Authentication
193x Tipe PDF Ukuran file 0.37 MB Source: materi78.files.wordpress.com
materi78.co.nr KIM 3 Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Ciri-ciri sistem suspensi: Koloid adalah suatu bentuk campuran yang 1) Dispersi kasar. keadaannya antara larutan dan suspensi. 2) Sifat campuran heterogen. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 3) Dimensi partikel lebih dari 100 nm. 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang 4) Sistem dua fase dan tidak stabil. didispersikan, bersifat diskontinu (terputus- 5) Dapat disaring. putus). Contoh: air keruh, air berpasir, kopi, air + minyak. 2) Medium dispersi (pelarut), adalah zat yang Ciri-ciri sistem koloid: menjadi medium untuk dispersi, bersifat 1) Dispersi koloid. kontinu (berkelanjutan). 2) Sifat campuran homogen secara makro- Koloid tergolong campuran heterogen walau skopis, namun heterogen secara mikroskopis. tampak homogen secara makroskopis, karena 3) Dimensi partikel antara 1 – 100 nm. perbedaan partikel kedua fase masih dapat 4) Sistem dua fase dan relatif stabil. diamati secara mikroskopis. 5) Tidak dapat disaring, kecuali menggunakan Ciri-ciri sistem larutan: penyaring ultra. 1) Dispersi molekuler. Contoh: tinta, cat, darah, sabun, asap, jelly, susu, 2) Sifat campuran homogen. santan, awan, kabut, busa, krim kocok, sitoplasma. 3) Dimensi partikel kurang dari 1 nm. B. JENIS-JENIS KOLOID 4) Sistem satu fase dan relatif stabil. Berdasarkan fase terdispersinya, koloid terdiri dari: 5) Tidak dapat disaring. 1) Sol, fase terdispersinya padat. Contoh: larutan gula, larutan garam, alkohol, 2) Emulsi, fase terdispersinya cair. cuka, spirtus, air laut, bensin, udara bersih. 3) Buih, fase terdispersinya gas. Fase Medium Jenis Nama Contoh terdispersi pendispersi padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam padat cair sol cair sol tinta, cat, darah, sabun, detergen, lumpur, lem gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu padat emulsi padat gel jelly, agar-agar, gelatin, mutiara cair cair emulsi cair emulsi susu, santan, mayonnaise, minyak ikan gas emulsi gas aerosol cair awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum gas padat buih padat buih padat aerogel, batu apung, styrofoam, roti, marshmallow cair buih cair buih buih sabun, krim kocok, krim cukur Secara umum, koloid terdiri atas: 2) Sol 1) Aerosol Sol adalah sebutan untuk partikel padat yang Aerosol adalah sebutan untuk koloid yang terdispersi dalam partikel cair. medium pendispersinya adalah gas. Contoh: sol emas, sol belerang, sol kanji, Aerosol terbentuk karena adanya tinta, cat, darah, sabun, detergen, lem, kecap, pendorong/propelan, misalnya kloro- saus. fluorokarbon dan CO . 2 Contoh: asap, awan, kabut, obat nyamuk semprot, parfum, hairspray, cat semprot. KIMIA KOLOID 1 materi78.co.nr KIM 3 3) Gel Buih adalah sebutan untuk partikel gas yang terdispersi dalam partikel cair. Buih terbentuk karena adanya pembuih yang menstabilkan campuran, misalnya sabun, detergen dan protein. Gel adalah sebutan untuk partikel cair yang Buih terbentuk dari zat cair yang terdispersi dalam partikel padat. mengandung pembuih yang dialiri gas. Gel terbentuk dari sol liofil yang zat Contoh: buih sabun, krim kocok, krim cukur. terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi. C. SIFAT-SIFAT KOLOID Gel disebut juga koloid setengah kaku, Sifat-sifat koloid antara lain: karena sifatnya cair namun agak padat. 1) Efek Tyndall Contoh: jelly, agar-agar, gelatin, mutiara, gel Efek Tyndall adalah efek penghamburan rambut, dan lain-lain. cahaya oleh partikel koloid. 