jagomart
digital resources
picture1_Leadership Pdf 163290 | 155 447 1 Pb


 125x       Filetype PDF       File size 0.75 MB       Source: repository.ibs.ac.id


File: Leadership Pdf 163290 | 155 447 1 Pb
adriansyah a a authentic leadership komitmen afektif dan job resourcefullness issn 2460 8114 print 2656 6168 online authentic leadership komitmen afektif dan job resourcefulness dalam membentuk kreatifitas dan kinerja pegawai ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 23 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
        Adriansyah, A. A., Authentic Leadership, Komitmen Afektif dan Job Resourcefullness...   ISSN: 2460-8114   (print)
                                                                                                   2656-6168 (online) 
        Authentic Leadership, Komitmen Afektif dan Job Resourcefulness dalam Membentuk Kreatifitas dan 
        Kinerja Pegawai Bank Syariah di Indonesia 
        Ahmad Adriansyah 
        STIE Indonesia Banking School 
        ahmad.adriansyah@ibs.ac.id 
        Abstract 
        Islamic Bank in Indonesia has stagnated in terms of market share growth. One important factor in improv-
        ing organizational performance is the performance of its employees. Employee performance can be im-
        proved by increasing creativity. Creative employees will have better performance. Creativity is increased if 
        the employee has high affective commitment, has a job resourcefulness, and has an authentic leadership 
        style leader.  The data used are employees of Sharia Commercial Banks (BUS) and Sharia Business Units 
        (UUS) in Indonesia. There were 56 respondents from 5 BUS and 3 UUS.   The test results show that the 
        research measuring instrument is valid and reliable. Tests using Structural Equation Modeling (SEM) var-
        iance-based methods and tested with the SmartPLS 3.0 application. The results revealed that authentic 
        leadership affects affective commitment and job resourcefulness of employees. Affective commitment and 
        job resourcefulness of employees affect creativity. Creativity itself affects the performance of employees. 
        The only hypothesis that is rejected is authentic leadership that does not directly affect creativity. 
        Keywords: Islamic Bank, Employee performance, Creativity, Affective commitment,  Job Resourcefulness, 
                     Authentic Leadership  
        Abstrak 
        Kondisi kinerja bank syariah di Indonesia mengalami stagnansi dalam hal pertumbuhan pangsa pasarnya.  
        Salah  satu  faktor  penting  dalam  membentuk  kinerja  organisasi  adalah  kinerja  dari  para  pegawainya.  
        Kinerja  pegawai  dapat  ditingkatkan  dengan  meningkatkan  kreativitasnya.    Pegawai  yang  kreatif  akan 
        memiliki kinerja yang lebih baik.  Kreativitas meningkat jika pegawai memiliki komitmen afektif yang 
        tinggi, memiliki job resourfullness, serta memiliki leader yang bergaya authentic leadership.   Data yang 
        digunakan adalah pegawai dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia.  
        Didapat 56 responden yang berasal dari 5 BUS dan 3 UUS.  Hasil pengujian mengungkapkan bahwa alat 
        ukur penelitian valid dan reliabel. Pengujian menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) 
        berbasis varian, dan diuji dengan aplikasi SmartPLS 3.0.  Hasil penelitian mengungkapkan bahwa authen-
        tic leadership mempengaruhi komitmen afektif dan job resourcefulness pegawai.  Komitmen afektif dan 
        job resourcefulness pegawai mempengaruhi kreatifitas.  Kreatifitas sendiri mempengaruhi kinerja dari peg-
        awai.  Satu-satunya hipotesis yang ditolah adalah authentic leadership yang tidak mempengaruhi kreatifi-
        tas secara langsung. 
        Kata Kunci: Bank Syariah, Kinerja pegawai, Kreatifitas, Komitmen afektif,  Job Resourcefullness, Au-
                       thentic Leadership.  
