jagomart
digital resources
picture1_Teori Peran Pdf 54408 | Bab21414143108


 243x       Tipe PDF       Ukuran file 0.37 MB       Source: sc.syekhnurjati.ac.id


Teori Peran Pdf 54408 | Bab21414143108

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 21 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                           BAB II 
                        LANDASAN  TEORI 
                                
           A.  Peran 
               Teori  peran  (role  theory)  adalah  teori  yang  merupakan  perpaduan 
            berbagai  teori,  orientasi,  maupun  disiplin  ilmu.  Selain  dari  psikolog,  teori 
            peran  berawal  dari  dan  masih  tetap  digunakan  dalam  sosiologi  dan 
            antropologi. Dalam ketiga bidang ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari 
            dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus bercermin  sebagai seorang 
            tokoh  tertentu  dan  dalam  posisinya  sebagai  tokoh  itu  ia  diharapkan  untuk 
            berperilaku secara tertentu (Sarwono, 2013:215). 
               Teori peran adalah perspektif dalam sosiologi dan psikologi sosial yang 
            menganggap  sebagian  besar  kegiatan  sehari-hari  menjadi  pemeran  dalam 
            kategori  sosial  (misalnya  ibu,  manajer,  guru).  Setiap  peran  sosial  adalah 
            seperangkat hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang untuk 
            menghadapi dan memenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa 
            orang berperilaku dengan cara yang diprediksi, dan bahwa perilaku individu 
            adalah konteks tertentu, berdasarkan posisi sosial dan faktor lainnya. Teater 
            adalah  metafora  sering  digunakan  menggambarkan  teori  peran.  (Sumber: 
            https//rinawahyu42.wordpress.com/2011/06/07/teori-peran-rhole-theory/ 
            diakses pada 23 Januari 2018 pukul 15:03 WIB). 
               Menurut  Robert  Linton  (1936),  teori  peran  menggambarkan  interaksi 
            sosial  dalam  terminologi  aktor-aktor  yang  bermain  sesuai  dengan  apa-apa 
            yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran 
            merupakan  pamahaman  bersama  kita  untuk  menuntun  berperilaku  dalam 
            kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai peran 
            tertentu  misalnya  sebagai  dokter,  mahasiswa,  orang  tua  wanita,  dan  lain 
            sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran 
            tersebut.  (Sumber:  https//fahir-blues.blogspot.co.id/2013/06/teori-peran-dan-
            definisi-peran-menurut.html?m=1 diakses pada 23 Januari 2018 pukul 15:43 
            WIB).  
                             7 
            
                                              8 
            
               Menurut  Biddle  dan  Thomas  dalam  Sarwono  (2013:215),  membagi 
            peristilahan teori peran dalam empat golongan yaitu menyangkut: 
            1.  orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial; 
            2.  perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut; 
            3.  kedudukan orang-orang dalam berperilaku; 
            4.  kaitan antar orang dan perilaku. 
               Soekanto (2007: 213), mengungkapkan bahwa peran merupakan aspek 
            dinamis  kedudukan  (status),  apabila  seseorang  melaksanakan  hak  dan 
            kewajibannya  sesuai  dengan  kedudukannya,  maka  ia  menjalankan  suatu 
            peranan. Sedangkan menurut Biddle dan Thomas dalam Sarwono  (2013:224), 
            menyatakan  bahwa  peran  adalah  serangkaian  rumusan  yang  membatasi 
            perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Hal ini 
            senada dengan Suhardono (1994:15), mendefinisakan bahwa peran merupakan 
            seperangkat patokan, yang membatasi apa perilaku yang mesti dilakukan oleh 
            seseorang, yang menduduki suatu posisi. 
               Suhardono dalam Patoni (2007:40), mengungkapkan bahwa peran dapat 
            dijelaskan dengan beberapa cara yaitu: pertama, penjelasan historis: konsep 
            peran  pada  awalnya  dipinjam  dari  kalangan  yang  memiliki  hubungan  erat 
            dengan drama dan teater yang hidup subur pada zaman Yunani Kuno atau 
            Romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan 
            oleh  seorang  aktor  dalam  sebuah  pentas  dengan  lakon  tertentu.  Kedua, 
            pengertian peran menurut ilmu sosial, peran dalam ilmu sosial berarti suatu 
            fungsi  yang  dibawakan  seseorang  ketika  menduduki  suatu  posisi  dalam 
            struktur sosial tertentu. Dengan menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat 
            memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut.  
               Dalam ilmu sosiologi ditemukan dua istilah yang akan selalu berkaitan, 
            yakni status (kedudukan) dan peran sosial dalam masyarakat. Status biasanya 
            didefinisikan sebagai suatu peringkat kelompok dalam hubungannya dengan 
            kelompok lain. Adapun peran merupakan sebuah perilaku yang diharapkan 
            dari  seseorang  yang  memiliki  suatu  status  tertentu  tersebut  (Mahmud, 
            2012:109). 
                                              9 
            
               Berdasarkan pemaparan di atas dapat dijelaskan bahwa peran merupakan 
            seperangkat  perilaku  atau  tindakan  yang  dilakukan  oleh  seseorang  yang 
            menjadi  tugas  dan  tanggung  jawabnya  serta  tindakan  tersebut  sangat 
            diharapkan oleh banyak orang. 
            
