jagomart
digital resources
picture1_Sosiologi Pdf 40536 | 4388 Id Memahami Metode Kualitatif


 294x       Tipe PDF       Ukuran file 0.09 MB       Source: media.neliti.com


File: Sosiologi Pdf 40536 | 4388 Id Memahami Metode Kualitatif
makara sosial humaniora vol 9 no 2 desember 2005 57 65 57 memahami metode kualitatif gumilar rusliwa somantri fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas indonesia depok 16424 indonesia e ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 14 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                 MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65                                             57
                      
                                                   MEMAHAMI METODE KUALITATIF 
                      
                                                                 Gumilar Rusliwa Somantri 
                      
                                       Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia 
                                                                                   
                                                                  E-mail: gsomantri@yahoo.com 
                                                                                   
                            
                                                                            Abstrak  
                                                                                   
                     Metode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. Terdapat 
                     beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode 
                     kuantitatif. Penelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam 
                     metode penelitian kualitatif. Kami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam 
                     menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke-Indonesiaan. Lebih dari itu, 
                     penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di Indonesia berada dalam 
                     posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di Barat. 
                      
                      
                                                                            Abstract 
                                                                                   
                     Qualitative method has been widely be adopted in research practices in Indonesian tradition of social sciences including 
                     sociology. However, it seems there is misunderstanding on the method that is seen as additional to the quantitative one. 
                     This literature study intend to discuss related issues to the strengths and weaknesses of qualitative method. We do 
                     conclude here, that the method has productive potential for fostering the develomment of social theories as well as 
                     methodology in the context of Indonesian world. Hence, it is possible to bring Indonesian social sciences especially 
                     sociology into equal position of future dialog with the counterparts from the Western communities.   
                      
                     Keywords: qualitative method, method in practice, theorizing, contextualization, relevancy   
                      
                            
                      
                     1. Pendahuluan                                                  2. Metode Penelitian 
                                                                                      
                     Metodologi secara umum didefinisikan sebagai ”a body            Tulisan ini merupakan penelitian pustaka yang 
                     of methods and rules followed in science or discipline”.        memusatkan perhatian pada isu-isu penting seputar 
                     Sedangkan metode sendiri adalah ”a regular systematic           metode kualitatif. Kajian ini berangkat dari suatu cara 
                     plan for or way of doing something”. Kata  metode               pandang bahwa metode kualitatif banyak disalahartikan 
                     berasal dari istilah Yunani methodos (meta+bodos)               secara aneka ragam, seperti  ”gampangan”, rumit, 
                     yang artinya cara.1 Jadi, metode penelitian sosial adalah       bahkan dianggap inferior dan marginal dibandingkan 
                     cara sistematik yang digunakan peneliti dalam                   saudara tirinya, metode kuantitatif. Salah satu penyebab 
                     pengumpulan data yang diperlukan dalam proses                   mendasar dari hal ini adalah para peneliti kualitatif 
                     identifikasi dan penjelasan fenomena sosial yang tengah         gagal memahami dan menerapkan prinsip-prinsip 
                     ditelisiknya. Secara dikotomis, dalam ilmu sosial               metode ini secara benar. Pertanyaan penelitian kami 
                     dikenal dua jenis metode penelitian yaitu kuantitatif dan       adalah bagaimana kita memahami metode kualitatif agar 
                               2                                                     dapat menghasilkan kajian produktif dan berguna dalam 
                     kualitatif.     
                                                                                     ilmu sosial, khususnya sosiologi di Indonesia? 
                                                                                      