        1. Pendahuluan                                         Sebagai bank yang lebih muda dari bank kon-
                                                            vensional,  Bank  Syariah  mendapatkan  beberapa 
           Salah   satu   bagian   penting   pada    sistem 
                                                            keistimewaan  dari  regulator  untuk  dapat  tumbuh 
        perekonomian nasional adalah sistem keuangan na-
                                                            pesat.  Misalnya adalah bank Syariah dapat tumbuh 
        sional.  Sistem keuangan ini berperan sebagai unit 
                                                            dulu  sebagai  Unit  Usaha  Syariah  sebagai  bagian 
        yang menjadi intermediasi antara industri, masyara-
                                                            dari bank konvensional. Setelah dinilai cukup kuat 
        kat serta komponen bangsa lainnya.  Salah satu in-
                                                            dapat  dilakukan  spin  off  terhadap  UUS  tersebut.  
        dustri yang terpenting dalam system keuangan ini 
                                                            Perkembangan bank Syariah di Indonesia baru dim-
        adalah industri perbankan (UU no 21, 2011).  In-
        dustri perbankan di Indonesia tunduk pada Undang- ulai tahun 1990, saat bank Muamalat, sebagai bank 
                                                            Syariah pertama berdiri. Sejak dua dekade, perkem-
        undang (UU) Perbankan no 10 tahun 1998.  Pada 
                                                            bangan bank Syariah dinilai cukup baik. Saat ini 
        UU ini diatur bahwa jenis bank berdasarkan prinsip 
                                                            sudah  berdiri  14  Bank  Umum  Syariah,  20  Unit 
        dasar operasionalnya dibagi 2 menjadi Bank Kon-
                                                            Usaha  Syariah  dan  167  BPR  Syariah.    Stabilitas 
        vensional dan Bank Syariah.  Baik bank konven- bank Syariah juga dinilai cukup baik (OJK 2018).   
        sional maupun bank Syariah dapat berbentuk Bank 
                                                               Terdapat satu catatan yang kurang menggembi-
        Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat  (BPR), 
        bisa menjadi bank devisa bisa tidak.                rakan, yakni kontribusi bank Syariah relatif masih 
        131 
         Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 3 December 2019: 131-144 
        bergerak  di  kisaran  5%  dari  total  industri  per-     katkan kreatifitasnya.  Pegawai yang memiliki job 
        bankan (OJK, 2017).   Hal ini menjadi tantangan            resourcefulness  yang  tinggi  akan  memiliki  ke-
        bagi seluruh pelaku di industry bank Syariah.  Kon-        percayaan diri yang tinggi, sehingga membuatnya 
        disi ini yang menjadi dasar untuk melakukan riset          percaya  akan  kemampuan  dirinya.    Kondisi  ini 
        di  industry  bank  Syariah  di  Indonesia.  Jika          akan mendorong munculnya kreatifitas (Semedo et 
        dibandingkan  dengan  UUS  dan  BPRS,  Bank                al,  2016).    Faktor  ketiga  yang  dapat  membentuk 
        Umum Syariah masih menguasai market share di               kreatifitas  adalah kepemimpinan authentic.  Pem-
        industri perbankan Syariah.  Bank Umum Syariah             impin yang authentic memberikan kepercayaan dan 
        memiliki  proporsi  sebesar  69,5%,  UUS  sebesar          penghargaan  yang  tinggi  kepada  bawahannya 
        28%, sedangkan BPRS hanya 2,5%.  Hal ini men-              (Semedo et al, 2016).    Pemimpin ini juga men-
        jadi dasar peneliti untuk melakukan riset pada Bank        dorong terjadinya komunikasi yang berimbang, se-
        Umum Syariah  dan  UUS.    BPRS  tidak  menjadi            hingga akan merangsang bawahan untuk kreatif. 
        obyek penelitian ini.                                         Selain    mempengaruhi      kreatifitas   pegawai 
            Kinerja dari suatu organisasi sangat ditentukan        kepemimpinan  authentic  juga  merupakan  faktor 
        oleh kinerja dari SDM nya. Banyak peneliti mau-            penting dalam membentuk komitmen afektif pega-
        pun  praktisi  yang  menempatkan  manusia  sebagai         wai (Semedo et al, 2016).  Sifat manusia yang ingin 
        sumber daya terpenting organisasi. Perusahaan hen-         originalitas dari pemimpinnya, ingin  dihargai dan 
        daknya menomersatukan pegawainya dibandingkan              bisa  berkomunikasi  dengan  atasannya,  membuat 
        hal-hal  lainnya  (Pfeffer  &  Veiga,  1999).  Orman       bawahan menjadi senang dan akhirnya  berkomit-
        (2019) mengatakan bahwa, faktor pegawai adalah             men terhadap perusahaan. Kepemimpinan authentic 
        yang terpenting, baru kemudian faktor yang terkait         juga   bercirikan    pemimpin  yang  memahami 
        dengan  uang,  baru  faktor-faktor  lainnya.  Beck         perasaan  bawahannya.  Semua  hal  di  atas  akan 
        (2017)  mengatakan  bahwa  jika  kinerja  pegawai          membentuk komitmen afektif bawahan. 
