Authentication
235x Tipe PDF Ukuran file 0.40 MB
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X Analisa Pengaruh Variasi Merek Kampas Rem Tromol Dan Kecepatan Sepeda Motor Honda Supra X125 Terhadap Keausan Kampas Rem Ahmad Multazam*, Achmad Zainuri**, Sujita*** Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram Jalan Majapahit No.62 Mataram Abstract Brake is one component of a motor vehicle that serves to slow or stop the study aims to determine the value of the wear of each brand of brake drum caused by variations in the speed of the motorcycle Honda Supra X125 on the braking load 6 kg. Brake that is used in this study there are three variations of the brand is a brand HONDA GENUINE PART, ASPIRA, and KOMACHI with variations at 40, 50 and 60 km / h and braking load 6 kg. The research was conducted in two phases, namely the field of testing and measuring brake wear in the lab. Metrology using a profile projector, in addition to the Rockwell hardness testing is also performed to determine the hardness of each brand of brake lining before and after testing higher speeds with the same braking load time, braking distance and the wear rate also increased. From the research results smallest brake lining wear occurs there at a speed of 40 km / h and braking load 6 kg. Genuine Parts for the Honda brand it wear amounted to 1.574 x 10 -5 mm / sec, while the brand Aspira it wear 8.47 x 10 -5 mm / sec and brands Komachi it wear 3.500 x 10 -5 mm / sec. Largest brake wear occurs at a speed of 60 km / h and braking load 6 kg. Genuine Parts for the Honda brand is equal to 2.373 x 10 -5 mm / sec, while the brand Aspira it wear 3.626 x 10 -5 mm / sec and brands Komachi it wear 3.701 x 10 -5 mm / sec. Keywords: Brand brake lining, brake lining wear, speed, time and braking distance. Pendahuluan bertuliskan OEM (Original Equipment Manufactured) yaitu kampas rem yang Latar Belakang terpasang pada saat kita membeli kendaraan Indonesia merupakan Negara baru dari dealer, Ada lagi tanda OES (Original berkembang dan memiliki kekayaan alam Equipment Spare part) yaitu kampas rem yang melimpah, serta kebutuhan akan yang digunakan sebagai pengganti kampas teknologi baru semakin meningkat untuk rem OEM, kampas rem ini dibuat oleh memperlancar system perekonomian. Salah pabrikan OEM yang memiliki persamaan satu teknologi yang berkembang pesat adalah pada formula, proses pembuatan, kualitas bidang otomotif trutama sepeda motor, dan bahan yang sama dengan kampas rem dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan OEM. jumlah kendaraan bermotor, kebutuhan akan Namun ada suku cadang yang spare parts otomotif juga semakin meningkat disebut After market yaitu kampas rem yang salah satu komponen sepeda motor yang beredar di pasaran dengan kualitas yang perlu diperhatikan adalah kampas rem. beragam, misalnya lebih rendah dari OEM Kanpas rem merupakan salah satu atau lebih tinggi dari OEM. Satu lagi yang komponen kendaraan bermotor yang sering kita jumpai yaitu sebutan Genuine, berfungsi untuk memperlambat atau tanda tersebut pada dasarnya adalah menghentikan laju kendaraan khususnya kampas rem tergolong ke dalam kategori kendaraan darat. after market, istilah genuine hanya untuk Untuk mendapatkan pengereman membedakan antara asli dan palsu (Arief Tri yang maksimal maka dibutuhkan kampas rem Waskito2, 2008). dengan kemampuan pengereman yang baik, Mengingat masyarakat indonesia Kualitas kampas rem dipengaruhi oleh berdasarkan kemampuan ekonominya sangat kekerasan dan bahan kampas rem (Amelia beragam dan umumnya bila mencari dan Suhartojo, 2002). Disamping itu semakin komponen akan mencari yang murah tanpa tinggi laju kendaraan maka semakin besar memperhatikan kualitas yang berkaitan pula beban pengereman yang berdampak dengan keselamatan jiwa ( Wawan Kartiwa pada keausan permukaan kampas rem. Haroen). Terdapat beberapa merek kanpas Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini rem yang beredar dipasaran, suatu kode atau membahas topic tentang “Analisa Pengaruh tanda pada komponen kampas rem ada yang Variasi Merek Kampas Rem Tromol Dan 39 Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X Kecepatan Sepeda Motor Honda Supra bersama roda. Dalam operasinya setiap X125 Terhadap Keausan Kampas Rem” kampas rem akan bergerak radial menekan dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai drum sehingga terjadi gesekan antara drum acuan oleh masyarakan untuk memilih merek dan kampas rem lihat gambar 2.2 dibawah ini kampas rem yang baik. (Hardianto, 2008). Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui nilai keausan dari masing masing merek kampas rem tromol yang diakibatkan oleh variasi kecepatan sepeda motor Honda Supra X125 pada beban pengereman 6 kg. Teori Konsep Dasar Pengereman Gambar 1. Rem tromol. Sistem rem dalam suatu kendaraan ( Jalius Jama dkk, 2008 ) sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor Pada rem tromol, penghentian atau keselamatan berkendara. Prinsip kerja sistem pengurangan putaran roda dilakukan dengan rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi adanya gesekan antara sepatu rem dengan panas dengan cara menggesekkan dua buah tromolnya. Pada saat tuas rem tidak ditekan benda yang berbeda berputar sehingga sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. putarannya akan melambat. Oleh sebab itu Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran komponen rem yang bergesekan ini harus roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), lengan rem memutar cam pada sepatu rem tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk sehingga sepatu rem menjadi mengembang pada saat bekerja dalam suhu tinggi (Sumber dan bergesekan dengan tromolnya. Akibatnya : Hardianto, 2008). putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan Semakin tinggi kemampuan (Hardianto, 2008). kendaraan tersebut melaju maka semakin tinggi pula tuntutan kemampuan sistem rem Komponen Utama System Rem Tromol yang lebih handal dan optimal untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan. Untuk mencapainya diperlukan perbaikan-perbaikan dalam system pengereman tersebut. Sistem rem yang baik adalah sistem rem yang jika dilakukan pengereman baik dalam kondisi apapun pengemudi tetap dapat mengendalikan arah dari laju kendaraannya (Sumber : Hardianto, 2008). Gambar 2. Rem Tromol dan Kelengkapannya Brake Pedal (Pedal Rem), (2) Operating Rod Fungsi Rem (Batang Penghubung), (3) Brake Lever (Tuas Sistem rem dalam teknik Otomotif Rem), (4) Brake Shoe (sepatu rem), adalah suatu sistem yang berfungsi untuk : dan (5) Drum (Tromol). 1. Mengurangi kecepatan sampai ( Jalius Jama dkk, 2008 ) menghentikan kendaraan. 2. Mengontrol kecepatan selama berkendara. Karaktristik Bahan Kampas Rem 3. Untuk menahan kendaraan pada saat Material Kampas Rem parkir dan berhenti pada jalan yang Bahan baku yang digunakan pada menurun atau menanjak. kampas rem standar umumnya terdiri dari Rem Tromol ( Brake Drum ) serbuk aluminum, grafit, barium, alumina, Tipe drum, rem ini terdiri dari asbestos, cashew dust, NBR powder, dan sepasang kampas rem yang terletak pada lainnya sebagai bahan penguat atau serat piringan yang tetap (tidak ikut berputar sedangkan bahan untuk matriknya atau bersama roda), dan drum yang berputar pengikat adalah resin phenolic. Serat dalam komposit berperan sebagai bagian utama 40 Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X yang menahan beban serta memberikan sifat mekanik lainnya harus mendekati nilai standar kekakuan, kekuatan, stabilitas panas dalam keamanannya. komposit. Matrik dalam komposit berperan Pengujian Spesimen sebagai pengikat serat dan mendistribusikan Pengujian Keausan Lelah tegangan pada saat pembebanan. Bahan Keausan lelah merupakan matrik yang sering digunakan dalam mekanisme yang relatif berbeda dibandingkan pembuatan komposit adalah matrik polimer, dua mekanisme sebelumnya, yaitu dalam hal adapun jenisnya antara lain thermoset dan interaksi permukaan. Baik keausan adhesive thermoplastic. Yang termasuk thermoset maupun abrasif melibatkan hanya satu antara lain epoxy, polyester, dan phenolic. interaksi sementara pada keausan lelah Yang termasuk thermoplastic antara lain dibutuhkan interaksi multi. Gambar 2.9 polyetylene, dan polypropylene (Tri Maulana, memberikan skematis mekanisme keausan 2010). lelah. Permukaan yang mengalami beban berulang akan mengarah pada pembentukan Proses Produksi Kampas Rem retak-retak mikro (t1). Retak-retak tersebut Berdasarkan proses pembuatannya, pada akhirnya menyatu (t2) dan kampas rem (brakeshoes) sepeda motor menghasilkan pengelupasan material ((t3). bahan penguatnya (reinforced) terdiri atas Tingkat keausan sangat tergantung pada partikel yang tersebar merata dalam matriks tingkat pembebanan ( Imam Setiyanto, 2009). yang berfungsi sebagai pengikat, sehingga menghasilkan bentuk solid yang baik. Melalui proses penekanan sekaligus pemanasan pada saat pencetakan (sintering) akan dihasilkan kekuatan, kekerasan