jagomart
digital resources
picture1_Makalah Guru Dan Pendidikan Karakter


 367x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.05 MB    


Makalah Guru Dan Pendidikan Karakter

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 22 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       GURU DAN PENDIDIKAN KARAKTER
                                  Zamroni
                         Universitas Negeri Yogyakarta
         PENDAHULUAN
                      Kehidupan masyarakat modern menghasilkan  alternatif gaya hidup
         semakin variatif. Warga masyarakat akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan
         yang begitu banyak dalam berbagai aspek sepanjang kehidupannya. Mulai
         dari kebutuhan pokok makan apa yang akan dikonsumsi, pakaian apa yang
         akan dipakai,  sampai koran dan majalah apa yang dibaca, Channel dan
         acara TV apa yang dilihat, bahkan gaya kehidupan yang bagaimana yang
         akan diujudkan. Berbagai pilihan ini apabila dilakukan dengan tepat akan
         mendatangkan manfaat  atau sebaliknya apabila tidak tepat justru akan
         mendatangkan   kerugian.   Disinilah   pentingnya   ketepatan   pengambilan
         keputusan. 
                 Karakter merupakan pedoman bagi seseorang kemana  akan menuju,
         bagaimana cara mencapai tujuan itu, apa saja yang perlu untuk dipegang
         erat-erat, sebaliknya apa saja yang harus dihindari dan ditinggalkan jauh-
         jauh dalam rangka mewujudkan tujuan itu. Pedoman ini akan membantu
         seseorang  dalam mengambil keputusan secara rasional. Jadi karakter
         mengandung dasar-dasar moralitas, rasionalitas dan perilaku.
         Seorang sastrawan Amerika Serikat, Harney Rubin, menyatakan secara
         puitis:   "Watch your thoughts, for they become words. Watch your words, for
         they become actions. Watch your actions, for they become habits. Watch
         your habits, for they become character. Watch your character, for it becomes
         your destiny." Jadi karakter mencakup dari apa yang dipikirkan (moral
         reasoning)   sampai kebiasaan dan tujuan hidup. Pedoman ini yang perlu
         dikembangkan pada diri setiap warga bangsa, khususnya para peserta didik
         sebagai generasi muda harapan bangsa.   Pedoman ini bersifat sangat
         mendasar yang berpusat dari dalam diri sendiri, terjabarkan pada visi etika,
         dan akhirnya akan terujud pada perilaku guna mencapai tujuan yang mulia.
                Muncul pertanyaan, apakah karakter secara otomatis akan berkembang
         dengan sndirinya pada diri setiap pesertadidik? Memang karakter akan
         berkembang secara otomatis pada diri pesertadidik. Masalah berkutnya
         adalah bagaimana bentuk atau macam karakter yang berkembang secara
         otomatis tersebut? Masalah ini yang harus dijawab, bahwa karakter yang
         berkembang adalah sesuai dengan tujuan pendidikan dan lebih jauh tujuan
         Republik   ini   diproklamirkan.   Yakni,   membentuk   manusia   yang   utuh,
         paripurna, sehingga keberadaanya tidak saja berguna bagi diri sendiri, tetapi
         juga berguna bagi keluarga masyarakat,  bangsa dan negaranya, sehingga
         bisa mendorong terujudnya masyarakat yang adil makmur, sejahtera rohani
         dan jasmani dalam negara yang berdasarkan Pancasila. Artinya, perlu ada
         rekayasa sosial untuk mewujudkan pesertadidik yang   berkarakter, yang
         dalam skope nasional akan melahirkan karakter bangsa.
                                                                1
       IDENTIFIKASI KARAKTER
                      Sering dipertanyakan apa yang dimaksud dengan karakter? Apa itu
       pendidikan karakter? Salah seorang pendidik yang menekuni pendidikan
       karakter   memberikan   definisi   yang   ringkas,   yakni,   terminologi   yang
       mendeskripsikan   berbagai   aspek   dalam   pembelajaran   guna
       mengembangkan   kepribadian.   Dalam   proses   pembelajaran   tersebut
       mengkaitkan antara moralitas pendidikan dengan berbagai aspek pribadi
       dan sosial pesertadidik dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain mencakup
       penalaran, pembelajaran sosial dan emosional, pendidikan ketrampilan
       hidup, memperhatikan dan menyayangi masyarakat, pendidikan kesehatan,
       mencegah kekerasan, menengahi dan memecahkan konflik, dan etika
       kehidupan. Pesertadidik perlu mempelajari semua itu agar mereka dapat
       memecahkan permasalahan dalam mengambil keputusan dalam hidupnya
       dengan tepat(Gholar, 2004). Artinya, pendidikan karakter berkaitan dengan
       pedoman hidup sehari-hari   yang   amat     diperlukan   guna   mengambil
       keputusan dan memeccahkan perbagai problem kehidupan yang dihadapi.
