Authentication
56 Kemampuan Bahasa Inggris di Industri Layanan Indonesisa diukur dengan menggunakan Skala Umum Kerangka Kerja Eropa By: Ina Sukaesih dan Dedi Junaedi Lecturer of Accountancy Department, PNJ Lecturer of Mechanical Engineering Department, PNJ Abstract The purpose of the research is to find out employees’ English competence in Jabodetabek area. The research is quantitative descriptive using the Common European Framework Scales. The questionnaire is used to obtain data from respondent. The average result of language quality and strategy is dominated by vocabulary mastery, that is 3.10 in strategy competence and 3.25 in language quality. The vocabulary mastery is well applied in simple writing (writing a letter to acquaintance and writing chronological narration), with average 3.15 and writing simple CV with average 3.15. On the other hand, there is lower competence with average 2.70 in writing a certain topic or writing a letter to an editor. The lower competence remains the same in the vocabulary application through spoken production withy the average 2.96. The lowest average is revealed in the competence of comprehending and summarizing news content, interview and documentary (2.80). The other competences are listening with average 3.20 and reading with average 3.17. The overall competence of employees is not bad, with average 3.05. The overall average covers competencies in listening, reading, spoken interaction, spoken production, strategy, language strategy and writing. Keyword: The European Framework, Common Scales, English Competence Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti kompetensi bahasa Inggris para karyawan Industri di Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Skala Umum Kerangka Kerja Eropa. Kuestioner digunakan untuk menggali data dari respondent. Hasil rerata pada kualitas bahasa dan kemampuan strategi didominasi oleh kemampuan penguasaan kosa kata yaitu rerata 3.10 (pada kemampuan strategi) dan 3.25 (pada rerata kualitas bahasa). Penguasaan kosa kata tersebut berhasil digunakan dalam kemampuan menulis ringan (menulis surat pada kenalan dan menulis narasi kejadian), yaitu dengan rerata 3.15, dan menulis CV secara ringkas,yaitu dengan rerata 3.15. Namun kemampuan menulis dalam level yang lebih tinggi, yaitu menulis karangan topik tertentu atau menulis surat kepada editor menunjukkan hasil yang rendah, yaitu 2,70. Kemampuan rendah inipun ditunjukkan dalam penggunaan kosa kata melalui kemampuan produksi lisan dengan rerata 2,96. Rerata terendah adalah kemampuan memahami dan meringkas intisari berita, wawancara dan dokumenter (2,80). Kemampuan lainnya, yaitu kemampuan mendengar menunjukkan angka rerata 3,20 dan kemampuan membaca menunjukkan angka rerata 3,17. Kemampuan keseluruhan karyawan di Jabodetabek menunjukkan angka cukup, yaitu dengan angka rerata 3.05. Angka rerata ini meliputi kemampuan umum dalam mendengar, membaca, interaksi lisan, produksi lisan, strategi, kualitas bahasa dan menulis. Kata kunci: kerangka kerja Eropah, skala umum, kemampuan Bahasa Inggris Ina Sukaesih dan Dedi Junaedi Kemampuan Bahasa Inggris di Industri Layanan 57 PENDAHULUAN Mutu Pendidikan Latar Belakang UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Visi PNJ “Menjadi Politeknik menyebutkakn beberapa misi pendidikan, Unggul Bertaraf Internasional dalam diantaranya: Bidang Rekayasa dan Tata Niaga” harus 1. Meningkatkan mutu pendidikan diwujudkan melalui peningkatan mutu yang memiliki daya saing di yang terus menerus (sustainable quality tingkat nasional, regional dan programs). Salah satunya melalui internasional. peningkatan mutu kemampuan bahasa 2. Meningkatkan relevansi Inggris. Untuk mengetahui kemampuan pendidikan dengan kebutuhan dalam berkomunikasi pasif dan aktif masyarakat dan tantangan global. dibutuhkan alat pengukur yang sesuai. Salah satu alat ukur untuk Untuk memenuhi visi di atas, kemampuan berbahasa adalah the diperlukan aplikasi manajemen mutu Common European Framework Scales. terpadu dalam