Authentication
256x Tipe PDF Ukuran file 0.19 MB Source: media.neliti.com
Kontroversi ProdukRekayasa Genetika Yang DikonsumsiMasyarakat Oleh: Mahrus Program Studi Pendidikan Biologi ABSTRAK Rekayasa genetika adalah transplantasi satu gen ke gen lainnya baik antara gen dan lintas gen untuk menghasilkan produk yang berguna bagi mahluk hidup hidup. Pada awalnya, rekayasa genetika hanya dilakukan pada tanaman untuk memecahkan kekurangan pangan penduduk dunia, dan dalam pengembangannya rekayasa genetika tidak hanya berlaku untuk tanaman dan hewan yang serupa, tetapi telah berevolusi pada manusia dan lintas jenis. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan komposisi asam nukleat DNA atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA mahluk hidup penerima, hal ini berarti bahwa gen yang disisipkan pada mahluk hidup penerima dapat berasal dari mahluk hidup lain. Saat ini, penyebaran dan penggunaan produk rekayasa genetika telah mengundang kontroversi masyarakat, oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk meninjau kontroversi rekayasa genetika mahluk hidup pada beberapa aspek kehidupan masyarakat. Kata Kunci: gekayasa genetika, gen, DNA, GMO, kontroversi. CONTROVERSY OF GENETIC ENGINEERING PRODUCT CONSUMED SOCIETY ABSTRACT Genetic engineering is a transplant of one gene to an other gene both between genes and gene cross to produce a useful product for living organisms. At first, genetic engineering was only conducted on plant to solve the food’s lack for world population, and it does not only apply to the plants and animals are similar in its development, but it has evolved in humans and cross types. The basic principle of genetic engineering technology is manipulating the composition changes of the nucleic acid of DNA or tucking new genes into the DNA structure of the recipient organisms, this means that inserted genes on a recipient organism can be derived from the other organisms. Today, the deployment and use of genetically modified organisms have been inviting society's controversy, therefore this paper aims to review the controversy for genetically modified organism (GMO) on several aspects of community life. Keywords:genetic engineering, gene, DNA, GMO, controversy. PENDAHULUAN al., 2010). Rekayasa genetika pada erkembangan ilmu pengetahuan dan dasarnya adalah seperangkat teknik yang teknologi rekayasa genetika (genetic digunakan untuk memanipulasi komponen engineering) akhir-akhir ini cukup genetik, yakni DNA genom atau gen yang P drastis dan meminta perhatian serius dari dapat dilakukan dalam satu sel atau mahluk pemerintah dan para ilmuwan (Dresbach et hidup (organisme), bahkan dari satu al., 2001; Curran and Koszarycz, 2004; mahluk hidup ke mahluk hidup lain yang Small et al., 2005; Dano, 2007; Amin et berbeda jenisnya (Uzogara, 2000; Small, Jurnal Biologi Tropis. Vol. 14 No. 2 Juli 2014 1Ϭϴ ISSN: 1411-9587 2004; Montaldo, 2006; Alberts et al., 2008; Dampk negatif lainnya bagi para petani Sudjadi, 2008; Artanti et al., 2010; Asaye khususnya adalah sangat merugikan et al., 2014; Pramashinta et al., 2014). mereka, karena petani non GMO tidak Mahluk hidup yang materi genetiknya telah mampu meningkatkan produktifitas yang dimanipulasi secara artifisial di lebih menguntungkan (Hardinsyah, 2000). laboratorium melalui rekayasa genetika Semua dampak negatif tersebut sampai saat disebut dengan mahluk hidup transgenic ini kurang mendapat perhatian pemerintah atau rekayasa genetika mahluk hidup dan ilmuwan seperti yang dilaporkan oleh (genetically modified organism/GMO) Dano (2007). yang memiliki sifat unggul dibandingkan Argentina adalah negara terbesar dengan mahluk hidup asalnya (Lotter, kedua di dunia yang mengembangkan 2008; Marinho et al., 2012). tanaman GMO yang didukung oleh empat Tujuan utama pengembangan GMO faktor utama, yaitu (Burachik (2010): adalah untuk mengatasi berbagai masalah dukungan politik; kemampuan untuk kekurangan pangan yang dihadapi memecahkan kebutuhan petani; faktor penduduk dunia yang tidak mampu ekonomi dan lingkungan; dan dipecahkan secara konvensional, karena implementasi peraturan perundang- pertumbuhan penduduk yang begitu cepat undangan yang berlaku. Produk pangan (Amin et al., 2010; Azadi dan Peter, 2010; dalam negeri yang ada saat ini belum Artanti et al., 2010; Marinho et al., 2012; mampu mengatasi masalah kekurangan Pramashinta et al., 2014). Namun dalam pangan, dan hal