           B.  Guru  
            1.  Pengertian Guru 
                 Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru 
              dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. 
              Hal  ini  disebabkan  gurulah  yang  berada  di  barisan  terdepan  dalam 
              pelaksanaan  pendidikan.  Gurulah  yang  langsung  berhadapan  dengan 
              peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus 
              mendidik  dengan  nilai-nilai  positif  melalui  bimbingan  dan  keteladanan 
              (Khoiriyah, 2012: 145-146). 
                 Lebih  lanjut  Khoiriyah  (2012:148),  menjelaskan  bahwa  guru 
              merupakan  salah  satu  komponen  mikrosistem  pendidikan  yang  sangat 
              strategis dan banyak mengambil peran di dalam proses pendidikan secara 
              luas, khususnya dalam pendidikan persekolahan. 
                 Guru menjadi ujung tombak pendidikan dalam rangka mencerdaskan 
              dan  mengembangkan  potensi  siswa  sebagaimana  cita-cita  kemerdekaan 
              bangsa Indonesia karena guru berinteraksi langsung dengan siswa. 
                 Mengutip  pendapat  Hazkew  dan  Lendon  dalam  bukunya  This  is 
              Teaching (hlm.10), mengungkapkan: “Teacher is professional person who 
              conducts  clasess”.  Artinya,  guru  adalah  seseorang  yang  mempunyai 
              kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Sedangkan menurut Jean 
              D. Grambs dan C. Morris Mc Clare dalam Foundation of Teaching, An 
              Introduction to Modern Education, (hlm.141),  mengatakan : “teacher are 
              those persons who consciously direct the experiences and behavior of an 
              individual so that education takes places”. Artinya, guru adalah mereka 
              yang  secara  sadar  mengarahkan  pengalaman  dan  tingkah  laku  dari 
              seseorang individu hingga terjadi pendidikan (Uno, 2008:15). 
                                                                                                        10 
                         
                                     Secara  keprofesian  formal,  guru  adalah  sebuah  jabatan  akademik 
                               yang  memiliki  tugas  sebagai  pendidik.  Pendidik  merupakan  tenaga 
                               profesional  yang  bertugas  merencanakan  dan  melaksanakan  proses 
                               pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan 
                               pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 
                               (Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 ayat 
                               2).  Rusyan  dalam  Mahmud  (2012:103),  mengungkapkan  bahwa  guru 
                               sebagai    seorang  tenaga  kependidikan  yang  profesional  berbeda 
                               pekerjaannya  dengan  yang  lain.  Karena  ia  merupakan  suatu  profesi, 
                               dibutuhkan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan tugas 
                               dan fungsinya. 
                                     Guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih dan pemimpin 
                               yang  dapat  menciptakan  iklim  belajar  menarik,  aman,  nyaman  dan 
                               kondusif  di  kelas,  keberadaannya  di  tengah-tengah  siswa  dapat 
                               mencairkan  suasana  kebekuan,  kekakuan,  dan  kejenuhan  belajar  yang 
                               terasa berat diterima oleh siswa (Yamin, 2006:110). 
                                     Berdasarkan  pemaparan  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  guru 
                               merupakan  tenaga  profesional  sebagaimana  dalam  Undang-Undang 
                               Sisdiknas No.20 tahun 2003 yang mempunyai tugas tidak hanya mengajar 
                               tetapi juga membimbing dan mendidik siswa serta merupakan komponen 
                               yang paling penting dalam pendidikan karena guru merupakan sosok yang 
                               akan menjadi panutan bagi siswa. 
                                      
                            2.  Tugas Guru 
                                     Guru merupakan salah satu pelaku dalam pendidikan melalui jalur 
                               sekolah. Pendidikan adalah proses penanaman nilai dari satu generasi ke 
                               generasi  berikutnya  (Musfah,  2015:14).  Pada  dasarnya  terdapat 
                               seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan 
                               profesinya  sebagai  pengajar.  Tugas  guru  ini  sangat  berkaitan  dengan 
                               kompetensi profesionalnya (Uno, 2008:20).  
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab ii landasan teori a peran role theory adalah yang merupakan perpaduan berbagai orientasi maupun disiplin ilmu selain dari psikolog berawal dan masih tetap digunakan dalam sosiologi antropologi ketiga bidang tersebut istilah diambil dunia teater seorang aktor harus bercermin sebagai tokoh tertentu posisinya itu ia diharapkan untuk berperilaku secara sarwono perspektif psikologi sosial menganggap sebagian besar kegiatan sehari hari menjadi pemeran kategori misalnya ibu manajer guru setiap seperangkat hak kewajiban harapan norma perilaku seseorang menghadapi memenuhi model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang dengan cara diprediksi individu konteks berdasarkan posisi faktor lainnya metafora sering menggambarkan sumber https rinawahyu wordpress com rhole diakses januari pukul wib menurut robert linton interaksi terminologi bermain sesuai apa ditetapkan oleh budaya pamahaman bersama kita menuntun kehidupan mempunyai dokter mahasiswa tua wanita lain sebagainya agar tadi fahir blues...

no reviews yet
Please Login to review.