       Sebagai pedoman hidup, karakter bisa dikembangkan berdasarkan berbagai
       sumber,   antara   lain   bersumberkan   agama   dan   bersumberkan   idiologi
       negara. Setiap agama memiliki dasar-dasar karakter bagi pemeluknya.
       Demikian pula idiologi negara mengandung berbagai dasar etika untuk
       dikembangkan menjadi karakter bangsa. Karena cakupan karakter luas dan
       dalam, maka UNESCO telah melakukan kajian dan memperoleh kesimpulan
       ada enam dimensi karakter yang 
       bersifat universal. Artinya, agama  dan bangsa manapun mengakui dimensi
       karakter tersebut.   Keenam dimensi karakter ini adalah  trustworthiness,
       respect, responsibility, fairness, caring, and citizenship (Rynders, 2006).
               Trustworthiness bisa diterjemahkan dapat dipercaya, apabila seseorang
       memiliki watak dapat dipercaya berarti orang tersebut memiliki kejujuran,
       integritas, loyalitas dan dapat reliabilitas.   Meskipun tidak ada orang lain
       melihat, orang ini tidak akan mau mengambil yang bukan menjadi haknya,
       tidak mau bohong, tidak akan pernah selingkuh, senantiasa satu kata
       dengan perbuatan. Dengan kata lain, orang yang memiliki Trustworthiness
       tidak memerlukan lagi pengawasan eksternal.
                    Dimensi ke dua respect, merupakan watak yang apabila dimiliki oleh
       seseorang, maka orang ini akan melakukan hubungan dengan orang lain
       senantiasa mendasarkan pada “platinum rule”, “berbuatlah kepada orang
       lain sebagaiamana orang lain itu mengharapkannya darimu”. Watak respect
       ini mencakup senantiasa menghormati dan menghargai orang lain tanpa
       memandang latar belakang yang menyertainya, menjunjung tinggi martbat
       dan kedaulatan orang lain, memiliki sikap toleransi yang tinggi, dan mudah
       menerima orang dengan tulus. Dengan memiliki watak tersebut, maka
       seseorang akan senantiasa menghindari tindak kekerasan, tidak akan
       merendahkan dan mengeksploitasi orang lain. 
                      Dimensi ketiga responsibility menunjukan watak bertanggung jawab
       atas apa yang dilakukan. Seseorang yang memiliki watak betrtanggung
       jawab senantiasa akan menunjukan siapa dia dan apa yang telah diperbuat.
                                                 2
                   Disamping itu, watak bertanggung jawab akan melahirkan kerja keras dan
                   bekerja sebaik mungkin    untu mencapai prestasi terbaik, dengan semboyan
                   why not the best?   
                          Dimensi ke empat Fairness  memiliki makna senantiasa mengedepankan
                   standard adil, tanpa dipengaruhi oleh sikap dan perasaan yang dimilikinya,
                   ketika berhadapan dengan oang lain. Meskipun dia benci atau sakit hati pada
                   seseorang, tetapi manakala harus mengambil keputusan, maka perasaan
                   atau sakit hati itu tidak mempengaruhi keputusan yang diambil. Oleh karena
                   dimensi  ini erat berkaitan dengan keterbukaan dan objektivitas. 
                          Dimensi ke lima caring, adalah berkaitan dengan apa yang ada dalam
                   hati   dan   pertimbangan   etika   moral   manakala   menghadapi  orang   lain.
                   Seseorang yang memiliki watak caring, senantiasa akan mempergunakan
                   kehalusan budi dan perasaan sehingga bisa memahami kegembiraan atau
                   kepedihan yang dialami orang lain. Dimensi ini termanifestasikan dalam ujud
                   kejujuran dalam menanggapi apa yang dikemukakan oleh orang lain dengan
                   cara yang baik dan tepat. 