pendidikan (Total Quality Skala ini mencakup understanding Management in Education), sehingga (listening dan reading), strategy, speaking strategi yang dikembangkan adalah (spoken interaction dan spoken memposisikan institusi pendidikan production) dan writing. Dengan sebagai institusi jasa, yakni institusi yang demikian, penelitian pengukuran memberikan pelayanan (service) sesuai kemampuan bahasa Inggris di industri dengan apa yang diinginkan pelanggan layanan dengan menggunakan skala (customer). kerangka kerja umum Eropa penting Institusi pendidikan dapat disebut dilakukan untuk mengetahui relevansi bermutu apabila memenuhi spesifikasi kebutuhan industri dan kesesuaian bahasa yang telah ditetapkan. Secara operasional, Inggris yang diajarkan sehingga konsep mutu ditentukan oleh dua faktor. Pertama, link-and-match tetap terpelihara. institusi pendidikan harus memenuhi mutu sesungguhnya (quality in fact), yaitu Perumusan Masalah spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua, institusi pendidikan Masalah-masalah yang dapat harus memenuhi mutu persepsi (quality in dirumuskan dalam penelitian ini adalah: perception), yaitu spesifikasi yang 1. Apakah pelaku bisnis dalam diharapkan menurut tuntutan dan industri layanan Indonesia sudah kebutuhan pengguna jasa. memiliki kemampuan bahasa Standar mutu produksi dan Inggris yang dibutuhkan? pelayanan diukur dengan kriteria sesuai 2. Apakah industri layanan memiliki dengan spesifikasi, cocok dengan tujuan acuan kemampuan bahasa Inggris pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat yang seharusnya dimiliki pelaku (zero defect) dan selalu baik sejak awal bisnisnya? (right first time and every time). Quality 3. Apakah Politeknik Negeri Jakarta in fact merupakan spesifikasi yang telah sebagai perguruan tinggi yang ditentukan sebelumnya. Adapun quality in menghasilkan lulusan siap kerja perception merupakan tuntutan dan telah memenuhi tuntutan industri kebutuhan yang selalu baik (excellent) dalam hal kemampuan bahasa yang diharapkan oleh pengguna jasa. Inggris lulusannya? Mutu dalam persepsi diukur dari kepuasan pelanggan dan meningkatnya KAJIAN TEORI minat, harapan dan kepuasan pelanggan. Ina Sukaesih dan Dedi Junaedi Kemampuan Bahasa Inggris di Industri Layanan 58 Dalam penyelenggaraannya, quality in tentang linguistik dan pengalaman fact merupakan profil lulusan institusi yang diperoleh di dalam atau di pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi luar konteks pendidikan formal.. tujuan pendidikan, yang berbentuk standar The Dossier (Dokumen) kemampuan dasar berupa kualifikasi menawarkan kesempatan bagi akademik minimal yang dikuasai oleh pemberlajar untuk memilih materi peserta didik. Sedangkan pada quality in samapai dengan dokumen dan perception pendidikan adalah kepuasan menggambarkan pencapaian atau dan bertambahnya minat pelanggan pengalaman yang dicatat eksternal terhadap lulusan institusi padaBiografi Bahasa atau Paspor. pendidikan. Maksud keterampilan (skills) Untuk menjaga kualitas dalam Paspor Bahasa adalah pendidikan, perlu diperhatikan dinamika understanding (listening dan reading), sosial budaya beserta paradigmanya yang stategy, speaking (spoken interaction dan terus berubah di masyarakat. Purnomo spoken production), dan writing. dan Zulkieflimansyah, dalam bukunya Sedangkan tingkatan kemahiran “Manajemen Strategi” menekankan berbahasa diambil dari Kerangka Kerja bahwa kondisi yang ada harus selalu Umum Eropa milik Dewan Eropa, yang diantisipasi sebelum kondisi tersebut terdiri dari Basic User (A1: Breakthrough menumbangkan kepercayaan suatu dan A2:Waystage), Independent User institusi. (B1:Threshold dan B2:Vantage) dan Proficiency User (C1: Effective The European Language Portofolio Operational Proficiency dan C2: (ELP) Mastery). Perlu ditekankan bahwa penggunaan self-assessment dalam Paspor The European Language Bahasa menunjukkan bahwa ELP Portofolio adalah cara pengukuran dimiliki oleh tiap pembelajar. kemampuan bahasa (yang awalnya diterapkan di Eropah) berdasarkan