        baik, maka yang lain akan mengikuti.                          Kepemimpinan authentic juga dapat membentuk 
            Kinerja pegawai sendiri dapat dipengaruhi oleh         bawahan memiliki job resourcefulness (Semedo et 
        banyak sekali faktor.  Faktor pertama adalah faktor-       al,  2016).    Selain  menimbulkan  perasaan  senang, 
        faktor demografik yang bersifat individualistik sep-       penghargaan dari pemimpin akan membentuk ke-
        erti usia, jenis kelamin, kondisi fisik, ras atau etnis    percayaan  diri  dari  bawahannya.    Kepemimipnan 
        serta  kapabilitas  dan  pengalaman  yang  dimiliki        authentic  juga  akan  memberikan  feedback  untuk 
        pegawai.    Faktor  kedua  adalah  faktor  organisasi,     pengembangan  bagi  para  bawahannya,  walaupun 
        seperti  budaya  organisasi,  dukungan  organisasi,        feedback tersebut dirasa pahit bagi sang bawahan.  
        kepemimpinan  dan  kondisi  fisik  ruang  kerja                
        (Robbins & Judge, 2018).  Jika dikaitkan dengan            2. Tinjauan Pustaka 
        kondisi  bank  Syariah  di  Indonesia  saat  ini,  salah 
                                                                      Salah  dasar  melakukan  penelitian  adalah  me-
        satu permasalahan yang dihadap terkait dengan ino-         mahami  variable-variabel  yang  diteliti,  obyek 
        vasi produk.  Bank Syariah sebenarnya sudah mulai 
        mengembangkan produk-produk baru seperti pero-             penelitian    dan    metode     metodologi     dalam 
                                                                   melakukan  riset.  Pada  bagian  ini  akan  dibahas 
        duk  berbasis  rhan  dan  ijarah,  namun  belum            mengenai variable-variabel  penelitian  serta  obyek 
        diterima dengan baik oleh masyarakat (OJK, 2017).  
                                                                   penelitian.    Uraian  mengenai  metodologi  akan 
        Hal  ini  menjadi  tantangan  bagi  industri  untuk        disampaikan pada bagian berikutnya. 
        mengkreasikan  produk  inovatif  yang  diterima             
        pasar.                                                     2.1 Perbankan Syariah di Indonesia 
            Bahan  baku  untuk  menghasilkan  kinerja  pada 
                                                                      Industri perbankan di Indonesia diatur dan ber-
        umumnya maupun kinerja inovasi pada khususnya              dasarkan  Undang-undang  (UU)  Perbankan  no  10 
        adalah  kreatifitas  pegawai  (Semedo  et  al,  2016).  
                                                                   tahun 1998.  Pada UU ini disampaikan bahwa ber-
        Pegawai      yang     memiliki     kreatifitas   akan 
                                                                   dasarkan  prinsip  dasar  operasionalnya,  secara 
        menghasilkan  kinerja  lebih  baik.    Pegawai  yang 
        memiliki kreativitas memiliki ide-ide maupun per-          umum  bank  dibagi  menjadi  2  kelompok  besar.  