                          Dimensi terakhir,  Citizenship adalah berkaitan dengan watak menjadi
                   warga negara yang baik, yang mehamai dan melaksanakan tugas dan
                   tanggung jawab sebagai seorang warga negara. Dimensi ini terjabarkan
                   pada bagaimana perilaku seseorang sebagai warga masyarakat, warga
                   bangsa dan negara yang baik. Indikator warga negara yang baik adalah
                   kepatuhan dan ketaatan paad peraturan dan undang-undang yang berlaku.
                   Agar bisa patuh, taat dan tunduk pada peraturan dan perundang-undangan
                   yang berlaku, seorang warga negara yang baik mesti  well informed  dan
                   senantiasa memahami perkembangan mutakhir yang tejadi dilingkungan
                   masyarakat, bangsa dan negara.  
                                   Sudah   barang   tentu   keenam dimensi universal dari karakter
                   sebagaiamana diatas bisa dikembangkan lebih detail sesuai dengan kondisi
                   bangsa kita, khususnya dikembalikan pada Pancasila, sebagai dasar dan
                   filosofi hidup bangsa Indonsia.
                              Tim pengembang pendidikan karakter Kemendiknas telah merumuska
                   nilai dan  deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, seperti
                   berikut :
                   1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
                   agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
                   serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
                   2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
                   orang   yang   selalu   dapat   dipercaya   dalam   perkataan,   tindakan,   dan
                   pekerjaan.
                   3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
                   etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
                   4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
                   berbagai ketentuan dan peraturan.
                   5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
                   mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas
                   dengan sebaik-baiknya
                                                                                                                                             3
         6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
         hasil baru dari apa yang telah dimiliki
         7. Mandiri : Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
         dalam menyelesaikan tugas-tugas
         8. Demokratis : cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
         dan kewajiban dirinya dan orang lain
         9. Rasa Ingin Tahu : sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
         mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat,
         dan didengar
         10. Semangat Kebangsaan : cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang
         menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
         kelompoknya.
         11. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
         kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
         lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
         12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
         menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan
         menghormati keberhasilan orang lain.
         13. Bersahabat/ Komuniktif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
         berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
         14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang
         lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
         15. Gemar Membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
         berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
         16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
         kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
         upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
         17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
         bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
         18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan
         tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
         sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
         PASANG SURUT KARAKTER BANGSA
                      Setiap bangsa memerlukan karakter sebagai fondasi dan pedoman
         kehidupan dan perilaku warga bangsa. Karakter bangsa ini terjabarkan
         dalam nilai-nilai, semboyan-semboyan, perilaku bahkan pada “guyonan”
         yang ada pada suatu bangsa. Karakter bangsa tersebut bisa lahir dari proses
         dan pengalaman bangsa itu sendiri.   Sebagai contoh proses panjang
         perjuangan   bangsa   telah   melahirkan   karakter   bangsa   Indonesia   yang
         termanifestasikan kedalam semboyan: “Merdeka atau Mati!”. Semboyan ini
         telah   mengilhami   dan   menjadi   kekuatan   yang   dahsyat   bagi   pejuang
         kemerdekaan melakukan perlawanan terhadap penjajah   dengan segala
         kemampuan yang ada. Meski kemampuan tidak sebanding bambu runcing
         melawan meriam, sejarah menunjukana bagaimana kegemilangan pahlawan
         pejuang   kemerdekaan   memenangkan   peperangan   sehingga   bangsa
         Indonesia meraih kemerdekaannya. Namun, karakter bangsa bisa mengalami
                                                               4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Guru dan pendidikan karakter zamroni universitas negeri yogyakarta pendahuluan kehidupan masyarakat modern menghasilkan alternatif gaya hidup semakin variatif warga akan dihadapkan dengan pilihan yang begitu banyak dalam berbagai aspek sepanjang kehidupannya mulai dari kebutuhan pokok makan apa dikonsumsi pakaian dipakai sampai koran majalah dibaca channel acara tv dilihat bahkan bagaimana diujudkan ini apabila dilakukan tepat mendatangkan manfaat atau sebaliknya tidak justru kerugian disinilah pentingnya ketepatan pengambilan keputusan merupakan pedoman bagi seseorang kemana menuju cara mencapai tujuan itu saja perlu untuk dipegang erat harus dihindari ditinggalkan jauh rangka mewujudkan membantu mengambil secara rasional jadi mengandung dasar moralitas rasionalitas perilaku seorang sastrawan amerika serikat harney rubin menyatakan puitis watch your thoughts for they become words actions habits character it becomes destiny mencakup dipikirkan moral reasoning kebiasaan dikembangkan pad...

no reviews yet
Please Login to review.