Authentication
159x Tipe PDF Ukuran file 0.20 MB Source: media.neliti.com
JPII 1 (1) (2012) 63-70 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE MELALUI LESSON STUDY P. Rahayu*, S. Mulyani, S.S. Miswadi Program Pascasarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia Diterima: 16 Januari 2012. Disetujui: 9 Februari 2012. Dipublikasikan: April 2012 ABSTRAK Penerapan pembelajaran IPA terpadu sangat membutuhkan peranan dari guru. Lesson study adalah salah satu dari banyak cara dimana guru dapat meningkatkan profesionalime mereka dalam pengajaran IPA secara terpadu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Problem Base, dimana siswa akan memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dengan menggunakan metode ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Base melalui lesson study dapat membantu guru untuk mengembangkan seperangkat perangkat pembelajaran dan memberi- kan pembelajaran yang lebih baik. Dapat diketahui dari peningkatan hasil observasi pada setiap tes dan nilai rata-rata siswa dari tes pertama sampai ketiga. Kegiatan ilmiah dapat membantu siswa untuk memahami materi IPA yang diberikan oleh guru, dan mereka dapat mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. ABSTRACT The implementation of Integrated Science Learning needs teacher enough. Lesson study is one of many ways which teachers can increase their profesionalism in teaching science Integratedly. The research aim to develop integrated science learning is using the problem base learning model, in which students will solve problem, given by teachers, using scientific methodes. The result of this research shows that the integrated science learning with problem base learning model through lesson study activity can help teachers to develop sets of learning equipment and give the better learning. It can be shown in the increasing observation result on every test and the average students score from the first until the third tests. Students scientific working skill can help students to understand the science material given untedly by the teacher so that they can get the complete understanding. © 2012 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang Keywords: problem base model; lesson study PENDAHULUAN IPA secara utuh. Selain itu, dalam penyampaian IPA secara terpadu diperlukan suatu sarana yang Pembelajaran IPA terpadu merupakan berupa model pembelajaran beserta perangkat salah satu model implementasi kurikulum yang pembelajaran yang sesuai. Lesson study yang da- dianjurkan untuk diaplikasikan di jenjang pendi- pat dijadikan salah satu metode untuk guru da- dikan dasar yaitu SD dan SMP. Pelaksanaan pem- lam melakukan tukar pikiran dalam penyusunan belajaran IPA terpadu membutuhkan profesiona- dan pengembangan rencana pembelajaran IPA lisme guru yang memadai. Guru harus memiliki terpadu. Menurut Sudrajat (2008), lesson study cukup ilmu dalam menyampaikan pengetahuan merupakan salah satu upaya untuk meningkat- kan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksa- *Alamat korespondensi: nakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh Email: ning_ppsun@yahoo.com 64 P. Rahayu dkk. / JPII 1 (1) (2012) 63-70 sekelompok guru. dan aktivitas belajar siswa, serta akan menjadi- Lesson study perlu dilakukan di Indonesia, kan guru yang profesional dengan desain pelak- karena upaya-upaya peningkatan kualitas pen- sanaan yang baik (Mustikasari, 2008). Tiga bagi- didikan yang telah dilakukan pemerintah mela- an utama dari lesson study adalah bagian pertama, lui berbagai program pelatihan guru, umumnya yaitu identifikasi tema penelitian (research theme), sebatas untuk peningkatan pemahaman materi bagian kedua pelaksanaan sejumlah research les- pelajaran, sedangkan pengenalan metode pembe- son yang akan mengeksplorasi research theme, dan lajaran dilakukan terpisah dari materi pelajaran. bagian ketiga adalah refleksi proses pelaksanaan Hal tersebut mempersulit guru untuk mengin- lesson study. tegrasikan. Lesson study yang diterapkan sebagai Ilmu pengetahuan alam atau sains meru- model bimbingan mahasiswa calon guru terbukti pakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa da- yang meliputi mahluk hidup dan mahluk tak hi- lam menerapkan strategi pembelajaran (Rustono, dup atau sains tentang kehidupan dan sains ten- 2007). tang dunia fisik. Pengetahuan sains diperoleh dan Melalui tiga tahapan yang ada dalam lesson dikembangkan dengan berlandaskan pada se- study, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do) rangkaian