                                                                   Yang pertama adalah bank konvensional, yang su-
        spektif yang baru yang akan membantu proses ker-
                                                                   dah beroperasi sejak tahun 1800an, serta bank Sya-
        ja. Kreatiftias sendiri dapat dibentuk oleh beberapa 
                                                                   riah  yang  baru  berdiri  tahun  1990.  Dalam  dunia 
        hal.  Yang  pertama  adalah  komitmen  afektif  dari 
        pegawai (Semedo et al, 2016).  Pegawai-pegawai             internasional istilah bank Syariah lebih dikenal se-
                                                                   bagai bank islam.      Dalam UU Perbankan no 10 
        yang mengikatkan dirinya terhadap organisasi kare-
                                                                   tahun  1998  (halaman  4),  Prinsip  Syariah  adalah 
        na sang pegawai senang dengan kondisi organisasi, 
                                                                   “aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara 
        akan  lebih  terbuka  fikirannya  untuk  menemukan 
        hal-hal baru. Sebaliknya pegawai yang tidak mera-          bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan 
                                                                   atau  pembiayaan  kegiatan  usaha,  atau  kegiatan 
        sa  nyaman  dengan  organisasi,  akan  tertutup 
        fikirannya.                                                lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, an-
                                                                   tara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil 
            Selain  komitmen afektif, kondisi job resource-
                                                                   (mudharabah),  pembiayaan  berdasarkan  prinsip 
        fulness  yang dimiliki pegawai juga akan mening-
                                                                                                                      132 
         Adriansyah, A. A., Authentic Leadership, Komitmen Afektif dan Job Resourcefullness...   ISSN: 2460-8114   (print)
                                                                                                         2656-6168 (online) 
        penyertaan  modal  (musharakah),  prinsip  jual  beli     perilaku  kontra  produktif.    Perilaku  sebagai 
        barang      dengan      memperoleh        keuntungan      “warga” perusahaan misalnya pegawai  yang mau 
        (murabahah), atau pembiayaan barang modal ber-            membantu pegawai lain, walaupun tanpa diminta, 
        dasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah),       tidak satu unit organisasi dan tidak terdapat pada 
        atau    dengan      adanya    pilihan    pemindahan       job  descriptionnya.  Menghindari  perilaku  kontra 
        kepemilikan  atas  barang  yang  disewa  dari  pihak      produktif  misalnya  adalah  menteror  pegawai  unit 
        bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)”.                 lain atau menghina karya unit lain.  Semedo et al 
           Perkembangan  Bank  Syariah  di  Indonesia             (2016)     menggunakan       dua     kinerja    dalam 
        sebenarnya  baik  dan  cukup  pesat.    Jika  di  tahun   penelitiannya  yakni  kinerja  yang  terkait  dengan 
        1990 hanya ada 1 BUS, namun saat ini sudah ter-           role  pekerja  (job  description),  serta  kinerja  yang 
        dapar  14  BUS,  20  Unit  Usaha  Syariah  dan  167       terkait  dengan  perilaku  dan  hasil  kerja  pegawai 
        BPR Syariah.  Disisi lain, regulator menilai stabili-     yang  terkait  dengan  inovasi.    Inovasi  sendiri 
        tas bank Syariah cukup baik (OJK 2018).  Namun            sebenarnya  dapat  juga  dimasukkan  sebagai  salah 
        demikian baik regulator maupun praktisi menyadari         satu  job  decription,  namun  bukan merupakan job 
        bahwa pertumbuhan bank Syariah relative stagnan,          description  utama.    Kecuali  unit  kerja  yang  me-
        di  angka  5%  dibandingkan  bank  secara  kese-          mang  pekerjaan  utamanya  adalah  meneliti  dan 
        luruhan. Karena itu penelitian-penelitian pada bank       mengembangkan hal-hal yang baru.  Misalnya unit 
        Syariah harus terus dilakukan.                            kerja  pemasaran,  yang  memiliki  tugas  menjual 
           Seperti  bank  konvensional  bank  Syariah  dapat      produk  perusahaan.    Hasil  kerja  penjualannya 
        berbentuk Bank Umum dan dapat berbentuk Bank              merupakan  in  role  performance,  sedangkan  hasil 
        Perkreditan Rakyat (BPR).  Namun bank Syariah             inovasi pemasarannya adalah kinerja inovasinya.  
