175x Filetype PDF File size 0.34 MB Source: journal.unair.ac.id
Gaya Belajar Program Distance Learning Siswa Homeschooling Annisa Arda Shabrina nishabrina@gmail.com (Antropologi FISIP- Universitas Airlangga, Surabaya) Abstract Improving the quality of Indonesian human resources, the government focuses on developing school education. The students and parents who are difficult to follow the concept of formal schooling then can choose non-formal schools such as homeschooling as an alternative solution to get the education. This research is analyzing the reasons of parents and students to choose to study in Homeschooling Kak Seto (HSKS) Surabaya, what the urgency for the parents choose distance learning program and learning style of students Homeschooling Kak Seto (HSKS) Surabaya distance learning program. This research method is descriptive study by using qualitative approach. Technique of data collecting through (1) observasing based that environmental condition and learning process conducted in HSKS and (2) indepth interview, depth interview until the data obtained is enough. Based on the results of the study note that the learning program in Homeschooling Kak Seto Surabaya is divided into two namely community and distance learning. The concept of this community where students can attend at the homeschooling Kak Seto school location and then study with other students accompanied by tutors according to a predetermined schedule. Distance learning program where the tutor who attend to the location where the students live so that learning is more focused and private. As for the reasons parents and students choose learning distance learning system due to the ease given in the teaching and learning process so it is considered as a solution. Student learning styles with distance learning program consists of three types of visual learning styles, audio learning styles and kinesthetic learning styles. Determination of this learning style are tailored to the characteristics of students to be comfortable in receiving learning. Keywords: Distance learning Program, Learning Process Abstrak Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, pemerintah fokus dalam pengem bangan pendidikan sekolah. Bagi siswa dan orang tua yang terkendala mengikuti konsep sekolah formal maka dapat memilih sekolah nonformal seperti homeschooling ini sebagai alternatif solusi pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak. Pada tulisan ini yakni mengenai alasan orang tua dan siswa untuk memilih belajar di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Surabaya, alasan orang tua memilih program distance learning dan gaya belajar siswa Homeschooling Kak Seto (HSKS) Surabaya program distance learning. Metode penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui (1) observasi yakni mengamati keadaan lingkungan dan proses pembelajaran yang dilakukan di HSKS dan (2) indepth interview, wawancara mendalam hingga data yang diperoleh dinilai cukup. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program pembelajaran di Homeschooling Kak Seto Surabaya dibagi menjadi dua yakni komunitas dan distance learning. Konsep komunitas ini dimana siswa datang pada lokasi sekolah Homeschooling Kak Seto kemudian belajar dengan siswa lain didampingi tutor sesuai jadwal yang telah ditentukan. Program distance learning dimana tutor yang datang ke lokasi tempat tinggal siswa sehingga pembelajaran lebih fokus dan privat. Adapun alasan orang tua dan siswa memilih sistem pembelajaran distance learning disebabkan kemudahan yang diberikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran sehingga dinilai sebagai solusi. Gaya belajar siswa dengan program distance learning terdiri dari tiga jenis yakni gaya belajar visual, gaya belajar audio dan gaya belajar kinestetik. Penentuan gaya belajar ini disesuaikan dengan karakteristik siswa agar nyaman dalam menerima materi pembelajaran. Kata Kunci : Distance learning Program, Proses Pembelajaran AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 325 Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu banyaknya tawuran, gaya hidup bidang yang menjadi perhatian utama hedonisme, mudah putus asa, egoisme, pemerintah dalam mewujudkan cita-cita kurang percaya diri, penyalahgunaan bangsa, yakni mencerdaskan kehidupan narkotika, terjadinya pergaulan bebas dan bangsa dan mensejahterakan masyarakat membudayanya perilaku menyontek atau Indonesia. Hal ini dikarenakan dalam plagiarisme di kalangan pelajar pendidikan terdapat upaya pemberian merupakan gambaran dari fenomena yang pengetahuan, sikap dan ketrampilan oleh menunjukkan hal yang melenceng atas tenaga pendidik kepada anak didik harapan dari hasil-hasil pendidikan berdasarkan metode tertentu untuk (Supardi, 2012). mencapai tujuan yang telah ditetapkan Kondisi tersebut menyebabkan (Supardi, 2012). Eriany & Ningrum orang tua berpendapat bahwa lembaga (2013) menyatakan melalui proses pendidikan belum mampu memberikan pendidikan, dapat meningkatkan kualitas yang terbaik bagi anak. Fenomena di atas sumber daya manusia secara keseluruhan. semakin mengkhawatirkan masyarakat Berdasarkan uraian tersebut maka ketika ingin menyekolahkan anak- diketahui bahwa pendidikan merupakan anaknya, sehingga tidak jarang aset