penelitian yang dilakukan oleh sainstis dan refleksi (see), guru yang berkolaborasi dalam dalam mencari jawaban pertanyaan” apa?”, penyusunan rencana pembelajaran dapat saling ”mengapa?”, dan “bagaimana?” dari gejala-geja- bertukar pikiran untuk mendapatkan solusi un- la alam serta penerapannya dalam teknologi dan tuk permasalahan yang dihadapi. kehidupan sehari-hari. Pengembangan pembelajaran IPA terpadu Pendidikan sains menekankan pada pem- ini dikolaborasikan dengan model pembelaja- berian pengalaman langsung untuk mengem- ran berbasis masalah atau Problem Base Learning bangkan kompetensi agar siswa mampu menje- (PBL). Pada model pembelajaran berbasis masa- lajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. lah, pembelajaran dilaksanakan dengan menyaji- Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu kan suatu permasalahan kepada siswa, dan siswa dan melakukan sesuatu sehingga dapat memban- diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut. tu siswa untuk memperoleh pemahaman yang Penyelesaian suatu masalah yang berkaitan de- lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh ka- ngan IPA dilakukan melalui suatu metode il- rena itu, pendekatan yang diterapkan dalam me- miah. Pelaksanaan metode ilmiah ini menuntut nyajikan pembelajaran sains adalah memadukan siswa untuk melakukan suatu kerja ilmiah, se- antara pengalaman proses sains dan pemahaman hingga pembelajaran dengan berbasis masalah produk sains dalam bentuk pengalaman langsung memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat (Depdiknas, 2002). meningkatkan ketrampilan kerja ilmiahnya. Kerja ilmiah merupakan langkah-langkah Berdasarkan uraian yang dikemukakan di metode ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan da- latar belakang permasalahan, pokok permasala- lam mencari pemecahan dari suatu permasala- han dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana han. Berawal dari suatu permasalahan, ilmuwan mengembangkan pembelajaran IPA terpadu me- akan mencari pemecahan masalah dengan ber- lalui lesson study? 2) Apakah pembelajaran IPA landaskan pada teori, hipotesis dan sistematika. terpadu yang dikolaborasikan dengan model Dalam mencari pemecahan, dilakukan dengan Problem Base Learning dapat meningkatkan ke- melakukan observasi, kemudian menyusun hi- trampilan kerja ilmiah dan hasil belajar siswa? potesis dari hasil observasi tersebut, dan men- Berdasarkan rumusan masalah di atas, guji hipotesis dengan melakukan eksperimen tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk memperoleh data. Data akan diolah dan adalah: 1) untuk mendapatkan model pembela- diperoleh kesimpulan yang kemudian kesimpu- jaran IPA terpadu dengan berbasis masalah yang lan tersebut diuji lagi dengan eksperimen yang paling tepat melalui lesson study, sehingga dapat berulang-ulang dengan menunjukkan hasil yang meningkatkan kerja ilmiah siswa. 2) mengetahui sama membuktikan bahwa kesimpulan yang di- efektifitas model pembelajaran IPA terpadu yang buat adalah benar, sehingga dapat diterima ke- dikolaborasikan dengan model Problem Base Lear- benarannya dan dapat dianggap sebagai suatu ning dalam meningkatkan ketrampilan kerja ilmi- teori atau hukum. ah dan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA di sekolah dapat me- Lesson study merupakan suatu kegiatan nerapkan metode ilmiah dengan membiasakan yang dilakukan oleh guru dengan saling bekerja- siswa melakukan kerja ilmiah. Menghadapkan sama merencanakan kegiatan untuk meningkat- siswa pada suatu permasalahan untuk mencari kan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru pemecahannya, dapat memotivasi siswa untuk P. Rahayu dkk. / JPII 1 (1) (2012) 63-70 65 melakukan kerja ilmiah dengan menerapkan me- pembelajaran berbasis masalah, dengan cara sis- tode ilmiah. Adapun rumusan metode ilmiah, wa diharuskan untuk melakukan investigasi au- antara lain melakukan observasi atau pengama- tentik yang berusaha menemukan solusi nyata tan terhadap lingkungan sekitar, merumuskan untuk masalah yang nyata. masalah dari hasil observasi, merumuskan suatu Selanjutnya, siswa menganalisis dan me- hipotesis yang merupakan jawaban sementara netapkan masalah, kemudian mengembangkan dari masalah yang dihadapi, kemudian meran- hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan cang suatu eksperimen untuk untuk menguji hi- dan menganalisis informasi, melaksanakan eks- potesis dan melaksanakan rancangan eksperimen perimen, membuat inferensi dan menarik kesim- untuk mendapatkan data, selanjutnya data hasil