Authentication
243x Tipe PDF Ukuran file 0.24 MB Source: repository.usm.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya Sastra merupakan media untuk mengkomunikasikan ide dan gagasan pengarang kepada khalayak luas. Novel merupakan salah satu karya sastra yang bisa dijadikan media komunikasi .Dalam Sebuah novel kita bisa menemukan pesan yang tersirat maupun tersurat .Maka pesan yang tersirat sering berfungsi sebagai pesan utama yang di sampaikan pengarang untuk pembaca. Berbeda dengan Komunikasi informatif yang bertujuan untuk memberi tahu. Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap,pendapat dan perseorang.Untuk media komunikasi persuasif maka sebuah novel harus memiliki pesan dan amanat yang baik bagi pembaca. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembacanya. Pembaca dapat dengan bebas melarutkan diri bersama karya itu, dan mendapatkan kepuasan oleh karenanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu karya bisa dijadikan media dakwah. Sehigga disebut media dakwah jika karya sastra memiliki banyak pesan moral yang layak di tiru pembaca . Karya sastra dapat mendorong manusia untuk menjiwai nilai-nilai kerohanian, kemanusiaan, kemasyarakatan, dan kebudayaan. 1 2 Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga nampak seperti sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (novel) hadir. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah cerita. Sang Pemimpi diterbitkan pertama kali pada Juli 2006. Sejak kemunculan novel Sang Pemimpi mendapatkan tanggapan positif dari pembaca. Tanggapan positif yang didapat seperti halnya Novel tersebut dijadikan Film. Selain itu Sang pemimpi memiliki nilai moral yang dapat di teladani .Tingginya apresiasi masyarakat terhadap novel Sang Pemimpi menjadikan novel tersebut masuk dalam jajaran novel psikologi islami pembangun jiwa. Andrea Hirata telah membuat lompatan langkah yang gemilang. Novel Sang Pemimpi memiliki berbagai kesamaan dengan Novel Laskar Pelangi. Seperti sama-sama mengisahkan seorang pemuda yang memperjuangkan cita-cita nya namun yang membuat berbeda adalah latar dari cerita tersebut persamaan dari ketiga judul tersebut adalah kesemuannya memang kisah andrea sendiri. Sedangkan perbedaan lainnya dari kedua novel tersebut adalah dari waktunya, dimana laskar pelangi masa SD sampai awal SMA dan diberi sedikit gambaran akhir dari cerita, 3 sedangkan sang pemimpi menceritakan kisahnya pada saat duduk di bangku SMA sampai lulus SMA. Sang Pemimpi mengisahkan perjuangan tiga sahabat dalam mengejar cita-cita. Perjalanan kisah tiga sahabat dalam meraih citacita dikisahkan dengan apik oleh Hirata. Kelebihan novel ini terletak bagaimana Hirata membungkus alur cerita dengan nilai moral yang terkandung dalam novel yang berguna bagi pembaca. Nilai moral yang terkandung dalam novel masih Universal walaupun sudah masuk nuansa Islami. (http://eprints.ums.ac.id/33040/19/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf, Di unduh pada 4 Juni 2017, Pukul 20.59). Alasan penulis mengangkat Novel ini karena Novel ini sangat inspiratif . Selain itu bertujuan untuk memberi inspirasi bagi generasi muda agar gigih memperjuangkan cita-cita.. Pesan pendidikan moral, agama, bahkan pesan hidup sudah tertuang cukup banyak di dalam novel Sang Pemimpi. Untuk memahami makna Novel Sang Pemimpi dalam penelitian ini menggunakan Hermeneutika. Hermeneutika merupakan salah satu metode yang dapat di gunakan untuk penelitian text sastra. Hal itu yang menjadi alasan penulis meneliti menggunakan Hermeneutika.Menggunakan Ada dua langkah agar penikmat novel mampu memahami isi teks puisi, yaitu dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik harus diulang kembali dan dilanjutkan dengan ditafsirkan secara hermeneutik 4 dan untuk memahami karya sastra, dapat digunakan salah satu pendekatan yaitu interpretasi puisi dengan penafsiran hermeneutik Hermeneutik dapat didefinisikan sebagai studi pemahaman karya- karya manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari bahasa. Bahasa sebagaimana terwujud dalam kata-kata, kalimat, dan kesatuan gagasan. Dalam percakapan manusia senantiasa melakukan penafsiran secara terus-menerus. Hal ini sesuai dengan arti dari hermeneutik itu sendiri. Hermeneutik berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti menafsirkan, dan yang berasal dari kata hermeneia yang berarti tafsir. Dalam tradisi Yunani kuno kata hermeneuin dan hermeneia dipakai dalam tiga makna yaitu, mengatakan, menjelaskan, dan menterjemahkan. (Palmer, 2005: 11) Dilthey menegaskan prinsip-prinsip hermeneutika dapat menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum pemahaman, Dengan demikian, bagi Dilthey hermeneutika menempati signifikansi baru dan lebih besar. Hermeneutik menjadi teori yang tidak semata-mata interpretasi teks namun bagaimana hidup mengangkat dan mengekspresikan dirinya dalam karya. (http://eprints.uny.ac.id/25395/1/Kistiriana%20Agustin%20Erry%2 0Saputri%2008203241020.pdf, Di unduh pada 5 Juni 2017, pukul 18:27). Relevansi Filsafat Hermeneutika dalam studi komunikasi adalah : Filsafat Hermeneutika memberikan konstribusi dalam studi komunikasi untuk melihat realitas di balik data, Menyingkap dibalik teks dengan coba
no reviews yet
Please Login to review.