Authentication
318x Tipe DOCX Ukuran file 0.02 MB
5 Cara membuat kesan pertama saat Wawancara Kerja Mengenakan pakaian yang mengesankan Mungkin untuk mencapai ketempat kerja biasanya naik angkot/bus dan tiba-tiba terjebak macet, apalagi di Jakarta. Sedangkan waktu untuk wawancara tinggal beberapa menit, jadi mau tidak mau anda berlari untuk sampai tepat waktu. Karena berlari tentu pakaian akan berkeringat dan menjadi tidak rapi, namun sayangnya calon atasan anda tidak perduli itu, yang dia inginkan anda mengenakan pakaian yang rapi dan bersih. Bagi pria harus mengenakan jas dan dasi, dan perempuan tentunya memakai pakaian yang pantas (sopan dan tidak senonoh). Untuk pria dan wanita, kebersihan tangan dan kuku sangat penting, gunakan wewangian dan perhiasan sewajarnya saja jangan terlihat kesan pamer. Berjabat tangan Sewaktu pertama kali bertemu calon atasan (pewancara), pastikan untuk berjabat tangan dan saling bertukar salam. Namun dalam beberapa kasus, pewancara tidak mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, terus bagaimana anda menanggapinya? Anda tidak usah ragu ulurkan tangan anda terlebih dahulu sebagai tanda niat baik. Dalam kasus ini sebaiknya tangan anda harus kering (tidak berair karena keringat), oleh karena itu persiapkan tisu / sapu tangan di kantung sebelum berjalan menuju tempat wawancara. Menghindari kata tidak penting Calon atasan biasanya meminta anda menjawab pertanyaan saat diwawancarai, pastikan anda selalu percaya diri saat menjawab. Meskipun gugup (ini wajar) namun anda jangan sampai menunjukkan kegugupan itu. Hindari menggunakan kata-kata, "seperti" atau "um" atau lainnya, dengan kata tidak penting itu anda akan terlihat tidak profesional. Dari pada mengatakan "um" saat ingin menjawab, sebaiknya anda diam sejenak sambil memikirkan jawaban dan katakan, "Itu pertanyaan yang bagus", setelah itu berikan jawaban anda dengan tegas. Perawakan yang baik Perawakan disini maksudnya jangan sampai terlihat membungkuk, karena membungkuk akan merusak penampilan dan bisa menggambarkan anda adalah orang ceroboh - atau lebih buruk. Usahakan tubuh selalu dalam keadaan tegap sepanjang waktu saat memasuki ruang wawancara. Baik saat duduk maupun saat berdiri sampai keluar dari ruangan tersebut atau lebih baiknya sampai keluar dari wilayah kantor. Berterima kasih Anda mungkin dapat melaui wawancara dengan lancar, menjawab setiap pertanyaan dengan penuh percaya diri dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik anda. Tetapi jangan biarkan kesan itu rusak karena saat selesai diwawancarai anda buru-buru pergi meninggalkan ruangan. Sebaliknya, ucapkan terima kasih terhadap pewancara, luangkan waktu untuk kembali saling berjabat tangan sambil mengatakan bahwa anda bersedia menjawab pertanyaan apabila pewancara memiliki pertanyaan lainnya. Keluarlah dari ruangan tersebut seperti saat anda masuk, melangkah dengan tegap dan percaya diri. Memang saat wawancara kerja menjadi pengalaman yang menegangkan bagi para pencari kerja. Berlatih terlebih dahulu sebelum wawancara merupakan cara terbaik bagi anda untuk mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan. 6 pertanyaan popular wawancara kerja dan jawabannya 1. Berapa gaji yang diharapkan? Kerjakan riset untuk rentang upah untuk jenis pekerjaan yang Anda lamar. Kemudian, naikkan sedikit lebih tinggi dari kisaran gaji tersebut untuk memberikan diri Anda ruang bernegosiasi. 2. Apa yang Anda kerjakan di kantor sebelumnya? Pengusaha banyak yang menanyakan hal ini, jadi bersiaplah. Anda dapat mengatakan bahwa perusahaan Anda meminta Anda untuk tidak mengungkapkan informasi tersebut. 3. Sebutkan kekuatan dan kelemahan Anda? Jangan bicarakan tentang kekuatan Anda seolah sebagai suatu kelemahan Anda. Mereka tidak akan tertarik. Sebaliknya, berbicara tentang sesuatu yang memang sebenarnya adalah kelemahan Anda dan cara Anda mencoba untuk memperbaikinya. Contoh, “Saya dulu sering gugup jika menelepon klien, tapi kemudian saya menyadari bahwa semakin sering saya melakukannya, itu menjadi mudah.” Menjelaskan kelemahan Anda di masa lalu (dan Anda mengubahnya) menunjukkan bahwa Anda bersedia untuk berubah dan berkembang. 4. Apakah hubungan Anda baik dengan bos Anda? Jadi Anda memiliki bos yang mengerikan. Pewawancara tidak perlu tahu itu. Plus, menjelekkan mantan bos adalah hal yang berbahaya. Pewawancara mungkin akan panik dan berpikir bahwa Anda akan melakukan hal yang sama jika mereka mempekerjakan Anda. 5. Mengapa Anda pindah? Jangan pernah mengeluh atau mengkritik sesuatu yang terjadi di masa lalu. Cobalah menjawabnya seperti ini, “Itu tidak cocok dan saya ingin tantangan baru.” Selesai! 6. Bagaimana cara Anda mengatasi tantangan di tempat kerja? Berikan contoh konkret seperti, “Saya pernah diberi proyek
no reviews yet
Please Login to review.