                     1                                                               Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, kami 
                       Lihat Webster’s New Encyclopedic Dictionary , (New York:      melakukan penelusuran pustaka yang akan dituangkan 
                     Black Dog and Leventhan Publ. Inc, 1994), hlm. 631.             dalam beberapa sub bahasan. Diskusi kritis mengenai 
                     2
                       Dalam metode penelitian sosial, dimungkinkan seorang          kekuatan dan kelemahan metode kualitatif dan 
                     peneliti menggabungkan kedua metode tersebut. Penjelasan        kuantitatif akan dibahas pada bagian dua. Bagian ini 
                     yang cukup lengkap mengenai hal tersebut dapat dilihat dalam    penting dikemukakan, agar kita semua melihat secara 
                     Abbas Tashakkori & Charles Teddlie(eds), Handbook of            jelas kesetaraan metodologi. Yaitu, masing-masing 
                     Mixed Methods in Social & Behavioral Research, (Thousand        metode mempunyai paradigma teoritik, gaya, asumsi 
                     Oaks, California: Sage Publ. Inc, 2003). 
                                                                                57
                                   MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65                                                    58
                       paradimatik, serta kekuatan dan kelemahan sendiri.                  relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang umum 
                       Bagian tiga dari tulisan ini akan menguraikan secara                dilakukan ia berkutat dengan analisa tematik. Peneliti 
                       lengkap jenis, orientasi dan prinsip dasar metode                   kualitatif biasanya terlibat dalam interaksi dengan 
                                                                                                                        3
                       kualitatif. Diskusi mengenai hal ini adalah mendasar,               realitas yang ditelitinya.  Sebagaimana dijelaskan 
                       karena seringkali kita keliru dalam menempatkan                     sebelumnya, metode penelitian mempunyai pula asumsi 
                       metode dalam konteks penelitian yang bersifat                       paradigmatik. John W. Cresswell menilik beberapa 
                       idiografis. Sedangkan perdebatan seputar metode                     dimensi asumsi paradigmatik yang membedakan 
                       kualitatif dalam praktek penelitian sosial dibahas pada             penelitian kuantitatif dengan kualitatif. Dimensi-
                       bagian keempat. Pada bagian ini akan diskusikan                     dimensi tersebut mencakup ontologis, epistemologis, 
                       metode sebagai proses “sell” and “trade”, ranah data                axiologis, retorik, serta pendekatan metodologis. Secara 
                       kualitatif dan dimensi etika. Bagian kelima akan diisi              ontologis, peneliti kuantitatif memandang realitas 
                       oleh uraian mengenai  “penteorian” metode kualitatif.               sebagai “objektif” dan dalam kacamata “out there”, 
                       Diskusi di bagian ini memperlihatkan keterjalinan                   serta independen dari dirinya. Sementara itu, peneiliti 
                       antara metode dan teori yang merupakan ciri dari                    kualitatif memandang realitas merupakan hasil 
                       sosiologi kualitatif. Bagian penutup akan berisi catatan            rekonstruksi oleh individu yang terlibat dalam situasi 
                       mengenai kontribusi metode kualitatif pada                          sosial. Secara epistemologis, peneliti kuantitatif 
                       pengembangan ilmu sosial khususnya sosiologi di                     bersikap independen dan menjaga jarak (detachment) 
                       Indonesia.                                                          dengan realitas yang diteliti. Sementara peneliti 
                                                                                           kualitatif, menjalin interaksi secara intens dengan 
                       3. Analisis dan Interpretasi Data                                   realitas yang ditelitinya. Secara retoris atau penggunaan 
                                                                                           bahasa, penelitian kuantitatif biasanya menggunakan 
                       3.1. Metode Kuantitatif dan Kualitatif dalam                        bahasa-bahasa penelitian yang bersifat formal dan 
                            Perbandingan                                                   impersonal melalui angka atau data-data statistik.  
                       Metode kuantitatif dan kualitatif berkembang terutama                
                       dari akar filosofis dan teori sosial abad ke-20. Kedua              Dengan demikian, terminologi atau konsep-konsep yang 
                       metode penelitian di atas mempunyai paradigma                       jamak ditemukan dalam penelitian kuantitatif misalnya 
                       teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang             “relationship” dan ”comparison”. Sementara, penelitian 
                       berbeda. Masing-masing memuat kekuataan dan                         kualitatif kerap ditandai penggunaan bahasa informal 
                       keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian                    dan personal seperti “understanding”, “discover”, dan 
                       sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk               “meaning”. Secara metodologis, penelitian kuantitatif 
                       melihat realitas sosial.                                            lekat dengan penggunaan logika deduktif dimana teori 
                                                                                           dan hipotesis diuji dalam logika sebab akibat. Desain 
                       Metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional,              yang bersifat statis digunakan melalui penetapan 
                       positivistik, eksperimental atau empiricist. Metode ini             konsep-konsep, variabel penelitian serta hipotesis. 
                       berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte, Mill,              Sementara itu, penelitian kualitatif lebih mengutamakan 
                       Durkeim, Newton dan John Locke. “Gaya” penelitian                   penggunaan logika induktif dimana kategorisasi 
                       kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui                dilahirkan dari perjumpaan peneliti dengan informan di 
                       konsep yang diturunkan pada variabel-variabel dan                   lapangan atau data-data yang ditemukan. Sehingga 
                       dijabarkan pada indikator-indikator dengan  penelitian kualitatif bericirikan informasi yang berupa 
                       memperhatikan aspek reliabilitas. Penelitian kuantitatif            ikatan konteks yang akan menggiring pada pola-pola 
                       bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak                  atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial 
                                                                                           (
                       “kasus” dan subjek yang diteliti, sehingga dapat                     Creswell, 1994: 4-7). 
                       ditampilkan dalam bentuk data statistik yang berarti.                
                       Hal penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti                  3.2. Jenis, Orientasi dan Prinsip Dasar Metode 
                       “terpisah” dari subjek yang ditelitinya.                                 Kualitatif 
                                                                                           Setidaknya, terdapat lima jenis metode penelitian 
                       Sementara metode kualitatif dipengaruhi oleh                        kualitatif yang banyak dipergunakan, yaitu: (1) 
                       paradigma  naturalistik-interpretatif  Weberian,                    observasi  terlibat;  (2)  analisa  percakapan;  (3) analisa  
                       perspektif post-positivistik  kelompok teori kritis serta                                                            
                                                                                           3
                       post-modernisme seperti dikembangkan oleh                             Keterlibatan dan interaksi peneliti kualitatif dengan realitas 
                       Baudrillard, Lyotard, dan Derrida (                                 yang diamatinya merupakan salah satu ciri mendasar dari 
                                                            Cresswell, 1994).              metode penelitian ini. Jary and Jary mendefinisikan istilah 
                                                                                           qualitative research techniques sebagai setiap penelitian di 
                       “Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi                mana ilmuwan sosial mencurahkan kemampuan sebagai 
                       realitas dan memahami maknanya. Sehingga, penelitian                pewawancara atau pengamat empatis dalam rangka 
                       kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses,                    mengumpulkan data yang unik mengenai permasalahan yang 
                       peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian                  ia investigasi, lihat David Jary and Julia Jary, Dictionary of 
                       kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam        Sociology, (Glasgow: HarperCollins Publishers, 1991), hlm. 
                       situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah              513. 
                        
