Authentication
243x Tipe PDF Ukuran file 0.84 MB Source: kursor.trunojoyo.ac.id
Vol. 5, No. 2, Juli 2009 ISSN 0216 - 0544 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN TERPADU SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SPT SIMPUS) DENGAN METODE BPR * Roy Rendra Wijaya, ** Noor Ifada, *** Achmad Jauhari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang PO. BOX 2, Kamal, Bangkalan, Madura, 69162 * ** E-Mail: putu_janoko@yahoo.com, noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id, *** arik_chong@yahoo.co.id Abstract Health Department as one of public services needs an accurate and trustworthy information system to increase its services. The available information system- Integreted Report System of SIMPUS has yet to support infoormation needed by Health Department in a Regency. In order to know the up to date information from Puskesmas ( Community Health Center), the institution needs to improve information system to support its performance. This research designed web application on a multi user of Integreted Report System of (SIMPUS), it was purposed for all of the employees in local network of Regency Public Service. This system was developed with Business Process Redesign (BPR). It also redesigned the system to repair the inefficiency of the previous system and to add the security function in the new system. Input of the system is patient visit, diagnosis, recipes, and charge of Puskesmas (Community Helath Center) report and other previous system informations. Out put of the system is graphic of patient visit, recapitulation report, and mapping the spreading of deseases. Key words: Integrated Report System, mapping the spreading of deseases, Business Process Redesign, BPR. PENDAHULUAN digunakan untuk membuat data pelaporan pada periode waktu tertentu yang selanjutnya data Sistem informasi kesehatan merupakan salah tersebut dikirimkan ke dinas kesehatan. Data satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional pelaporan antar Puskesmas di tingkat (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan kabupaten memiliki struktur data yang sama. acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, SPT SIMPUS merupakan sistem informasi pedoman dan arahan penyelenggaraan yang digunakan di tingkat dinas kesehatan. pembangunan kesehatan serta pembangunan Sistem ini dikembangkan untuk memenuhi berwawasan kesehatan. Sistem informasi kebutuhan dinas kesehatan dalam mengelola kesehatan nasional dikembangkan dengan data-data yang dimiliki. Data dinas kesehatan memadukan sistem informasi kesehatan daerah diperoleh dari sumber kesehatan masyarakat dan sistem informasi lain yang terkait [1]. yaitu Puskesmas. Data dari Puskesmas Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) dan kemudian diekstrak oleh SPT SIMPUS. Pada Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS (SPT penelitian ini, dinas kabupaten yang akan SIMPUS) telah dikembangkan di berbagai dijadikan obyek penelitian adalah Dinas jajaran dinas kesehatan kabupaten yang ada di Kesehatan Kabupaten Kulonprogo. Indonesia. SIMPUS merupakan perangkat Beberapa penelitian telah dilakukan lunak yang digunakan Puskesmas untuk berkaitan dengan pengembangan SIMPUS merekam data kunjungan pasien rawat jalan. [2,3] dan SPT SIMPUS [4,5]. Sistem yang Data kunjungan pasien disimpan dan digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten 94 Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 95 Kulonprogo saat ini adalah berupa aplikasi BPR (Business Process Redesign) merupakan desktop yang dikembangkan menggunakan studi, analisis, dan perancangan ulang proses aplikasi Delphi dengan basisdata Paradox. bisnis mendasar untuk mengurangi biaya SIMPUS dan SPT SIMPUS dikembangkan dan/atau memperbaiki pertambahan nilai bisnis oleh Laboratorium Statistika dan Komputer [6]. BPR melibatkan pembuatan perubahan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas sistem informasi ataupun proses bisnis dengan Kedokteran Universitas Gadjah Mada tujuan untuk mengurangi atau memperbaiki Yogyakarta. ketidakefisienan sistem sebelumnya ataupun Sistem aplikasi desktop SPT SIMPUS yang menambahkan fungsi baru dalam proses bisnis. telah ada memiliki beberapa kekurangan yang Dalam BPR, sistem informasi perlu dibenahi. Pertama, diperlukan proses didokumentasikan dan dianalisis dengan instalasi setiap kali ingin menjalankan aplikasi seksama agar jadwal, biaya dan tiap langkah ini pada suatu komputer. Kedua, keamanan atau tugas yang ditambahkan benar-benar sistem informasi tidak terjaga dikarenakan mampu memberi nilai tambah ke organisasi. sistem mengijinan siapa pun