4) Emulsi Campuran Cahaya Larutan diteruskan Koloid dihamburkan, partikel terdispersi tidak terlihat Suspensi dihamburkan, partikel terdispersi terlihat Emulsi adalah sebutan untuk partikel cair yang terdispersi dalam partikel cair. Emulsi terbentuk apabila partikel cair tidak saling melarutkan. Emulsi terbentuk karena adanya emulgator/pengemulsi yang larutan koloid suspensi menstabilkan campuran. Contoh pengemulsi: Contoh efek Tyndall: Sabun membuat minyak dan air bercampur. Sorot lampu mobil ketika berkabut. Kasein mengemulsikan susu. Sorot lampu proyektor film dalam bioskop yang diberi asap. Kuning telur mengemulsikan Berkas sinar matahari melalui celah daun mayonnaise. pohon di pagi yang berkabut. Emulsi terbagi menjadi: 2) Gerak Brown a. Emulsi minyak dalam air (M/A) Emulsi dimana minyak (zat yang tidak bercampur dengan air) terdispersi dalam air. Contoh: santan, susu, lateks. b. Emulsi air dalam minyak (A/M) Emulsi dimana air terdispersi dalam minyak (zat yang tidak bercampur dengan air). Gerak Brown adalah gerak acak zig-zag Contoh: mayonnaise, minyak ikan, partikel koloid yang disebabkan oleh minyak bumi, mentega. tumbukan tak setimbang antara partikel 5) Buih terdispersi dengan pendispersi. Gerak Brown menstabilkan koloid karena mengimbangi gaya gravitasi yang dapat menyebabkan pengendapan. 3) Muatan koloid Muatan koloid terbentuk karena koloid dapat mengalami adsorpsi, elektroforesis dan koagulasi. KIMIA KOLOID 2 materi78.co.nr KIM 3 Muatan koloid menstabilkan koloid karena Contoh: partikel-partikel koloid bermuatan sama Koloid Fe(OH) (positif), mudah 3 sehingga saling tolak-menolak, sehingga terkoagulasi jika ditambahkan H SO 2 4 menghindari penggumpalan. atau Na PO dibanding HCl atau NaBr. 3 4 4) Adsorpsi (penyerapan pada permukaan) Koloid As S (negatif), mudah ter- 2 3 3+ koagulasi jika ditambahkan BaCl + 3+ 2 3+ + dibanding NaCl. + c. Elektroforesis + Fe(OH) + 3 + + + Terjadi ketika koloid mencapai elektroda. + 3+ Koagulasi mekanik dapat terjadi dengan 3+ + cara menaik-turunkan suhu dan pengadukan Adsorpsi adalah sifat partikel koloid yang sistem koloid. dapat menyerap ion atau molekul netral Contoh koagulasi: pada permukaannya. Delta terbentuk akibat tanah liat ter- a. Koloid positif mengadsorpsi kation. koagulasi ketika bercampur dengan air laut. Contoh: sol Fe(OH) , sol Al(OH) , pigmen Asap pabrik digumpalkan dengan alat 3 3 pewarna, hemoglobin. koagulasi listrik Cottrel. b. Koloid negatif mengadsorpsi anion. D. KOLOID HIDROFIL, HIDROFOB DAN ASOSIASI Contoh: sol emas, sol perak, sol fosfor, Koloid dengan medium dispersi cair dibedakan sol As S , tepung, tanah liat. 2 3 menjadi koloid liofil (suka cairan) dan koloid Contoh adsorpsi: liofob (benci cairan). Jika medium dispersi air, Sol Fe(OH) bermuatan positif dan maka dibedakan menjadi koloid hidrofil (suka 3 + 3+ air) dan koloid hidrofob (benci air). mengadsorpsi ion H dan Fe . Sol As S bermuatan negatif dan Ciri-ciri koloid hidrofil: 2 3 mengadsorpsi ion S2-. 1) Mengadsorpsi medium. Sol AgCl bermuatan positif bila 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan mengadsorpsi ion Ag+, bermuatan pendispersi besar. negatif bila mengadsorpsi ion Cl-. 3) Efek Tyndall terlihat lemah. 5) Elektroforesis 4) Dapat kembali ke bentuk semula setelah Elektroforesis adalah sifat partikel koloid mengalami dehidrasi air (reversibel). yang dapat bergerak dalam medan listrik. 5) Stabil baik konsentrasi zat terdispersi kecil Muatan koloid dapat ditentukan dengan maupun besar. memberi medan listrik di sekitar koloid. 6) Tidak mudah mengendap dengan a. Koloid positif akan bergerak ke katoda penambahan elektrolit. atau elektroda negatif. 7) Viskositas koloid lebih besar daripada b. Koloid negatif akan bergerak ke anoda medium. atau elektroda positif. Contoh: sabun, detergen, gelatin, kanji, protein. 