                      59          MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65 
                            
                                                          Tabel 1. “Gaya” Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 
                                                                                      
                                                 Kuantitatif Kualitatif 
                                  Mengukur fakta-fakta objektif                Mengkonstruksikan realitas dan makna kultural 
                                  Fokus pada variabel-variabel                 Fokus pada proses dan peristiwa secara interaktif  
                                  Reliabilitas adalah kunci                    Otentisitas adalah kunci 
                                  Bebas nilai                                  Hadirnya nilai secara eksplisit 
                                  Bebas dari konteks                           Dibatasi situasi 
                                  Banyak kasus dan subjek                      Sedikit kasus dan subjek 
                                  Analisis statistik                           Analisis tematik 
                                  Peneliti terpisah                            Peneliti terlibat 
                                    Sumber: W. Lawrence Neuman, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, 
                                    (Needham Heights, MA: Allyn& Bacon, 1997), hlm. 14. 
                       
                       
                                                     Tabel 2. Asumsi Paradigmatik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 
                                                                                        
                                       Asumsi Pertanyaan Kuantitatif                                                Kualitatif 
                                 Asumsi ontologis       Apakah  sifat  dasar   Realitas bersifat Realitas bersifat subjektif 
                                                        realitas?              objektif dan singular,  dan ganda sebagaimana 
                                                                               terpisah dari peneliti      terlihat oleh partisipan 
                                                                                                           dalam studi  
                                 Asumsi                 Bagaimana              Peneliti independen dari    Peneliti berinteraksi dengan 
                                 epistemologis          hubungan antara yang diteliti                      yang diteliti 
                                                        peneliti dengan 
                                                        yang diteliti? 
                                 Asumsi aksiologis      Bagaimana              Bebas nilai dan Sarat nilai dan bias 
                                                        peranan dari nilai?    menghindarkan bias 
                                 Asumsi retoris         Bagaimana              •  Formal                   •  Informal  
                                                        penggunaan bahasa  •  Berdasar definisi            •  Mengembangkan 
                                                        penelitian?            •  Impersonal                   keputusan-keputusan 
                                                                               •  Menggunakan              •  Personal  
                                                                                  bahasa kuantitatif       •  Menggunakan bahasa 
                                                                                                               kualitatif 
                                 Asumsi                 Bagaimana dengan  Proses deduktif                  •  Proses induktif 
                                 metodologis            proses penelitian?     Sebab akibat                •  Faktor-faktor dibentuk 
                                                                               Desain statis-kategori          secara simultan 
                                                                               membatasi sebelum           •  Desain berkembang-
                                                                               studi                           kategori diidentifikasi 
                                                                               Bebas konteks                   selama proses penelitian 
                                                                               Generalisasi mengarah       •  Ikatan konteks 
                                                                               pada prediksi,              •  Pola dan teori dibentuk 
                                                                               eksplanasi dan                  untuk pemahaman 
                                                                               pemahaman                   •  Akurasi dan reliabilitas 
                                                                               Akurasi dan reliabilitas        dibentuk melalui 
                                                                               melalui validitas dan           verifikasi  
                                                                               reliabilitas 
                                  Sumber: John W. Creswell, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches, (California: Sage 
                                  Publications, Inc, 1994), hlm. 5. 
                                   