serta gaya gesek yang semakin meningkat. Pemanasan dilakukan pada temperatur berkisar antara 0 0 130 C-150 C, yang menyebabkan bahan tersebut akan mengalami perubahan struktur Gambar 3. Ilustrasi skematis keausan dimana antara partikel satu dengan yang lain lelah (Yuwono, 2008) saling melekat serta akan diperoleh bentuk solid yang baik dan matriks pengikat yang Pengujian Kekerasan kuat (Wawan Kartiwa). Pada pengujian kekerasan menurut Rockwell kekerasan bahan ditentukan dari Sifat Mekanik Kampas Rem perlawanan terhadap pengubah bentuk tetap Masing-masing tipe sepeda motor dengan pembekasan. Bekas ini disebabkan memiliki bentuk serta kualitas bahan kampas oleh suatu benda yang lebih keras dari pada rem khusus. Secara umum bagian-bagian bahan yang akan diuji dan dikala kampas rem terdiri dari daging kampas pembekasan itu sendiri hampir tidak (bahan friksi), dudukan kampas (body brake mengalami perubahan bentuk (sumber : Imam shoe) dan 2 buah spiral. Pada aplikasi sistem Setiyanto, 2009). pengereman otomotif yang aman dan efektif, bahan friksi harus memenuhi persyaratan Pengujian Kekerasan Rockwell minimum mengenai unjuk kerja, noise dan Berbeda dengan metode Brinell dan daya tahan. Vickers dimana kekerasan suatu bahan dinilai Bahan rem harus memenuhi dari diameter/diagonal jejak yang dihasilkan persyaratan keamanan, ketahanan dan dapat maka metode Rockwell merupakan uji mengerem dengan halus. Selain itu juga kekerasan dengan pembacaan langsung harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, (direct-reading). Metode ini banyak dipakai keausan kecil, kuat, tidak melukai permukaan dalam industry karena pertimbangan praktis. roda dan dapat menyerap getaran. Sifat Variasi dalam beban dan indetor yang mekanik menyatakan kemampuan suatu digunakan membuat metode ini memiliki bahan (seperti komponen yang terbuat dari banyak macamnya. bahan tersebut) untuk menerima Metode yang paling umum dipakai beban/gaya/energi tanpa menimbulkan adalah Rockwell B (dengan indentor bola baja kerusakan pada bahan/komponen tersebut. berdiameter 1/6 inci dan beban 100 kg) dan Untuk mendapatkan standar acuan Rockwell C (dengan indentor intan dengan tentang spesifikasi teknik kampas rem, maka beban 150 kg). Walaupun demikian metode nilai kekerasan, keausan, bending dan sifat Rockwell lainnya juga biasa dipakai. Oleh 41 Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X karenanya skala kekerasan Rockwell suatu 60 km/jam, memberi aba – aba agar beban material harus dispesifikasikan dengan jelas. pengereman dan handle gas motor dilepas Contohnya 82 HRF, yang menyatakan serta stopwatch di hidupkan secara material diukur dengan skala F: indentor 1/6 bersamaan dimana pelepasan beban dan inci dan beban 60 kg. Berikut ini diberikan pengoperasian stopwatch dilakukan oleh Tabel 2.1 yang memperlihatkan perbedaan penumpang di belakang. skala dan range uji dalam skala Rockwell 6. Menghidupkan stopwatch mulai dari (Akhmad Herman Y., 2009). pelepasan beban pengereman sampai motor berhenti. Tabel 1. Skala pada Metode Uji Kekerasan 7. Mengukur secara manual jarak Rockwell pengereman aktual yang di dapat. 8. Mencatat hasil penelitian saat motor sudah berhenti, dimana variabel yang dicatat yaitu variabel waktu dan jarak aktual. 9. Mengulang tahap 1 sampai 6 dengan 3 variasi merek kampas rem dan 3 variasi kecepatan dengan menggunakan 9 kampas rem. 10. Melakukan pengukuran ketebalan kampas rem setelah diuji untuk setiap 20 kali pengujian dengan menggunakan Profile Proyektor stelah itu menggambarkan kembali dimensi setelah pengujian 20 kali pengereman di autocad. hasil pengukuran sebelumnya dijadikan sebagai titik acuan untuk pengukuran selanjutnya. 11. Mencatat hasil masing masing keausan setiap kampas rem. Diagram Alir Penelitian Metode Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dalam rangka mengumpulkan data hingga penyelesaian masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memasang kampas rem / benda uji yang akan diuji. 2. Menyetel penyetel rantai agar tetap posisi sama disetiap melakukan pengujian. 3. Mengukur jarak main tuas pengereman agar tetap sama disetiap kali melakukan pengujian dengan jarak 3 cm. 4. Ikat beban pengereman tepat diposisi bawah pedal rem kemudian tahan dengan tangan yang di sambung dengan tali seperti gambar dibawah ini : Gambar 4. Posisi beban pengereman di sepeda motor. 5. Hidupkan dan jalankan speda mtor Setelah kecepatan konstan misal pada kecepatan 42
no reviews yet
Please Login to review.