pulan. Produksi artefak dan exhibit, yaitu siswa eksperimen dianalisis dan menarik suatu kesim- dituntut untuk membuat produk tertentu berben- pulan yang pembuktian dari hipotesis. tuk karya nyata atau peragaan yang kemudian Suatu kesimpulan yang telah diuji lagi didemonstrasikan kepada teman-teman lainnya. dengan eksperimen dan menunjukkan hasil yang Kolaborasi, diterapkan pada pembelajaran ber- sama, dapat disebut sebagai teori atau konsep. basis masalah yang dicirikan dengan adanya Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah kerja sama antar siswa dalam bentuk kelompok melaporkan hasil kerja ilmiahnya secara keselu- atau berpasang-pasangan. Pembelajaran berbasis ruhan mulai dari rumusan masalah hingga hasil masalah dirancang untuk membantu siswa me- dari eksperimen yang berupa kesimpulan. ngembangkan ketrampilan berpikir, ketrampilan Pembelajaran terpadu merupakan suatu menyelesaikan masalah dan ketrampilan intelek- pendekatan belajar mengajar yang melibatkan tualnya serta menjadi pelajar yang mandiri. beberapa bidang studi untuk memberikan pe- Pelaksanaan pembelajaran dengan meng- ngalaman bermakna kepada anak didik. Dengan gunakan model Problem Base Learning setidaknya pendidikan terpadu, anak akan memahami kon- memenuhi beberapa karakteristik, diantaranya sep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pen- dalam proses pembelajaran harus dimulai de- gamatan langsung dan menghubungkan dengan ngan adanya permasalahan; isi dan pelaksanaan konsep lain yang mereka pahami. Pembelajaran pembelajaran harus dapat menarik perhatian sis- terpadu dapat diawali dengan suatu pokok baha- wa, guru hanya bertindak sebagai pemandu da- san atau tema tertentu yang kemudian dikaitkan lam kelas, siswa diberi waktu untuk berfikir atau dengan pokok bahasan lain melalui suatu perne- mencari informasi untuk mendapatkan jawaban canaan yang baik, sehingga menciptakan suatu dari permasalahan dan dalam proses pembela- pembelajaran yang lebih bermakna. Pembelaja- jaran tersebut kekreatifan mereka dalam berfikir ran IPA terpadu merupakan model pembelajaran harus dapat didorong, menciptakan situasi bela- IPA yang mengemas IPA secara utuh meliputi jar yang nyaman dan santai untuk mengembang- biologi, fisika, kimia. Dalam pembelajaran IPA kan kemampuan siswa dalam berfikir dan men- terpadu, suatu tema dibahas dari sudut pandang cari jawaban dari permasalahan secara mandiri atau kajian, baik biologi, fisika maupun kimia, (Akinoglu & Tandogan, 2007). sehingga siswa dapat mempelajari IPA secara ke- seluruhan dari suatu tema. METODE Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Base Learning) hasil karya John Dewey Jenis penelitian yang digunakan adalah ini mendorong guru untuk melibatkan siswa di- penelitian dan pengembangan pendidikan (Edu- berbagai proyek berorientasi masalah dan mem- cation Research and Development), yaitu mengem- bantu mereka menyelidiki suatu permasalahan. bangkan pembelajaran IPA terpadu dengan Adapun karakter-karakter dari pembalajaran model pembelajaran berbasis masalah melalui berbasis masalah yang dikemukakan oleh Arends kegiatan lesson study. Penelitian ini dilakukan me- (2008), antara lain adanya pertanyaan atau masa- lalui dua tahapan yaitu tahap pra pengembangan lah perangsang, pembelajaran berbasis masalah dan tahap pengembangan. Tahap pengembangan mengorganisasikan pengajaran diseputar perta- dilakukan melalui tiga proses uji coba untuk men- nyaaan dan masalah yang penting dan bermakna dapatkan produk yang berupa perangkat pembe- bagi siswa. lajaran IPA terpadu dengan model Problem Base Pembelajaran berfokus pada interdisipliner Learning yang siap digunaan untuk pembelajaran atau keterkaitan antar-disiplin, meskipun berba- IPA di SMP. Adapun subyek uji coba pada pe- sis pada suatu masalah tetapi dapat dipusatkan nelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak tiga pada subyek tertentu seperti IPA, matematika, kelas di SMP 16 Semarang pada semester genap sejarah atau yang lainnya. Investigasi autentik, tahun ajaran 2008/2009. 