        sudah dapat beroperasi walaupun  belum berbentuk             Pengukuran kinerja yang dilakukan Semedo et 
        perusahaan.    Bank  Syariah  bisa  berbentuk  Unit       al (2016) cocok dilakukan untuk konteks penelitian 
        usaha Syariah, yang menjadi unit organisasi bagian        pada  industry  yang  membutuhkan  inovasi-inovasi 
        dari Bank konvensional. Dalam kondisi Indonesia           baru.    Penelitian  ini  meneliti  pada  industry  bank 
        saat ini, pangsa pasar bank Syariah didominasi oleh       Syariah di Indonesia yang dinilai memiliki kinerja 
        Bank Umum Syariah (BUS) yakni sebesar 69,5%.              pertumbuhan  cukup  baik  namun  cenderung 
        Diikuti  oleh  UUS  yani  sebesar  28%,  dan  BPRS        stagnan.  Regulator  (OJK, 2017) juga mengatakan 
        sebesar  2,5%.  Kondisi  ini  yang  menjadi  alasan       inovasi produk yang dilakukan bank Syariah sudah 
        peneliti  untuk  memilih  BUS  dan  UUS  sebagai          berjalan namun belum terlalu diterima pasar.  Un-
        obyek penelitian, bukan BPRS.                             tuk  itu  bank  Syariah  perlu  melakukan  inovasi-
                                                                  inovasi yang lebih baik lagi.  
        Kinerja Pegawai                                               
                                                                  Kreatifitas Pegawai 
           Tujuan  direkrutnya  pegawai  adalah  untuk 
        menghasilkan output yang dibutuhkan perusahaan.              Konsep kreatifitas  pegawai  merupakan  konsep 
        Dalam kesehariannya, pegawai tersebut menampil-           yang menarik bagi peneliti dan para praktisi bidang 
        kan perilaku tertentu yang tujuannya sesuai dengan        manajemen dan psikologi (Joo & Bennet III, 2018).  
        tujuan perusahaan (Semedo et al, 2016). Jika per-         Kreatifitas ini merupakan konsep yang penting ka-
        ilaku dan hasil kerjanya tidak sesuai dengan tujuan       rena terbukti mampu menghasilkan kinerja pegawai 
        perusahaan, bisa karena jumlahnya kurang, ataupun         yang lebih  baik  (Semedo  et  al,  2016).  Selain  itu 
        kualitasnya  kurang,  maka  pekerja  tersebut  dinilai    kreatfitas   pegawai    juga    merupakan  sumber 
        tidak  memiliki  kinerja  yang  baik.  Pengukuran         kesuksesan  organisasi,  sumber  keunggulan  kom-
        kinerja  pegawai  dulunya  hanya  focus  pada  hasil      petitif, serta dianggap sebagai basis penciptaan ino-
        kerjanya  saja,  khususnya  yang  terdapat  pada  job     vasi (Sue-Chan & Hempel, 2016).  Kreatifitas dide-
        description  masing-masing  pekerja.    Pengkuran         finisikan cukup beragam oleh para peneliti.  Salah 
        kinerja seperti ini disebut pengukuran in-role per-       satu kelompok peneliti mengungkapkan kreatifitas 
        formance (Semedo et al, 2016 ) atau task perfor-          sebagai penciptaan sesuatu yang baru, sebagai yang 
        mance (Robbins & Judge, 2018). Misalnya seorang           pertama kali muncul di organisasi, yang berdampak 
        kasir  bank  tugas  utamanya  adalah  melakukan           besar terhadap perubahan di organisasi (Woodman 
        transaksi  keuangan  dengan  nasabah  di  kantor          et al, 2016).  Definisi ini lebih mengarah pada hasil 
        cabang.  Selama kasir tersebut menyelesaikan tugas        dari suatu proses penciptaan.   
        bertransaksi  keuangan  dengan  nasabah,  maka  dia          Definisi lain mengatakan adalah proses produksi 
        dinilai memiliki kinerja yang baik.                       dari ide-ide dan solusi-solusi baru sesuai karakteris-
           Dalam  perkembangannya,  pengukuran  kinerja           tik individu dan terkait dengan perusahaan tempat 
        mulai  berkembang  terhadap  hal-hal  lainnya,            pegawai tertentu bekerja (Binnewies et al, 2008). 
