Authentication
192x Tipe PDF Ukuran file 0.85 MB Source: repository.ump.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu 1. Mirasih kusuma dewi et all (2014) Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mirasih Kusuma et al (2014) tentang studi tingkat penyalahgunaan narkotika dan psikotropika pada (SMA/SMK) dikota Denpasar menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pelajar SMA dan SMK tergolong rendah. Sebanyak 98% dari total responden memiliki informasi sangat rendah tentang nama-nama popular dari jenis narkotika dan psikotropika yang sering digunakan. Pengetahuan tentang bahaya yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkotika dan psikotropika berkisar antara 23-28%. Persamaan penelitian Minarsih (2014) dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan responden menggunakan kuisioner, parameter yang digunakan adalah tingkat pengetahuan. Perbedaan penelitian Minarsih (2014) dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penelitian terletak pada variabel yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan prekursor, dan tenaga kefarmasian, sedangkan pada penelitian Minarsih (2014) variabel yang digunakan adalah tingkat pengetahuan narkotika dan psikotropika pada pelajar. Perbedaan lainya adalah dalam pelitian ini dilakukan penyuluhan terlebih dahulu. 2. Dewi Sartika et al (2014) Dewi sartika dalam penelitiannya yang berjudul studi pengelolaan obat yang mengandung prekursor pada Apotek di kabupaten Buol menunjukan bahwa pengelolaan obat yang mengandung prekursor sudah cukup baik. Penelitian Dewi sartika (2014) merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan mengunakan teknik pengumpulan data observasi langsung mengunakan instrument lembar check list. Persamaan penelitian Dewi Sartika (2014) dengan penelitian 4 Tingkat Pengetahuan Tenaga...Tati Apri Lina, Fakultas Farmasi Ump, 2018 yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian sama-sama merupakan jenis penelitian deskriptif, pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi langsung mengunakan lembar check list. Perbedaan penelitian terletak pada banyaknya sampel yang digunakan, dan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tidak hanya mengukur evaluasi pengelolaan obat prekursor tetapi juga mengukur tingkat pengetahuan tenaga kefarmasian yang ada di Apotek. B. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang diketahui derkaitan dengan proses pembelajaran (KBBI, 2005). Proses pembelajaran dapat dipengeruhi oleh beberapa faktor seperti faktor dari dalam dan faktor dari luar. Pengetahuan merupakan suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalamai reorganisasi pemikiran karena adanya pemahaman- pemahaman baru (Budiman & Riyanto, 2013). b. Tahapan pengetahuan Tahapan pengetahuan menurut S.bloom dalam budiman dan Riyanto 2013 1) Tahu (know) Merupakan tahapan pengetahuan dimana seseorang mampu mengenali peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola urutan, metodeologi, prinsip dasar, dll. 2) Memahami (comperhension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelasakan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang didapatkan secara benar. 5 Tingkat Pengetahuan Tenaga...Tati Apri Lina, Fakultas Farmasi Ump, 2018 4) Analisis (analysis) Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi, dan masih berkaitan satu sama lain. 5) Sintesis (syntesis) Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau suatu objek. c. Jenis Pengetahuan Pengetahuan merupakan salah satu bagian dari kesehatan. Pengetahuan menurut Budiman dan Riyanto dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Pengetahuan Implisit Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang masih berbentuk pengalaman, berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi, presepsi, dan prinsip seseorang. Biasanya pengetahuan ini sungkar untuk dibagi dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan. 2) Pengetahuan Eksplisit Berbeda dengan pengetahuan implisit, pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang sudah didokumentasikan dan berwujud nyata, pengetahuan jenis ini biasanya dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan. d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1) Pendidikan Pengetahuan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembagan pengetahuan suatu individu. Seseorang dengan pendidikan tinggi diharapkan akan lebih mudah dalam menerima 6 Tingkat Pengetahuan Tenaga...Tati Apri Lina, Fakultas Farmasi Ump, 2018 informasi dari luar, sehingga semakin tinggi pendidikan akan semakin luas pengetahuannya. Perlu diketahui juga tidak semua orang yang dengan pendidikan rendah akan selalu memiliki pengetahuan yang rendah pula, hal ini terjadi karena pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal tapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal (Budiman & Riyanto, 2013). 2) Informasi Informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun informal dapat memberikan pengaruh jangka pendek yang dapat memberikan perubahan atau peningkatan pengetahuan bagi suatu individu. Informasi baru mengenai suatu informasi akan memberikan pandangan dan pengetahuan yang baru terhadap individu yang menerima informasi tersebut (Budiman & Riyanto, 2013). 3) Sosial, Budaya, Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan masyarakat tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya kebisaan atau tradisi akan menyebabkan bertambahnya pengetahuan seseorang, baik yang melakukan tradisi tersebut ataupun yang tidak melakukan tradisi tersebut. Setatus sosial dan ekonomi juga menyebabkan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu, sehingga setatus social dan ekonomi juga dapat mempengaruhi pengetahuan (Budiman & Riyanto, 2013). 4) Lingkungan Lingkungan dapat menyebabkan masuknya pengetahuan kedalam individu atau masyarakat yang berada pada lingkungan tersebut. Pengetahuan yang baru dapat terjadi akibat adanya proses timbal balik ataupun tidak, yang dapat diolah oleh masyarakat menajdi sebuah pengetahuan (Budiman & Riyanto, 2013). 5) Pengalaman Pengalaman merupakan salah satu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan. Pengembangan belajar dalam bekerja 7 Tingkat Pengetahuan Tenaga...Tati Apri Lina, Fakultas Farmasi Ump, 2018
no reviews yet
Please Login to review.