6) Koagulasi Ciri-ciri koloid hidrofil: Koagulasi adalah penggumpalan koloid 1) Tidak mengadsorpsi medium. akibat hilangnya muatan koloid. 2) Gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan Koagulasi kimiawi dapat terjadi akibat: pendispersi kecil. a. Percampuran koloid beda muatan 3) Efek Tyndall terlihat jelas. Menyebabkan koloid saling menetral- 4) Tidak dapat kembali ke bentuk semula kan satu sama lain dan menggumpal. setelah mengalami dehidrasi air (irreversibel). b. Penambahan elektrolit 5) Stabil jika konsentrasi zat terdispersi kecil. Elektrolit dapat menetralkan koloid dan 6) Mudah mengendap dengan penambahan menyebabkan koagulasi. elektrolit. Koagulasi terjadi bila koloid positif 7) Viskositas koloid relatif sama dengan ditambah elektrolit yang lebih negatif, medium. dan koloid negatif ditambah elektrolit Contoh: sol logam, sol belerang, sol sulfida, sol yang lebih positif. Fe(OH) , susu, mayonnaise. 3 KIMIA KOLOID 3 materi78.co.nr KIM 3 Koloid asosiasi adalah koloid yang terbentuk 3) Industri farmasi ketika dilarutkan dalam air. Obat-obatan banyak dibuat dalam bentuk Koloid asosiasi tersusun atas partikel yang sol. terdiri atas: 4) Industri sabun dan detergen 1) Gugus kepala, bersifat hidrofil dan polar. Sabun dan detergen adalah pengemulsi 2) Gugus ekor, bersifat hidrofob dan non-polar. kotoran dan air pada pakaian yang membuat Sabun/detergen membentuk koloid asosiasi bersih pakaian. dalam air yang terdiri atas ion stearat (C H O –). 5) Industri makanan dan minuman 18 35 2 gugus Makanan dan minuman seperti kecap, saus, ekor gugus susu, mayonnaise, dan mentega dibuat – kepala dalam berbagai bentuk koloid. O Koloid juga menggunakan sifat-sifat koloid yang || menguntungkan. – CH – (CH ) – C – O 3 2 16 1) Sifat efek Tyndall hidrofob hidrofil a. Bioskop Ketika dilarutkan dalam air, ekor asam stearat Sorot lampu proyektor film dalam (hidrofob) saling berkumpul ke arah dalam air, bioskop yang diberi asap di sekitarnya dan kepala asam stearat (hidrofil) menghadap ke agar gambar yang dihasilkan lebih jelas. air. b. Kap lampu + – Kap lampu dibuat dalam bentuk koloid – sehingga dapat menghamburkan cahaya. – – 2) Sifat elektroforesis ion Koloid digunakan untuk identifikasi DNA stearat serta korban dan pelaku kejahatan. + 3) Sifat adsorpsi minyak a. Pemutihan gula tebu – Warna merah pada gula tebu diabsorpsi – oleh tanah diatom, caranya dengan – melarutkan gula pada air, lalu mengaliri air – larutan melalui tanah diatom. + – b. Penjernihan air + Penjernihan dilakukan dengan me- Koloid asosiasi pada sabun dan detergen di air nambahkan air dengan: membuatnya menjadi pengemulsi kotoran dalam Tawas atau alumunium sulfat air. Gugus hidrofob akan menarik partikel (Al (SO ) ), terhidrolisis dalam air 2 4 3 kotoran lalu mendispersikannya ke air. membentuk koloid Al(OH) yang 3 E. PENGGUNAAN KOLOID menyerap polutan air. Koloid banyak digunakan di industri karena: Karbon aktif, apabila tingkat 1) Tidak melarutkan campuran secara homogen. pencemaran air sangat tinggi. 2) Keadaannya stabil. Pasir, sebagai penyaring. 3) Tidak mudah rusak. Kaporit, sebagai disinfektan. Penggunaan koloid dalam industri: Kapur tohor, menaikkan nilai pH 1) Industri kosmetik akibat penggunaan tawas. 4) Sifat koagulasi Banyak menggunakan emulsi dan buih, a. Penggumpalan karet misalnya foundation, shampoo, pembersih Karet dalam lateks digumpalkan wajah, deodoran, pelembap badan. menggunakan asam format (HCOOH). 2) Industri tekstil b. Penjernihan air Pewarna tekstil dalam bentuk sol membuat Lumpur dalam air digumpalkan warna menyerap dengan baik. menggunakan tawas (Al (SO ) ). 2 4 3 KIMIA KOLOID 4
no reviews yet
Please Login to review.