        melebihi  job  description.    Robbins  dan  Judge        Definisi ini juga menekankan pada proses pencip-
        (2018)  mengungkapkan  dua  hal  lainnya  yakni           taaan  sesuatu  yang  baru  di  perusahaan.  Namun 
        peran    pegawai  sebagai  “warga”  perusahaan            definisi  ini  menekankan  peran  dari  karakteristik 
        (citizenship) dan pegawai yang harus menghindari          pegawai.  Definisi lainnya mengatakan bahwa ada-
         133 
         Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 3 December 2019: 131-144 
         lah kemampuan pegawai untuk menemukan mem-                  profesinya  sebagai  banker  bank  Syariah,  akan 
         buat ide-ide yang baru dan dapat berguna bagi pe-           memilih  meninggalkan  bank  konvensional  XYZ 
         rusahaan  (Robbins  &  Judge,  2018).  Definisi  ini        untuk bergabung dengan bank Syariah lainnya. 
         menekankan pada kapasitas dari seorang pegawai.                 Dilihat  dari  sumber  pegawai  memiliki  komit-
         Kesamaannya dengan definisi di atas adalah, sama-           men,  komitmen  organisasi  terdiri  dari  tiga  jenis.   
         sama terkait dengan penciptaan sesuatu yang baru            Ketiga komitmen tersebut adalah komitmen afektif, 
         dari  pegawai.  Definisi  ketiga  ini  yang  akan           komitmen  continuance  dan  komitmen  normative.  
         digunakan pada penelitian ini.                              Komitmen afektif adalah komitmen yang muncul 
            Kreatifitas  adalah  kemampuan  pegawai  yang            karena  pegawai  merasa  senang  bekerja  di  perus-
         dibentuk  dari  proses-proses  sebelumnya.    Penge-        ahaannya.    Komitmen  continuance  adalah  komit-
         tahuan-pengetahuan tersebut didapat pegawai dari            men yang muncul karena pegawai merasa secara 
         kondisi  eksternal  baru  seperti  teknologi,  produk-      kalkulatif, kelangsungan hidupnya lebih aman jika 
         produk yang dimiliki pesaing maupun kondisi in-             tetap bekerja di perusahaan tempanya bekerja.  Da-
         ternal seperti mempelajari ide-ide baru yang pernah         sar  perhitungan  komitmen  continuance  adalah 
         diimplementasikan  perusahaan  (Zhou  &  George,            perhitungan  untng-rugi  jika  tetap  bekerja  atau 
         2001). Kreatifitas pegawai dapat dipengaruhi oleh           keluar dari perusahaan.  Komitmen normative ada-
         banyak factor. Salah satu peneliti mengungkapkan            lah komitmen yang terbentuk karena pegawai ingin 
         bahwa kreatifitas pegawai dipengaruhi oleh aktifi-          menjaga norma yang diyakininya benar.  Misalnya 
         tas  inovasi  di  suatu  perusahaan,  baik  inovasi  ek-    pegawai  menilai  bahwa  norma  kesetiaan  adalah 
         sploratif  maupun inovasi eksploitatif (Hong et al,         norma yang baik.  Pegawai tersebut akan memiliki 
         2018).  Inovasi yang ada menjadi sumber inspirasi           komitmen karena dia tidak ingin melanggar norma 
         bagi pegawai untuk menciptakan sesuatu yang ba-             kesetiaan. 