untuk dapat Sistem informasi kemudian dirancang ulang mengakses sistem tanpa perlu login terlebih untuk mendapatkan efisiensi yang maksimum dahulu. Ketiga, perawatan sistem untuk dan biaya yang serendah mungkin. memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan Implementasi sistem informasi BPR dibagi baik membutuhkan waktu yang lama karena menjadi dua cara, yaitu dengan membangun administrator harus memeriksa setiap sistem informasi sendiri atau membeli paket komputer yang akan menjalankan aplikasi ini perangkat lunak komersial. Dalam BPR tiap satu persatu. Keempat, pembaharuan data proses bisnis dipelajari dan dianalisis secara kunjungan pasien, diagnosis pasien, resep dan mendalam untuk mencari kekurangan, nilai biaya harus dilakukan pada setiap komputer pengembalian, dan kemungkinan penghapusan yang akan menjalankan aplikasi ini agar data atau penyingkatan beberapa proses yang tidak yang diperoleh up to date. diperlukan lagi. Setelah proses bisnis dirancang Dinas kesehatan merasakan perlunya ulang, dilanjutkan dengan mencari teknologi pembenahan pada Sistem Pelaporan Terpadu informasi yang paling baik untuk diterapkan SIMPUS. Pengembangan sistem akan pada sistem yang diperbaiki. Tahapan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode adalah untuk menciptakan sistem informasi dan BPR (Business Process Redesign). Sistem yang proyek pengembangan aplikasi baru untuk baru diharapkan mampu menghasilkan mengimplementasikan atau mendukung proses data/informasi yang akurat, tepat waktu dan bisnis. lengkap, sehingga dapat meringankan pekerjaan dinas kesehatan dan mampu menjadi RANCANGAN SISTEM WEB SPT pedoman dalam penyusunan perencanaan SIMPUS kesehatan di tingkat kabupaten. Penelitian ini dilakukan untuk membuat Web SPT SIMPUS (Sistem Pelaporan Terpadu Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS berbasis SIMPUS) merupakan sistem informasi berbasis web yang dapat diakses di jaringan lokal dinas web yang dibangun untuk menggantikan kesehatan dengan masukan berupa data aplikasi desktop SPT SIMPUS di dinas kunjungan pasien, diagnosis, resep, dan biaya kesehatan kabupaten. Sistem ini dikembangkan dari data pelaporan Puskesmas, maupun dari dengan kemampuan multi user dengan tujuan data sistem informasi sebelumnya yang agar seluruh pegawai dapat menggunakannya digunakan dinas kesehatan kabupaten. Data di jaringan lokal. yang digunakan dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo. Pada penelitian ini, penggunaan kata "sistem sebelumnya" mengacu pada aplikasi desktop SPT SIMPUS. BPR (BUSINESS PROCESS REDESIGN) 96 Jurnal Ilmiah KURSOR Vol. 5, No. 2, Juli 2009, hlm.94-103 sistem disesuaikan dengan sistem sebelumnya. Sistem ini dibangun dengan menggunakan data Sistem Pelaporan Terpadu SIMPUS di Kabupaten Kulonprogo, periode 1 Januari 2007 sampai 31 Agustus 2007. Struktur data yang di- upload menyesuaikan data dari sistem sebelumnya dan bukan berasal dari sistem informasi lain yang sejenis. Proses BPR yang digunakan dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap rancangan UML dan tahap teknis. Tahapan rancangan UML (Gambar 1) dimulai dengan pendataan seluruh proses/fungsi yang dimiliki oleh sistem sebelumnya. Dari masing-masing proses/fungsi tersebut akan ditentukan apakah ia memerlukan perancangan ulang atau tidak. Tahap Gambar 1. Diagram alir untuk tahap rancangan perancangan ulang akan memerlukan evaluasi UML. terhadap proses/fungsi yang baru. Pada Di dalam sistem yang baru ini ditambahkan akhirnya, seluruh proses/fungsi yang telah beberapa fungsi baru yang tidak disediakan disepakati akan didokumentasikan SOP-nya pada sistem sebelumnya. Tambahan fungsi dalam bentuk use case, activity diagram, dan pengaman dan pembagian hak akses pengguna sequence diagram. Sistem yang dirancang terhadap sistem dilakukan agar setiap pengguna memiliki use case diagram seperti yang terlihat login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses pada Gambar 2. sistem. Pembagian hak akses bertujuan untuk Web SPT SIMPUS memiliki dua buah level menambah tingkat keamanan. Administrator user, yaitu level user biasa dan level admin. memiliki akses untuk melakukan perubahan Perbedaan antara kedua level tersebut adalah sistem, sedangkan pengguna (user) biasa hanya bahwa di dalam level user tidak terdapat menu dapat membaca data yang ditampilkan sistem. PELAPORAN untuk melakukan upload data Fungsi time out disediakan untuk menghapus SIMPUS dan untuk menghapus data pelaporan. session secara otomatis jika dalam waktu Masing-masing use case (Gambar 2) kurang lebih 15 menit tidak ada aktifitas yang kemudian dijabarkan menjadi sequence