ini menjadi tantangan pengembangannya sampai saat ini, GMO pembanguan pertanian di Indonesia masih menimbulkan pro kontra (Nursamsi, 2008). Meskipun Indonesia (kontroversi) di tengah-tengah masyarakat telah berhasil memproduksi GMO sejak dunia, baik yang terjadi di negara dimana tahun 1999, Indonesia masih saja GMO dikembangkan maupun di negara- mengimpor terus menerus 10 bahan pokok negara pengguna produk GMO. dari berbagai negara yang diduga hasil Kontroversi yang sangat tajam justru rekayasa genetika yaitu: beras, jagung, terjadi di kalangan para ilmuwan, masing- kedelai, biji gandum, tepung terigu, gula masing kelompok bertahan pada alasan pasir, daging sapi, daging ayam, garam, yang dapat diterima secara ilmiah (Dano, singkong, dan kentang (BPS, 2013). 2007; Sutardi, 2007; Abbas, 2009; Amin et Produk lainnya seperti buah-buahan impor al., 2010; Burachik, 2010; Pramashinta et di supermarket merupakan produk GMO, al., 2014). namun sayangnya semua produk GMO Kelompok yang pro GMO beralasan yang beredar di pasaran tidak diberi bahwa ada potensi tak terbatas dalam informasi yang jelas, oleh karena itu rekayasa genetika yang bermanfaat untuk permasalahan yang paling menonjol dan mengurangi penggunaan pestisida, masih menimbulkan kontroversi di mengatasi kekurangan pangan, dan masyarakat adalah amankah produk GMO menghasilkan makan-makanan yang lebih yang menguasai pasar saat ini utuk bergizi serta obat-obatan. Kelompok yang dikonsumsi?. kontra/menolak berpendapat produk Tulisan ini bertujuan untuk membahas pangan dan obat-obatan GMO belum masalah kontroversi penerimaan dan diyakini aman untuk dikonsumsi karena penggunaan produk GMO pada 6 aspek masih menimbulkan berbagai dampak kehidupan masyarakat yaitu: pertanian, negatif bagi kesehatan dan lingkungan. lingkungan, kesehatan, agama, budaya, Jurnal Biologi Tropis. Vol. 14 No. 2 Juli 2014 ϭϬϵ ISSN: 1411-9587 dan etika. Untuk mengkaji permasalahan Radji, 2009). ini, penulis mencoba membandingkan Suwanto (2006) menjelaskan secara keuntungan dan kerugian dari produk detail bahwa rekayasa genetika merupakan GMO, dan kemudian mengidentifikasi suatu teknik alternatif untuk melakukan dampak positif dan negatifnya secara jelas modifikasi bahan genetik pada suatu dengan referensi yang ada pada negara- mahluk hidup. Perbedaan utamanya dengan negara maju dan berkembang. Diharapkan teknik pemuliaan yang lain adalah dalam dari tulisan ini, kontroversi yang hal tingkat ketepatan dan kecepatan hasil berkembang di tengah-tengah kehidupan mutasinya. Mutan yang diperoleh melalui masyarakat dapat ditiadakan atau paling teknologi DNA merupakan hasil tidak dapat diminimalkan. mutagenesis langsung pada sasarannya (site directed mutagenesis), sedangkan METODEREKAYASA GENETIKA mutasi buatan secara fisika atau kimia Beberapa istilah yang digunakan pada bersifat acak (random mutagenesis) rekayasa genetika adalah: transgenik; seringkali menghasilkan mutan yang modifikasi genetika (genetically bersifat pleiotrof (mutasi di luar gen modified/GM); teknologi DNA; kloning sasaran). Selain itu, teknologi DNA juga gen atau cloning molekuler merupakan memungkinkan penambahan atau istilah yang meliputi sejumlah penyisipan gen dari kelompok mahluk teknik/metode/prosedur yang digunakan hidup yang secara filogenetik sangat jauh untuk mengidentifikasi, meniru, hubungan kekerabatannya atau secara memodifikasi dan mentransfer materi seksual tidak kompatibel. Berdasarkan genetik dari sel, jaringan atau mahluk penjelasan tersebut, maka pengertian GMO hidup lengkap dari satu mahluk hidup ke menurut Suwanto (2006) adalah mahluk mahluk hidup lainnya (Izquierdo, 2001; hidup hasil modifikasi bahan genetik Karp, 2002; Sudjadi, 2008; Artanti et al., melalui teknologi DNA, sedangkan yang 2010). Teknologi yang paling banyak melalui persilangan, mutasi kimia atau digunakan adalah rekombinasi DNA (DNA fisika tidak dikategorikan sebagai GMO. recombinant), suatu metode yang digunakan untuk memanipulasi langsung Kontroversi Produk GMO DNA yang berorientasi pada ekspresi gen Pelepasan GMO ke lingkungan telah tertentu. Teknik ini melibatkan kemampuan menjadi kontroversial di seluruh dunia untuk mengisolasi, memotong dan (Amin dan Jahi, 2004; Singh et al., 2006). memindahkan potongan DNA tertentu Kontroversi tersebut terkait dengan sesuai dengan gen-gen yang menjadi target kemungkinan resiko terhadap berbagai (Klug dan Cummings, 2002; Singh