         ru.    Hal  ini  sejalan  dengan  Zhou  dan  George,            Ketiga jenis komitmen di atas (afektif, continu-
         (2001).                                                     ance  dan  normative),  diperlakukan  berbeda  oleh 
            Tiga  faktor  lainnya  diantaranya  adalah  komit-       para peneliti.  Sebagian peneliti menggunakan keti-
         men afektif, job resourcefulness dan kepemimpinan           ga  komitmen  di  atas  sebagai  variable  (misalnya 
         otentik  (Semedo  et  al,  2016).    Pegawai  yang          Meyer dan Allen, 1991; Al-Bdour et al, 2010; Chun 
         mengikatkan  dirinya  terhadap  organisasi  karena          et  al,  2013),  sebagian  peneliti  menjadikan  ketiga 
         rasa  sukanya  akan  lebih  mudah  untuk  berkreasi.        jenis  komitmen  tersebut  sebagai  dimensi  dari 
         Pegawai  yang  memiliki  keyakinan  diri  bahwa             komitmen  organisasi  (Bushra  et  al,  2011,  Fu  & 
         dirinya mampu dan cukup cerdas juga akan lebih              Deshpande, 2014), sebagian lagi menggunakan ke-
         mudah memiliki kreatfitas.  Demikian juga dengan            tiga jenis komitmen tersebut sebagai item-item pen-
         kepempimpinan  otentik.    Salah  satu  gaya                gukuran variable komitmen organisasi (Heng et al, 
         kepeminpinan  otentik  adalah  memiliki  hubungan           2014).  Penelitian ini mengikuti kelompok peneliti 
         yang tulus, apa adanya dengan bawahannya. Hub-              pertama,  dimana  masing-masing  jenis  komitmen 
         ungan yang baik akan merangsang pegawai untuk               merupakan sebagai variable penelitian.   Komitmen 
         bisa berkreasi.                                             yang  dipergunakan  pada  penelitian  ini  adalah 
                                                                     komitmen afektif.  Pemilihan komitmen afektif ka-
         Komitmen Afektif pegawai                                    rena penelitian ini ingin melihat dampak komitmen 
                                                                     terhadap kreatifitas pegawai.  Kreatifitas akan lebih 
            Komitmen  pegawai  merupakan  faktor  penting            berkembang jika pegawai merasa senang bekerja di 
         yang  wajib  dimiliki  oleh  pegawai  (Amstrong,            perusahannya (Semedo et al, 2016).  
         2014).    Dikatakan  bahwa  salah  satu  sumber              
         kemajuan industri Jepang karena pegawainya mem-
         iliki komitmen tinggi sehingga dapat bekerja tanpa          Kepemimpinan Otentik 
         perlu control dari luar dirinya.  Definisi komitmen 
         dari  seorang pegawai terkait dengan seberapa da-               Teori  kepemimpinan  sudah  berkembang  sejak 
         lam pegawai tersebut terlibat pekerjaan dan perus-          waktu sangat lama.  Teori-teori awal kepemimpi-
         ahaan  tempatnya  bekerja  (Muthuveloo  &  Rose,            nan berpusat pada pencarian ciri-ciri dari seorang 
         2005). Kedua peneliti ini juga membedakan antara            pemimpin yang berkembang di tahun 1940-an. Se-
         komitmen  pegawai  terhadap  organisasi  dengan             lanjutnya berkembang teori perilaku yang dimulai 
         komitmen pegawai terhadap pekerjaannya maupun               tahun 1960-an. Pada perkembangnya juga muncul 
         terhadap  profesinya.    Penelitian  ini  focus  pada       teori-teori   kepemimpinan  kontemporer  seperti 
         komitmen  pegawai  terhadap  organisasinya.    Se-          kepemimpinan situasional dan interaktif (Robbins 
         bagai contoh bank Syariah XYZ merubah dirinya               & Judge, 2018).  Kepemimpinan sendiri didefinisi-
         menjadi bank konvensional.  Pegawai yang mem-               kan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi grup 
         iliki komitmen organisasi yang tinggi akan memilik          atau  unit  kerja  tertentu  dalam  rangka  mencapai 
         tetap menjadi pegawai di bank konvensional XYZ,             tujuan  unit  organisasi  dan  visi  misi  perusahaan 
         sedangkan  pegawai  yang  lebih  komit  pada                secara  umum  (Robbins  &  Judge,  2018).  Kepem-
                                                                                                                          134 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Adriansyah a authentic leadership komitmen afektif dan job resourcefullness issn print online resourcefulness dalam membentuk kreatifitas kinerja pegawai bank syariah di indonesia ahmad stie banking school ibs ac id abstract islamic in has stagnated terms of market share growth one important factor improv ing organizational performance is the its employees employee can be im proved by increasing creativity creative will have better increased if high affective commitment and an style leader data used are sharia commercial banks bus business units uus there were respondents from test results show that research measuring instrument valid reliable tests using structural equation modeling sem var iance based methods tested with smartpls application revealed affects affect itself only hypothesis rejected does not directly keywords abstrak kondisi mengalami stagnansi hal pertumbuhan pangsa pasarnya salah satu faktor penting organisasi adalah dari para pegawainya dapat ditingkatkan dengan meni...

no reviews yet
Please Login to review.