66 P. Rahayu dkk. / JPII 1 (1) (2012) 63-70 Teknik pengumpulan data pada penelitian servasi sikap ilmiah dari tiap kelas uji coba dapat ini antara lain dengan melakukan observasi ak- dilihat pada Tabel 3. Rata-rata hasil belajar siswa tivitas siswa, untuk mengetahui keaktifan siswa pada kelas uji coba pertama, ke dua dan ke tiga selama proses pembelajaran; melakukan tes un- memperlihatkan adanya peningkatan yang dapat tuk mengetahui hasil belajar siswa; dan meninjau dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 1. lembar refleksi kegiatan lesson study untuk menge- Berdasarkan hasil observasi keterampilan tahui peningkatan perangkat pembelajaran yang kerja ilmiah siswa dalam mengikuti pembelaja- dikembangkan. Teknik analisis data yang digu- ran IPA terpadu dengan model Problem Base Lear- nakan dalam penelitian ini adalah analisa seca- ning menunjukkan adanya peningkatan dari kelas ra deskriptif untuk menganalisis pengembangan pertama hingga kelas ke tiga. Peningkatan kete- pembelajaran IPA dan hasil observasi aktivitas rampilan kerja ilmiah tersebut diiringi dengan siswa, hasil tes siswa dianalisis menggunakan peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan uji ANOVA satu jalur. Keefektifan pembelaja- dengan meningkatnya rata-rata nilai tes pada tiap ran IPA terpadu dengan model PBL terhadap kelas yang dilakukan setelah proses pembelajaran keterampilan kerja lmiah siswa dan hasil belajar dilaksanakan. siswa dianalisa dengan membandingkan hasil ob- Peningkatan keterampilan kerja ilmiah servasi keterampilan kerja ilmiah dan nilai rata- dan hasil tes siswa merupakan bukti bahwa pene- rata dari ke tiga kelas uji coba. rapan model pembelajaran Problem Base Learning pada pembelajaran IPA terpadu SMP yang di- HASIL DAN PEMBAHASAN kembangkan melalui Lesson Study dapat dilaksa- nakan secara efektif. Penggunaan model Problem Penelitian pengembangan IPA terpadu Base Learning pada pembelajaran IPA secara ter- dengan model Problem Base Learning melalui les- padu ini dapat menciptakan kondisi belajar yang son study ini menghasilkan perangkat pembela- berpusat pada keaktifan siswa sehingga siswa da- jaran yang terdiri atas RPP IPA terpadu berba- pat mengkonstruksi pengetahuaannya serta da- sis masalah yang dibuat secara tematik dengan pat mengintegrasikan pelajaran yang didapatkan mengangkat tema “Pencemaran Limbah Rumah di sekolah dengan kehidupan sehari-hari (Akcay, Tangga”, dari tema tersebut disusun RPP untuk 2009). 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemu- Pemberian suatu permasalahan serta pro- an dilaksanakan selama 2 X 40 menit. Tiap-tiap ses mencari jawaban dalam pembelajaran dapat RPP mengangkat satu topik, RPP satu mengang- membantu siswa untuk dapat lebih mudah me- kat topik “Mengapa Lingkungan Kita Dapat ngingat materi yang dipelajari, sehingga siswa Tercemar?”, RPP dua mengangkat tema “Bagai- dapat lebih memahami materi (Phee, 2002). Pada mana efek limbah rumah tangga bagi organisme penelitian ini pembelajaran IPA terpadu dilaksa- air?”, RPP tiga yang mengangkat topik “Bagai- nakan secara laboratoris dengan mengangkat per- mana peran manusia terhadap pencemaran dan masalahan-permasalahan yang dapat dipecahkan penanggulangannya?”. Petunjuk praktikum yang melalui penelitian-penelitian di laboratorium. dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari Penelitian yang dilakukan oleh siswa di- dua kegiatan praktikum. Petunjuk praktikum pandu oleh guru, memberikan suatu pengalaman pertama berjudul “Mengapa lingkungan kita da- langsung kepada siswa untuk menemukan sendiri pat tercemar?”. Petunjuk praktikum yang ke dua penyebab dari permasalahan melalui suatu proses berjudul “Bagaimana efek limbah rumah tangga kerja ilmiah yang meliputi keterampilan dalam bagi organisme air?”. Bahan Ajar IPA Terpadu melakukan observasi, merumuskan masalah, me- dibuat dengan melakukan pembahasan materi rumuskan hipotesis, merancang dan melakukan IPA meliputi Biologi, Fisika dan Kimia secara eksperimen, menyimpulkan hasil eksperimen, terpadu. menyusun laporan serta mengkomunikasikannya Lesson study pada tahap see menghasilkan (Depdiknas, 2002). Kegiatan belajar di labora- beberapa refleksi yang disampaikan oleh anggota torium memberi kesempatan pada siswa untuk tim lesson study yang dapat dilihat pada Tabel 1. mempergunakan peralatan dan bahan-bahan Hasil observasi terhadap aktivitas siswa untuk dapat menyusun suatu pengetahuan dari yang berkaitan dengan ketrampilan kerja ilmiah fenomena yang ditemukan dan menghubungkan- pada tiap-tiap tahap uji coba memperlihatkan nya dengan konsep-konsep ilmu yang ada (Hofs- adanya peningkatan keterampilan kerja ilmiah tein & Naaman, 2007). Melalui kegiatan tersebut serta sikap ilmiah siswa. Tabel 2 menunjukkan siswa dapat secara mandiri menemukan jawaban persentase hasil observasi keterampilan kerja il- dari permasalahan yang diberikan oleh guru dan miah dari tiap kelas uji coba. Persentase hasil ob- siswa dapat menyusun sendiri pengetahuan yang
no reviews yet
Please Login to review.