                       
                      wacana; (4) analisa isi; dan (5) pengambilan data                 memperhatikan analisa dari kompetensi-kompetensi 
                      ethnografis.  Observasi terlibat biasanya melibatkan              komunikatif yang mendasari aktivitas sosial sehari-hari 
                                                                                        (
                      seorang peneliti kualitatif langsung dalan setting sosial.         Gubrium et.al.,, 1992:  1577). 
                      Ia mengamati, secara lebih kurang “terbuka”, di dalam              
                      aneka ragam keanggotaan dari peranan-peranan subjek               Discourse analysis lebih tertarik pada penggunaan 
                      yang ditelitinya (                                                bahasa. Peneliti, dalam kaitan ini, mempunyai perhatian 
                                          Gubrium  et.al.,  1992:  1577).  Analisa 
                      percakapan pada umumnya memusatkan perhatian pada                 yang besar pada praktek dan kontekstualitas (Gubrium 
                      percakapan dalam sebuah interaksi. Peneliti                       et.al., 1992: 1577). 
                       
                                  MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 57-65                                             60
                      Content analysis (analisa isi) mengkaji dokumen-                diorganisir, diformalkan dan disistematisir secara ketat. 
                      dokumen berupa kategori umum dari makna. Peneliti               Sementara pada metode kualitatif, penelitian secara 
                      dapat menganalisis aneka ragam dokumen, dari mulai              aktual dijalankan secara tidak teratur, lebih ambigu, dan 
                      kertas pribadi (surat, laporan psikiatris) hingga sejarah       terikat pada kasus-kasus spesifik. Hal ini tentu saja, 
                      kepentingan manusia (Gubrium  et.al., 1992: 1577).              mengurangi perangkat aturan dan menggantungkan diri 
                      Pengambilan data ethnografis relatif tidak terstruktur.         pada prosedur informal yang dibangun oleh 
                      Peneliti biasanya memfokuskan diri pada penggalian              pengalaman-pengalaman di lapangan yang ditemukan si 
                      tekstur dan alir pengalaman-pengalaman selektif dari            peneliti (Neuman, 1997: 330). 
                      responden melalui proses interaksi peneliti dan subjek           
                      yang ditelitinya dengan teknik wawancara mendalam               Orientasi keempat dari metode kualitatif adalah 
                      secara “bebas” (Gubrium  et.al., 1992: 1577). Dalam             ditempuhnya langkah-langkah penelitian yang bersifat 
                      sosiologi, penelitian ethnografis mulai berkembang pada akhir   non-linear. Dalam metode kuantitatif, seorang peneliti 
                      1960an-1970an ketika metodologi survey dan dasar filosofis      biasanya dihadapkan pada langkah-langkah penelitian 
                      pendorongnya menjadi sasaran kritik (Goldthorpe, 2000: 65).     yang bersifat pasti dan tetap dengan panduan yang jelas 
                                                                                      sehingga disebut sebagai langkah yang linear. 
                      W. Lawrence Neuman mencoba mengidentifikasi 4                   Sementara itu, metode penelitian kualitatif lebih 
                      faktor yang terkait dengan orientasi dalam penelitian           memberikan ruang bagi penelitinya untuk menempuh 
                      yang menggunakan metode kualitatif. Orientasi                   langkah non-linear dan siklikal, kadangkala melakukan 
                      pertama terkait dengan pendekatan yang digunakan                upaya “kembali” pada langkah-langkah penelitian yang 
                      terhadap data. Metode kualitatif memperlakukan data             sudah ditempuhnya dalam menjalani proses penelitian 
                      sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik. Dengan          (Neuman, 1997: 330-331). Hal ini tidak berarti kualitas 
                      demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif             riset menjadi rendah, namun lebih pada cara untuk dapat 
                      bersifat “lunak”, tidak sempurna, imaterial, kadangkala         menjalankan orientasi dalam mengkonstruksikan 
                      kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan pernah         makna.  
                      mampu mengungkapkan semuanya secara sempurna.                    
                      Namun demikian, data yang ada dalam penelitian                  Sementara itu, Lincoln dan Guba mengajukan empat hal 
                      kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumentasi           penting yang merefleksikan paradigma kualitatif ketika 
                      ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan                seorang peneliti hendak mengajukan proposal penelitian 
