jagomart
digital resources
picture1_Menantu Ular | Cerita Anak


 360x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.02 MB    


File: Menantu Ular | Cerita Anak
menantu ular konon hiduplah seorang saudagar yang kaya raya saudagar tersebut mempunyai tiga anak gadis yang cantik dan belum menikah suatu ketika saudagar tersebut pergi jalan jalan menengok sawahnya tiba ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
     .Menantu Ular
     Konon, hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar tersebut 
     mempunyai tiga anak gadis yang cantik dan belum menikah. Suatu 
     ketika, saudagar tersebut pergi jalan-jalan menengok sawahnya. Tiba-
     tiba, di pematang sawah, ia melihat seekor ular memangsa seekor 
     katak. Katak itu menjerit kesakitan. “Kiik.. kiik…” begitulah suara 
     jeritannya. Karena merasa kasihan, maka sang saudagar berseru 
     kepada sang ular. “Wahai ular, tolong lepaskan katak itu. Aku punya 
     tiga orang anak gadis. Kalau kau melepaskan katak itu aku akan 
     memberikan seorang dari mereka untuk jadi istrimu” kata sang 
     saudagar. Mendengar perkataan tersebut, ular pun melepaskan 
     mangsanya dan pergi ke semak-semak. Lama setelah kejadian itu, 
     sang saudagar pun lupa terhadap janjinya.
     Sampai pada suatu hari, datanglah seorang samurai muda yang gagah 
     dan tampan menemui sang saudagar di rumahnya. Samurai tersebut 
     lalu memperkenalkan diri.
     “Saya adalah jelmaan dari ular. Saya datang untuk menagih janji 
     menikahi salah seorang anak gadis Anda” kata sang samurai.
     Mendengar perkataan itu, sang saudagar teringat kembali janjinya 
     yang dulu. Akhirnya ia meminta agar sang samurai datang kembali 
     pada waktu yang dijanjikan. Dan sang samurai pun menerima hal itu. 
     Ia akan datang lagi untuk menjemput pengantinnya.
     Berhari-hari sang saudagar tidak bisa tidur nyenyak karena terus 
     memikirkan perjanjiannya dengan sang ular. Akhirnya suatu pagi, 
     anak-anak gadisnya berkumpul dan bertanya kepada ayahnya.
     “Ayah, akhir-akhir ini engkau kelihatan kurang sehat. Ada masalah 
     apa?” tanya salah seorang anak gadisnya.
     Sang ayah pun akhirnya menceritakan permasalahan yang dialaminya 
     kepada anaknya. Mendengar penjelasan ayahnya, mereka semua 
     terdiam. Anak pertama dan kedua menolak menjadi pengantin sang 
     ular. Namun anak terakhir bersikap lain.
     “Baiklah, aku tidak akan mengecewakan ayah. Aku bersedia menjadi 
     pengantin ular itu!” katanya dengan tenang. Sang ayah pun lega 
     dibuatnya.
     Akhirnya, hari pernikahan pun tiba. Sang anak bungsu minta agar ia 
     dibekali beberapa labu panjang dan jarum tenun. Setelah itu, sang 
     pengantin pria membawa pengantin wanita pulang ke rumahnya. 
     Rumah pengantin pria berada di balik bukit. Beberapa lama 
     kemudian, mereka sampai di sebuah kolam yang besar.
     “Ini adalah rumahku. Silakan kau dulu yang masuk ke dalam air!” kata 
     pengantin pria.
     Tetapi sang pengantin wanita menolak dengan halus. “Barang 
     bawaanku banyak. Tolong kau dulu yang masuk dengan membawakan
     barang-barangku tersebut” kata sang pengantin wanita.
     Demikianlah, akhirnya pengantin pria dengan membawa barang-
     barang milik pengantin wanita, masuk ke dalam kolam. Ketika masuk 
     ke kolam, labu panjang yang ia bawa menyembul ke permukaan 
     kolam beberapa kali. Saat ia memasukkan beberapa labu itu, labu 
     lainnya menyembul lagi ke permukaan. Sang pria pun merasa jengkel, 
     labu-labu itu akhirnya mengapung semua ke permukaan kolam. 
     Karena terlalu lelah, perlahan-lahan tubuh pria itu berubah menjadi 
     wujud aslinya, yaitu ular. Ular itu naik ke tanggul kolam dan tertidur 
     disana. Melihat bahwa ular sedang tertidur pulas, pengantin wanita 