Fungsi The European Language prinsip, skala dan komponen penilaian Portofolio (ELP) tertentu. Komponen tersebut dituangkan dalam The Principles and Guidelines ELP memiliki dua fungsi: yang disetujui oleh Dewan Eropa (the 1. Fungsi Melaporkan, yaitu ELP Council of Europe). Penjelasannya mendeskripsikan kemampuan sebagai berikut: bahasa asing seseorang. Tujuannya The Language Passport (Paspor bukan menggantikan sertifikat Bahasa) memberikan ikhtisar atau diploma yang diberikan tentang profisiensi individu dalam berdasarkan ujian formal tetapi bahasa yang berbeda-beda pada sebagai pelengkap dengan saat tertentu. memberikan informasi tambahan tentang pengalaman pemilik dan The Language Biography bukti konkret atas pencapaian (Biografi Bahasa) memfasilitasi bahasanya. keterlibatan pembelajar dalam 2. Fungsi Pedagogik, yaitu ELP perencanaan, refleksi dan digunakan sebagai alat yang penilaian proses serta progres membuat proses pembelajaran pembelajarannya; hal ini bahasa lebih transparan terhadap mendorong pembelajar untuk pembelajar, membantu mereka mengungkapkan apa yang bisa ia mengembangkan kapasitasnya lakukan dalam masing-masing untuk merefleksikan diri dan self- bahasa dan melibatkan informasi Ina Sukaesih dan Dedi Junaedi Kemampuan Bahasa Inggris di Industri Layanan 59 assessment, sehingga tahap demi Penelitian ini bertujuan untuk: tahap membuat mereka lebih 1. Mengetahui tingkat kemampuan bertanggungjawab terhadap bahasa Inggris pelaku bisnis di pembelajarannya sendiri. industri layanan di Indonesia, 2. Mengetahui tingkat kemampuan ELP: Kurikulum, Self–Assessment, bahasa Inggris yang dibutuhkan dan Kegiatan Belajar oleh industri layanan di Indonesia, 3. Mencari cara-cara alternatif yang Keterkaitan ELP dengan tepat untuk meningkatkan Kurikulum pengajaran bahasa asing kemampuan bahasa terlihat jelas. Kenyataannya ELP mendukung kurikulum pengajaran Manfaat bahasa asing yang bertujuan mengembangkan profisiensi Manfaat penelitian ini adalah: komunikatif pembelajarnya. Pada 1. Menemukan gambaran umum dasarnya tujuan kurikulum kemampuan karyawan perusahaan komunikatif dapat dinyatakan dalam jasa di Indonesia, khususnya di terminologi I can do yang merupakan Jabodetabek. dasar dari self-assessment pembelajar 2. Menggunakan gambaran dalam Paspor (the passport). kemampuan tersebut untuk Self-assessment merupakan membandingkan dengan masalah fundamental dalam ELP. kemampuan mahasiswa PNJ Paspor mengharuskan pembelajar 3. Ditemukannya relevansi antara menilai kemahiran berbahasa mereka penciptaan SDM yang dihasilkan sendiri baik sebelum dan sesudah oleh PNJ dengan realitas proses pembelajaran. kebutuhan industri/perusahaan. Kegiatan belajar dalam lingkup 4. Penemuan tersebut akan mendorong ELP harus student-centered, semua PNJ untuk meningkatkan mutu kegiatan di kelas harus dilakukan lulusannya melalui: berdasarkan apa dan bagaimana - pengkajian kurikulum untuk pembelajar akan menggunakan disesuaikan dengan kebutuhan di bahasa di tempat kerjanya. dunia jasa - penguatan mata kuliah bahasa Skala Kerangka kerja Umum Eropa Inggris untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa ELP menggunakan enam tingkat - memberikan perbandingan antara kemahiran berbahasa yang diungkapkan kualitas kemampuan mahasiswa dan dalam Kerangka kerja Umum Eropa(the kualitas yang Common European Framework): dipersepsikan / diharapkan oleh A1,A2,B1,B2,C1,C2. Skala ELP masyarakat/ industri layanan. mengukur keterampilan individu dalam - mendorong adanya pengkajian listening, reading, strategy, spoken kerjasama yang lebih intens antara interaction, spoken production dan jusrusan-jurusan writing pada tingkat yang berbeda-beda. dengan UP2B dalam pengajaran bahasa Inggris. TUJUAN DAN MANFAAT 5. memberikan referensi untuk PENELITIAN mengkaji peta kemampuan lulusan PNJ dalam bahasa Inggris secara Tujuan nyata dibandingkan dengan kualitas yang diharapkan oleh Ina Sukaesih dan Dedi Junaedi Kemampuan Bahasa Inggris di Industri Layanan
no reviews yet
Please Login to review.