                      gestures dari objek kajian, tingkah laku yang spesifik,         kualitatifnya. Pertama, kredibilitas yang bertujuan untuk 
                      dokumen-dokumen tertulis, serta berbagai imaji visual           mendemonstrasikan bahwa penyelidikan yang dilakukan 
                      yang ada dalam sebuah fenomena sosial (Neuman,                  telah selaras dengan kaidah-kaidah ilmiah. Hal ini untuk 
                      1997: 328).                                                     memastikan identifikasi dan deskripsi masalah 
                                                                                      penelitian secara akurat. Penyelidikan dan penelitian 
                      Orientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang               harus mengikuti aturan main “credible to the 
                      non-positivistik. Penelitian kualitatif secara luas             constructors and the original multiple realities” 
                      menggunakan pendekatan interpretatif dan kritis pada            (
                      masalah-masalah sosial. Peneliti kualitatif memfokuskan          Marshall et.al., 1989: 144-147) 
                      dirinya pada makna subjektif, pendefinisian, metapora,           
                      dan deskripsi pada kasus-kasus yang spesifik (Neuman,           Kedua,  transferability yang menyangkut kemampuan 
                      1997: 329). Peneliti kualitatif berusaha menjangkau             untuk demostrasi aplikasi temuan penelitian dalam 
                      berbagai aspek dari dunia sosial termasuk atmosfer yang         konteks yang berbeda. Triangulasi dapat dijadikan 
                      membentuk suatu objek amatan yang sulit ditangkap               rujukan untuk dapat mencapai transferability dari suatu 
                      melalui pengukuran yang presisif atau diekspresikan             penelitian kualitatif. Ketiga, dependability dimana 
                      dalam angka. Dengan demikian, penelitian kualitatif             peneliti berusaha untuk mencermati perubahan kondisi 
                      lebih bersifat transendental, termasuk di dalamnya              pada fenomena sosial yang dikajinya sebagaimana ia 
                      memiliki tujuan menghilangkan keyakinan palsu yang              menyesuaikan desai studi untuk menyaring pemahaman 
                      terbentuk pada sebuah objek kajian. Penelitian kualitatif       pada setting sosial. Yang terakhir adalah confirmability, 
                      berusaha memperlakukan objek kajian tidak sebagai               yang bisa disepadankan dengan objektivitas. Dalam hal 
                      objek, namun lebih sebagai proses kreatif dan mencerna          ini, peneliti kualitatif dituntut untuk menghasilkan 
                      kehidupan sosial sebagai sesuatu yang “dalam” dan               temuan yang dapat dikonfirmasikan oleh pihak lain 
                                                                                      (
                      penuh gelegak.                                                   Marshall et.al., 1989: 144-147).    
                                                                                       
                      Orientasi ketiga adalah penggunaan logika penelitian            3.3. Metode Kualitatif dalam Praktek 
                      yang bersifat “logic in pratice”. Penelitian sosial             Metode kualitatif berkembang mengikuti suatu dalil 
                      mengikuti dua bentuk logika yaitu logika yang                   sebagai proses yang tidak pernah berhenti (unfinished 
                      direkonstruksi (reconstructed logic) dan logika dalam           process). Ia berkembang dari proses pencarian dan 
                      praktek (logic in practice). Metode kuantitatif                 penangkapan makna yang diberikan oleh  suatu realitas 
                      mengikuti logika yang direkonstruksi dimana metode 
                       
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Makara sosial humaniora vol no desember memahami metode kualitatif gumilar rusliwa somantri fakultas ilmu dan politik universitas indonesia depok e mail gsomantri yahoo com abstrak penelitian secara luas telah digunakan dalam berbagai termasuk sosiologi terdapat beberapa kesimpangsiuran yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari kuantitatif pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan kekurangan kami menyimpulkan bahwa potensial dapat berguna menyumbangkan pembangunan teori serta metodologi konteks ke indonesiaan lebih itu penggunaan membawa khususnya di berada posisi setara dialog peradaban sesama komunitas akademik barat abstract qualitative method has been widely be adopted in research practices indonesian tradition of social sciences including sociology however it seems there is misunderstanding on the that seen as additional to quantitative one this literature study intend discuss related issues strengths and weaknesses we do conclude here productive p...

no reviews yet
Please Login to review.