     itu segera mengeluarkan jarum tenunnya. Ia lalu menancapkan jarum 
     tenunnya ke atas kepala hingga ekor sang ular. Ular itu pun mati.
     Setelah berhasil membunuh sang ular, anak gadis itu segera pergi dari 
     kolam. Namun karena hari sudah gelap, ia tersesat di dalam hutan. 
     Setelah berjalan menyusuri hutan, ia menemukan sebuah pondok 
     kecil. Pondok tersebut dihuni oleh seorang nenek tua. Selama 
     beberapa lama sang gadis menginap di pondok itu. Sampai pada suatu
     hari, sang nenek bercerita bahwa dia sebenarnya adalah penjelmaan 
     dari katak yang pernah ditolong oleh ayah sang gadis. Karena ingin 
     membalas budi ayahnya, ia pun ingin menolong anak gadisnya. Sang 
     nenek menyarankan agar sebelum kembali ke rumahnya, ia bekerja 
     dulu di rumah seorang saudagar kaya di dekat desa. Namun karena 
     jarak ke desa terdekat itu agak jauh, sang nenek pun khawatir kalau 
     anak gadis secantik itu akan diganggu oleh orang jahat selama dalam 
     perjalanannya nanti. Sang nenek memberikan sebuah pakaian dari 
     kulit untuknya.
     “Pakailah pakaian dari kulit ini, agar bisa menyamarkan 
     kecantikanmu” kata sang nenek sambil menyerahkan sebuah pakaian 
     yang terbuat dari kulit katak yang kasar.
     “Dengan memakai pakaian kulit itu, kecantikanmu akan tersembunyi. 
     Hal itu lebih baik agar kamu tidak diganggu oleh orang-orang jahat 
     nantinya” kata sang nenek.
     “Rumah saudagar itu sedang membutuhkan pembantu untuk 
     mengurus dapur dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Bekerjalah 
     disana untuk beberapa waktu!” saran sang nenek.
     Setelah mengenakan pakaian dari kulit itu, sang gadis berubah 
     menjadi seorang nenek yang kulitnya sudah berkeriput. Ketika sampai 
     di rumah sang saudagar, ia menemui sang pemilik rumah dan 
     memohon agar ia diterima sebagai pembantu rumah tangganya. 
     Demikianlah, sejak saat itu sang gadis bekerja di rumah itu. Setiap hari
     ia harus bangun pagi, menanak nasi dan membersihkan rumah besar 
     tersebut.
     Pada suatu hari, ketika para anggota keluarga sedang pergi menonton 
     rombongan pemain sandiwara di balai desa, sang gadis tinggal 
     sendirian di rumah. Karena tidak ada seorang pun di rumah, maka ia 
     melepaskan pakaian kulitnya. Sudah lama ia ingin melihat dirinya 
     yang sebenarnya. Ia melihat wajahnya di kaca. Ternyata tidak ada 
     yang berubah. Ia tetap cantik seperti sebelum memakai pakaian kulit 
     pemberian sang nenek. Pada saat itu, seorang anak pria putra 
     bangsawan datang ke rumah untuk mengambil sesuatu. Karena di 
     rumah tidak ada seorang pun ia menjadi penasaran. Ia sangat terkejut 
     ketika melihat sesosok gadis yang cantik jelita berada di dalam kamar. 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Menantu ular konon hiduplah seorang saudagar yang kaya raya tersebut mempunyai tiga anak gadis cantik dan belum menikah suatu ketika pergi jalan menengok sawahnya tiba di pematang sawah ia melihat seekor memangsa katak itu menjerit kesakitan kiik begitulah suara jeritannya karena merasa kasihan maka sang berseru kepada wahai tolong lepaskan aku punya orang kalau kau melepaskan akan memberikan dari mereka untuk jadi istrimu kata mendengar perkataan pun mangsanya ke semak lama setelah kejadian lupa terhadap janjinya sampai pada hari datanglah samurai muda gagah tampan menemui rumahnya lalu memperkenalkan diri saya adalah jelmaan datang menagih janji menikahi salah anda teringat kembali dulu akhirnya meminta agar waktu dijanjikan menerima hal lagi menjemput pengantinnya berhari tidak bisa tidur nyenyak terus memikirkan perjanjiannya dengan pagi gadisnya berkumpul bertanya ayahnya ayah akhir ini engkau kelihatan kurang sehat ada masalah apa tanya menceritakan permasalahan dialaminya anakny...

no reviews yet
Please Login to review.