dilakukan oleh pengguna. Hal ini bertujuan diagram sebagai berikut: untuk memperkecil kemungkinan rusaknya 1. Menambah User Biasa. Aplikasi web SPT data yang diakibatkan oleh pengguna lain, SIMPUS dikembangkan untuk aplikasi secara disengaja maupun tidak disengaja. multi user dengan kelebihan setiap user Untuk dapat mengakses sistem pengguna dapat mengakses sistem secara bersamaan. diharuskan untuk login ulang. Untuk itu, admin memiliki kewenangan Web SPT SIMPUS dikembangkan dengan menambah user yang diijinkan mengakses menggunakan metode analisis sistem BPR sistem. (Business Process Redesign) dengan cara 2. Menambah Data Dasar. Langkah pertama membangun perangkat lunak sendiri yaitu penggunaan web SPT SIMPUS adalah merancang ulang sistem untuk menghilangkan memasukkan data-data dasar dinas ketidakefisienan sistem sebelumnya [6]. Untuk kesehatan. Data-data ini nantinya digunakan perancangan ulang diperlukan pembelajaran untuk analisa grafik kunjungan harian, terhadap sistem yang telah ada. Masukan dari rekapitulasi laporan dan sistem pemetaan. sistem ini dikembangkan agar dapat menerima 3. Upload Data Pelaporan. Upload data data dari SPT SIMPUS sebelumnya maupun pelaporan digunakan untuk mencopy data tabel pelaporan SIMPUS dari setiap kunjungan dalam periode tertentu dari setiap Puskesmas. Untuk hal itu, diperlukan sebuah Puskesmas ke dalam database web SPT converter khusus untuk mengkonversi data dari SIMPUS. basisdata paradox menjadi bentuk yang dapat 4. Hapus Data Pelaporan. Pada web SPT diterima oleh web SPT SIMPUS. Keluaran dari SIMPUS disediakan fasilitas untuk menghapus data pelaporan dalam periode Wijaya dkk, Perancangan dan Pengembangan Sistem Pelaporan... 97 dan Puskesmas tertentu. Fasilitas ini menyesuaikan dengan frame work CakePHP menghapus secara permanen tanpa [7], penghilangan sejumlah field untuk data membuat back up data. yang dapat diperoleh dari field yang lain, 5. Mencetak Rekapitulasi Laporan. perbaikan relasi antar tabel dengan tujuan Rekapitulasi laporan digunakan untuk untuk menghilangkan pengulangan yang tidak merekap data kunjungan pasien dengan perlu (data redundan), perubahan penamaan parameter menyesuaikan dengan jenis field dengan tujuan untuk memudahkan rekapitulasi yang dipilih. Hasil akhir dari penyeleksian tabel pada saat pemrograman, rekapitulasi laporan berupa berkas pdf. penambahan tabel users untuk memberikan 6. Menampilkan Grafik Kunjungan. Grafik akses pada pengguna sistem, penambahan tabel kunjungan digunakan untuk menampilkan sexes dan visit_groups untuk mengelompokkan grafik kunjungan pasien dengan parameter jenis kelamin dan jenis kunjungan. Rancangan menyesuaikan jenis grafik kunjungan yang ulang basisdata dapat dilihat dari CDM pada dipilih. Hasil akhir dari grafik kunjungan Gambar 3. berupa grafik analisa. Hasil rancangan sistem diimplementasikan 7. Mencetak Pemetaan Penyebaran Penyakit. dengan menggunakan bahasa pemrograman Pemetaan Penyebaran Penyakit digunakan PHP dan basisdata MySQL. Pembuatan aplikasi untuk menampilkan pemetaan penyebaran menggunakan frame work CakePHP untuk penyakit pada periode, diagnosis dan menerapkan arsitektur MVC, Fpdf untuk kunjungan kasus tertentu. Hasil akhir dari menghasilkan berkas pdf, Open Flash Chart pemetaan penyebaran penyakit berupa untuk menampilkan grafik, format gambar GIF gambar peta dan informasi kunjungan (Graphic Interchange Format) dengan warna pasien semua desa di Kabupaten hitam sebagai garis pembatas desa dan warna Kulonprogo. Informasi peta yang putih sebagai wilayah desa, dan untuk ditampilkan dibagi menjadi enam kelompok pemetaan menggunakan Pustaka GD (Graphics warna yang menunjukkan tingkat kunjungan Draw) untuk memanipulasi gambar. Pada peta, pasien. bentuk garis pembatas desa tidak boleh Tahap teknis proses BPR merupakan proses terputus agar data desa yang ditampilkan perancangan ulang basisdata dan pembuatan akurat. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, aplikasi sistem. Basisdata SPT SIMPUS seluruh komputer client harus telah memiliki dirancang ulang dengan tujuan untuk aplikasi Flash Player dan Acrobat Reader agar mengurangi atau memperbaiki ketidakefisienan dapat menampilkan grafik dan berkas PDF sistem sebelumnya. Perancangan ulang (Portable Document Format). meliputi perubahan penamaan tabel untuk Web SPT SIMPUS menampilkan grafik kunjungan menambah data dasar <> < > upload data User biasa mencetak rekapitulasi laporan < > admin < > hapus data pelaporan mencetak pemetaan penyebaran penyakit menambah user biasa Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Web SPT SIMPUS.
no reviews yet
Please Login to review.