berharga bagi setiap individu yang masyarakat saat ini banyak yang memilih harus dicapai. sekolah alternatif untuk anak-anaknya. Dalam upaya pembangunan bidang Eriany & Ningrum (2013) menyatakan pendidikan, pemerintah telah menetapkan bahwa homeschooling merupakan salah kebijakan WAJAR (wajib belajar) 9 satu model pendidikan alternatif di tahun dan WAJAR 12 tahun pada daerah Indonesia. Homeschooling sendiri tertentu. Sekolah formal menerapkan merupakan pendidikan alternatif yang metode konvensional yang cenderung lebih banyak diterapkan (Suratmi & memperlakukan beragam karakteristik Ekaria, 2013). siswa secara sama dengan standar Homeschooling dinilai sebagai tertentu (Muhtadi, 2008). sebuah tempat pembelajaran alternatif Potret pelaksanaan sekolah formal yang mencoba memposisikan anak semakin bertambah buram dengan sebagai subjek belajar dengan pendekatan AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 326 pembelajaran di rumah. Pendekatan yaitu visual (penglihatan), auditori pembelajaran di rumah ini merupakan (pendengaran) dan kinestetik (gerakan). pendekatan secara menyenangkan dan 1. Gaya belajar Visual bersifat kekeluargaan dengan Individu yang memiliki gaya belajar menciptakan suasana belajar dengan visual memiliki daya melihat atau nyaman sesuai kapabilitas dan ketajaman indera penglihatan yang kemampuan anak (Muhtadi, 2008). lebih, sehingga memudahkan dalam Menurut Muhtadi (2008) model proses belajar. Beberapa karakteristik pendidikan homeschooling dibagi sebagai yang khas bagi individu atau siswa berikut: (1) fokus pada karakter dan dengan gaya belajar visual, yakni: (a) pengembangan potensi serta bakat; (2) kebutuhan melihat sesuatu secara belajar secara mandiri baik individu visual untuk mengetahui dan maupun di komunitas; (3) orang tua memahaminya, (b) kepekaan tinggi berperan sebagai guru, motivator, pada warna, (c) pemahaman fasilitator dan teman ; (4) adanya mendalam mengenai masalah fleksibilitas pengaturan jadwal kegiatan artistik. Selain itu, juga terdapat ciri- pembelajaran dan jumlah jam pelajaran ciri lain dari individu atau siswa untuk setiap materi pembelajaran; (5) dengan gaya belajar siswa, proses interaksi dalam pembelajaran lebih diantaranya (Hasrul, 2009): intensif; (6) proses pembelajaran tidak a. Berbicara dengan cepat terikat ruang, waktu dan personal; (7) b. Mengingat apa yang dilihat, memberikan kesempatan anak belajar daripada yang didengar sesuai kemampuan, keinginan dan c. Tahan pada keributan kapabilitas masing-masing; (8) kecepatan d. Lebih tertarik untuk membaca menyerap pelajaran sesuai kemampuan 2. Gaya Belajar Auditori masing-masing sehingga tidak ada istilah Kemudian gaya belajar naik kelas dan (9) evaluasi ujian akhir auditori, yakni gaya belajar yang nasional dilakukan sesuai kapabilitas lebih mengandalkan indera masing-masing. pendengar (Handoyo, 2011:43). De Porter & Hernacki dalam Karakter dari individu atau siswa Septiana (2016) menjelaskan bahwa gaya dengan gaya belajar auditori ialah belajar dapat dibagi menjadi tiga jenis sulit untuk menerima atau menyerap informasi berupa bacaan dan tulisan AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 327 (Sari, 2013). Hasrul (2009) f. Menyukai permainan yang menjelaskan bahwa terdapat menyibukkan beberapa ciri yang dimiliki oleh Distance learning atau individu dengan gaya belajar pembelajaran jarak jauh merupakan auditori, yakni: bidang pendidikan yang yang fokus a. Berbicara kepada diri sendiri teknologi yang bertujuan untuk ketika sedang belajar atau memberikan pendidikan kepada para menyerap informasi siswa yang tidak terikat ruang, waktu b. Mudah terganggu oleh dan personal dan menyediakan akses keributan untuk belajar dengan mudah sesuai c. Cenderung membaca keras kemampuan serta kapabilitas masing- d. Kesulitan menulis senang masing siswa tanpa ada unsur pemaksaan bercerita dengan standart tertentu (Reva, 2014). e. Senang berdiskusi Proses pembelajaran jarak jauh f. Verbal lebih kuat dibandingkan (distance learning) biasanya dilakukan menulis dengan mengirimkan berbagai materi 3. Gaya Belajar Kinestetik pembelajaran dan informasi dalam bentuk Gaya belajar kinestetik, yakni cetakan, buku, CD-ROM, atau video cara belajar yang lebih didominasi langsung ke alamat peserta didik (Reva, dengan bergerak, menyentuh, dan 2014). Dalam pembelajaran distance melakukan sesuatu (Astuti, 2010:6). learning, materi pembelajaran tidak Selain itu, terdapat ciri-ciri disampaikan di kelas dalam suatu yang dimiliki oleh individu dengan pertemuan dimana memberikan secara gaya belajar kinestetik (Hasrul, langsung tanpa tergantung pada 2009), yakni: kehadrian kedua belah pihak (Reva, a. Berbicara dengan perlahan 2014). Pembelajaran dengan distance b. Cenderung memilih praktik learning dapat berupa konferensi audio c. Menghafal dengan bergerak maupun konferensi video. Kedua d. Penggunaan jari sebagai konferensi itu dapat dilakukan dengan penunjuk ketika membaca cara “point to point” atau “multi point”. e. Kurang menyukai posisi duduk Berdasarkan latar belakang tersebut dalam jangka waktu lama di atas permasalahan yang peneliti kaji adalah apa alasan orang tua memilih AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.3/Oktober 2017, hal 328
no reviews yet
Please Login to review.