et al., aspek kehidupan masyarakat seperti: 2006; Artanti et al., 2010). Saat ini kesehatan, lingkungan, agama, budaya, memanipulasi DNA dalam berbagai cara etika, psikologi, dan lain-lain. Suatu dan memindahkannya dari satu mahluk teknologi dapat memberi manfaat yang hidup ke mahluk hidup lain dapat besar bagi kesejahteraan masyarakat, akan diprogramkan melalui teknik rekombinasi tetapi tidaklah mutlak tanpa resiko, begitu DNA untuk memproduksi berbagai zat juga dengan rekayasa genetika. Beberapa seperti enzim, antibodi monoklonal, nutrisi, contoh dampak positif rekayasa genetika hormon, dan berbagai produk farmasi sebagai berikut: meningkatnya derajat termasuk obat dan vaksin dalam jumlah kesehatan manusia dengan diproduksinya besar (Brown, 1996; Campbell, 1996; berbagai hormone manusia seperti insulin Jurnal Biologi Tropis. Vol. 14 No. 2 Juli 2014 ϭϭϬ ISSN: 1411-9587 dan hormone pertumbuhan; tersedianya kalau sudah ada kejadian baru-baru ini bahan makanan yang lebih melimpah; seperti apel impor dari Amerika Serikat tersedianya sumber energi terbaharui; memunculkan sejumlah bakteri yang proses industri yang lebih murah; dan diduga sangat berbahaya bagi kesehatan berkurangnya polusi. Menurut Epstein konsumen, baru dilakukan pengujian (2001), sebagian besar efek dari rekayasa laboratorium. genetika yang mampu mengubah sifat fisik Sutardi (2007) mengatakan percepatan mahluk hidup belum diketahui. Salah satu dan penerapan inovasi teknologi rekayasa masalah utama dalam rekayasa genetika genetika dibidang pertanian seperti adalah apakah gen yang disisipkan dalam Genetically Modified Organism (GMO), suatu mahluk hidup akan diwariskan atau Living Modified Organism (LMO), tidak diwariskan dari satu generasi ke Genetically Modified Crops (GMC) dan generasi berikutnya ?. Meskipun dengan Genetically Engineered Crops (GEC) telah penggunaan teknologi transgenik diakui mengundang pro dan kontra di tengah- memiliki kemampuan untuk tengah kehidupan masyarakat dunia, baik mengekspresikan gen asing dan membuka yang terjadi di negara dimana produk itu opsi untuk memproduksi sejumlah besar dikembangkan maupun di negara-negara produk industri seperti industri farmasi pengguna. Selanjutnya dikatakan bahwa komersial, tetap saja masih menyisakan dengan penerapan teknologi rekayasa kekhawatiran (Singh et al., 2006). genetika di bidang pertanian akan Kekhawatiran munculnya dampak berdampak buruk bagi kesehatan negatif dari penggunaan GMO di Indonesia masyarakat. Faktor dampak yang sangat beralasan karena Indonesia telah ditimbulkan GMO baik positif dan negatif mengimpor berbagai komoditas yang inilah yang menyebabkan kontrorversial di diduga sebagai hasil dari rekayasa genetika tengah-tengah masyarakat. Berikut ini maupun yang tercemar dengan GMO yang diuraikan kontroversi masyarakat terhadap berasal dari negara-negara yang telah penerimaan dan penggunaan produk GMO menggunakan teknologi rekayasa genetika, baik dalam bidang pertanian, lingkungan, mulai dari tanaman, bahan pangan dan kesehatan, agama, budaya, dan etika. pakan, obat-obatan, hormon, bunga, 1. Kontroversi GMO di bidang perkayuan, hasil perkebunan, hasil pertanian dan lingkungan peternakan dan sebagainya diduga Pada dasarnya tidak selamanya mengandung atau tercemar GMO pemindahan gen dapat dilakukan dengan (Agorsiloku, 2006). Diakui bahwa GMO merekayasa gen-gen tertentu pada mahluk telah menguasai pasar dunia, karena telah hidup tertentu melalui teknik DNA memberikan manfaat bagi kehidupan rekombinan untuk memproduksi berbagai manusia meskipun juga disadari memberi zat yang diinginkan. Menurut Phillips dampak negatif yang tidak bisa dianggap (1994), materi genetik baru mungkin tidak sepele, tetapi sangat disayangkan hingga berhasil dipindahkan ke sel target, atau saat ini rasa-rasanya belum pernah mungkin dipindahkan ke sebuah tempat dilaporkan adanya dampak negatif dari yang salah pada rantai DNA dari mahluk penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi hidup sasaran, atau gen baru mungkin dampak negatif penggunaan GMO, secara tidak sengaja mengaktifkan gen mendeteksi apakah komoditas yang dekatnya yang biasanya tidak aktif, atau diimpor mengandung GMO saja belum mungkin mengubah atau menekan fungsi pernah dilakukan di Indonesia. Biasanya gen yang berbeda. Fenomena ini dapat Jurnal Biologi Tropis. Vol. 14 No. 2 Juli 2014 ϭϭϭ ISSN: 1411-9587
no reviews yet
Please Login to review.