jagomart
digital resources
picture1_Laporan Doc 1630 | Laporan Hasil Wawancara Kemiskinan Dan Solusi Masalah Kemiskinan


 1152x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.66 MB    


Laporan Doc 1630 | Laporan Hasil Wawancara Kemiskinan Dan Solusi Masalah Kemiskinan
laporan hasil wawancara hari tanggal pelaksanaan senin 3 agustus 2015 waktu pelaksanaan 10 15 wib tempat pelaksanaan kantor desa tarubasan karanganom klaten jawa tengah narasumber suhardja 51 tahun kepala desa pewawancara  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 28 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                        Laporan Hasil Wawancara
              Hari/Tanggal Pelaksanaan    : Senin, 3 Agustus 2015
              Waktu Pelaksanaan           : 10.15 WIB
              Tempat Pelaksanaan          : Kantor Desa Tarubasan, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah
              Narasumber                  : Suhardja, 51 tahun (Kepala Desa)
              Pewawancara                 : Dewimasyitoh Ambarani
              Tema wawancara              : Fenomena kemiskinan dan solusi masalah kemiskinan
              Tujuan wawancara            : Mengetahui pendapat mengenai fenomena kemiskinan dan solusi
                                          masalah kemiskinan
              Hasil Wawancara             :
                     Suhardja (narasumber) sebagai Kepala Desa Tarubasan, yang telah menjabat selama 2
              periode. Tugas, wewenang, kewajiban dan Hak Kepala Desa adalah memimpin penyelenggaraan
              pemerintahan Desa Cibunar berdasarkan kebijakan yang diterapkan bersama BPD Desa
              Tarubasan, mengajukan rancangan peraturan desa, membina kehidupan masyarakat Desa
              Tarubasan,   membina   perekonomian   masyarakat   Desa   Tarubasan,   mengkoordinasikan
              pembangunan desa secara partisipatif.
                     Jumlah penduduk Desa Tarubasan sekitar 2999 jiwa dengan natalitas laki-laki 15 orang
              perempuan 17 orang, mortalitas laki-laki 17 orang perempuan 8 orang, imigrasi laki-laki 18
              orang perempuan 16 orang, emigrasi laki-laki 14 orang perempuan 24 orang, dengan mayoritas
              penduduknya pemeluk agama islam, dari jumlah tersebut sebagian besar masyarakatnya adalah
              masyarakat yang ekonominya kelas bawah. Seperti yang dipaparkan oleh Suhardja, Kepala Desa
              Tarubasan. “Kualitas kesejahteraan di Desa Tarubasan memang belum semuanya, dikarenakan
              maih banyak yang berpendidikan rendah, kemampuan dalam mencoba mengambil peluang
              masih kurang.” Bapak Suhardja selaku Kepala Desa Tarubasan menegaskan ada 3 golongan
              orang yang dikategorikan miskin. Antara lain adalah:
                         1. Golongan kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan
                            pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
                                 Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-
                                 barang dan pelayanan dasar.
                             2.  Golongan tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
                                 ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
                                 masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan
                                 sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
                                 masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
                                 ekonomi.
                             3.  Golongan tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
                                 "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan
                                 ekonomi di seluruh dunia.
                         Kemiskinan dikategorikan menjadi 3 yaitu kemiskinan absolute, relative dan kultural.
                 Kemiskinan absolut mengacu pada hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak
                 cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang, kesehatan,
                 papan, pendidikan. Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut sebenarnya
                 telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat
                 sekitarnya. Sedangkan seseorang tergolong miskin kultural apabila seseorang atau sekelompok
                 masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya
                 sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
                         Kemiskinan diakibatkan oleh ketidakmampuan mengakses sumber-sumber permodalan, juga
                 karena infrastruktur yang juga belum mendukung untuk dimanfaatkan masyarakat memperbaiki
                 kehidupannya, selain itu juga karna SDM, SDA, Sistem, dan juga tidak terlepas dari sosok pemimpin.
                 Kemiskinan harus diakui memang terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia
                 sebagai negara bangsa, bahkan hampir seluruh energi dihabiskan hanya untuk mengurus persoalan
                 kemiskinan. Bapak Suhardja sampai heran mengapa masalah mengenai kemiskinan tidak kunjung selesai.
                         Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas
                 (walaupun sekarang ada bidikmisi dan bos), kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan
                 tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya
                 jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota
                 dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat
       memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan  menyebabkan
       masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, kemiskinan menyebabkan
       banyak orang melakukan prilaku menyimpang, harga diri diperjual belikan hanya untuk mendapatkan
       makan. Si Miskin rela mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi mereka yang
       memiliki uang dan memegang kendali atas sektor perekonomian lokal dan menerima upah yang tidak
       sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi mereka
       menerima upah yang sangat sedikit. Bahkan yang lebih parah, kemiskinan telah membuat masyarakat
       kita terjebak dalam budaya memalas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapannya dari budi
       baik pemerintah melalui pemberian bantuan. kemiskinan juga dapat meningkatkan angka kriminalitas,
       kenapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat meningkatkan angka kriminalitas, jawabannya
       adalah karna mereka (simiskin) akan rela melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan hidupnya,
       baik itu mencuri, membunuh, mencopet, bahkan jika ada hal yang lebih keji dari itu ia akan tega dan
       berani melakukannya demi hidupnya. 
        
        
        
        
                       Tanggapan terhadap kemiskinan adalah:
                             Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada
                              orang   miskin.   Ini   telah   menjadi   bagian   pendekatan   dari
                              masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
                             Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan
                              yang   dijalankan   untuk   mengubah   situasi   orang   miskin
                              berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja
                              sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
                             Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan
                              secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera
                              menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai
                              orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang
                              dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang
                              miskin,          seperti         kebutuhan            akan          perawatan
                              kesehatan.                    
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan hasil wawancara hari tanggal pelaksanaan senin agustus waktu wib tempat kantor desa tarubasan karanganom klaten jawa tengah narasumber suhardja tahun kepala pewawancara dewimasyitoh ambarani tema fenomena kemiskinan dan solusi masalah tujuan mengetahui pendapat mengenai sebagai yang telah menjabat selama periode tugas wewenang kewajiban hak adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan cibunar berdasarkan kebijakan diterapkan bersama bpd mengajukan rancangan peraturan membina kehidupan masyarakat perekonomian mengkoordinasikan pembangunan secara partisipatif jumlah penduduk sekitar jiwa dengan natalitas laki orang perempuan mortalitas imigrasi emigrasi mayoritas penduduknya pemeluk agama islam dari tersebut sebagian besar masyarakatnya ekonominya kelas bawah seperti dipaparkan oleh kualitas kesejahteraan di memang belum semuanya dikarenakan maih banyak berpendidikan rendah kemampuan dalam mencoba mengambil peluang masih kurang bapak selaku menegaskan ada golongan dikategorikan m...

no reviews yet
Please Login to review.