Authentication
195x Tipe PDF Ukuran file 0.27 MB Source: lp3m.thamrin.ac.id
Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1); Januari 2016 KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PEKERJA DI STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIGI (SPPBE) BOGOR TAHUN 2016 1 Suci Nur Adha Erry 1Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin Alamat Korespondensi: Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramat Jati, Jakarta Timur Telp: 021 8096411 ext 1208 ABSTRAK Permasalahan kesehatan saat ini yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu masalah pada sistem muskuloskeletal, dan yang sering dikeluhkan adalah nyeri punggung bawah. Survei yang dilakukan oleh Center for Diasease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2011, mendapati low back pain masuk ke dalam 10 besar penyakit yang ada di Indonesia. Penelitian ini di lakukan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpigi (SPPBE) PT. Prakarsa Tiga Wiratama Bogor, pada bulan April sampai Juli 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kejadian nyeri punggung bagian bawah (low back pain) pada pekerja di SPPBE Bogor tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan Diskusi Kelompok Terarah (DKT)/ FGD pada 2 kelompok pada pekerja yang bekerja ≥ 5 tahun dan pekerja yang bekerja ≤ 5 tahun dan wawancara mendalam terhadap 1 supervisor dan 1 Manajer. Hasil Penelitian menunjukan bahwa seluruh informan mengalami sakit punggung bagian bawah (low back pain) yang dirasakan sejak awal bekerja. Variabel yang mempengaruhi kejadian nyeri punggung bagian bawah (low back pain) yaitu masa kerja, kebiasaan olahraga, beban kerja dan waktu kerja. Variabel yang tidak mempengaruhi yaitu kebiasaan merokok. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bagian Bawah (Low Back Pain) PENDAHULUAN Permasalahan kesehatan saat ini yang berkaitan adalah 539.000 kasus dengan 43% kasus mengakibatkan dengan pekerjaan yaitu masalah pada sistem pekerja tidak masuk kerja. Kasus MSDs tersebut muskuloskeletal, dan yang sering dikeluhkan adalah berkontribusi sekitar 40% dari total kasus yang berkaitan nyeri punggung bawah. Nyeri Punggung bawah (NBP) dengan kesehatan kerja (Iridiastadi,dkk, 2014). atau dalam bahasa inggris disebut low back pain Studi tentang MSDs (Musculoskeletal Disorders) merupakan gejala ketidaknyamanan atau rasa nyeri di pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan daerah punggung bagian bawah, dan merupakan salah hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot leher, bahu, satu gangguan muskuloskeletal yang sering tejadi dalam lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot kehidupan sehari-hari (Pinzon, 2012). bagian bawah. Di antara keluhan sistem muskuloskeletal Data dari Bureau of Labor Statistiscs (USA) tersebut, yang banyak dialami oleh pekerja adalah otot menunjukkan bahwa terdapat 335.390 kasus berupa bagian punggung bawah (low back pain=LBP) (Tarwaka, gangguan pada sistem otot rangka MSDs 2011). (Musculoskeletal Disorders) pada tahun 2007 di industri Pada tahun 2003 WHO memperkirakan prevalensi Amerika Serikat. Kasus yang tercatat tersebut hanya gangguan otot rangka mencapai hampir 60% dari semua menunjukkan kejadian yang mengakibatkan pekerja tidak penyakit akibat kerja. Berbagai bagian tubuh dapat masuk kerja satu hari atau lebih. Kasus MSDs mengalami gangguan otot rangka dengan lokasi tersering (Musculoskeletal Disorders) tersebut terjadi dengan rata- pada pinggang. Gangguan otot rangka dapat rata 35 kasus untuk setiap 10.000 pekerja permanen dan menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerakan pada daerah berkontribusi sebesar 29% dari total kasus kecelakaan yang terkena, sebagai akibat aktivitas fisik dan/atau kerja di industri. Kasus berupa CTS (Carpal Tunnel posisi kerja. Gangguan otot rangka dapat menyebabkan Sydrome) tercatat sebanyak 11.940 kejadian, dengan seseorang memerlukan pengobatan yang rutin, absen median (nilai tengah) hari tidak masuk kerja adalah 28 dalam bekerja, hingga kecacatan (Depkes RI, 2007). hari. Beberapa pekerjaan yang memiliki kasus MSDs Menurut Buchbinder dalam Wahyudi (2014), (Musculoskeletal Disorders) yang tinggi adalah perawat, mengatakan nyeri punggung bawah adalah penyebab pekerja kargo, gudang atau penanganan barang, sopir kecacatan nomor satu di kebanyakan negara di seluruh truk trailer, sopir truk delivery, pekerja konstruksi (BLS dunia, termasuk Australia. Dampak buruk dari nyeri News, 2008 dalam Iridiastadi,dkk, 2014). punggung bawah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data statistik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa orang yang industri di Inggris juga menunjukkan tingkat prevalensi hidup cacat akibat nyeri punggung bawah telah MSDs (Musculoskeletal Disorders) yang cukup tinggi. meningkat dari 58,2 juta orang pada tahun 1900 menjadi Total kejadian MSDs yang tercatat pada tahun 2007/2008 83 juta orang pada tahun 2010. 79 Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1); Januari 2016 Hasil sebuah penelitian di Swedia menyatakan bahwa perasaan tidak enak atau rasa nyeri di daerah tulang 4,5 juta orang pekerja kehilangan hari kerja sebesar 10 punggung bawah. Berdasarkan waktu mulai timbulnya hari per tahun karena sakit, 60% dari sakit yang diderita gejala, nyeri punggung bawah digolongkan menjadi fase adalah karena nyeri pinggang (low back pain) dan 75% akut dirasakan gejalanya kurang dari 6 minggu, fase sub dari penderita nyeri pinggang tersebut antara 30-59 tahun akut dirasakan antara lebih dari 6 minggu sampai kurang yang merupakan usia produktif. Di Amerika Serikat lebih 3 bulan, dan fase kronis dirasakan lebih dari tiga bulan. dari 80% penduduk pernah mengeluhkan LBP sedangkan Berdasarkan hasil survei awal pada bulan April di Indonesia diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi sampai Juli, didapatkan 4 informan hasil dari keseluruhan dan 90% kasus nyeri pinggang bawah bukan disebabkan pekerja di bagian produksi dan gudang mengeluhkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi sakit punggung bagian bawah (low back pain). Pada saat tubuh dalam bekerja (Metta, 2007 dalam Meliyanti, melakukan pekerjaannya masih banyak pekerja yang 2012). melakukan manual handling yaitu seperti mengangkat Di Indonesia, nyeri punggung bagian bawah (low tabung LPG dengan posisi yang janggal, mendorong dan back pain) menjadi salah satu masalah yang serius. Hasil menarik troli penampungan gas LPG secara tidak studi Depkes tentang profil masalah kesehatan di ergonomis, memindahkan tabung elpigi kedalam mobil Indonesia pada tahun 2005 yang dilakukan terhadap truk dengan posisi yang tidak benar. Kejadian nyeri 9.482 pekerja di 12 kabupaten/kota di Indonesia, didapati pungung bagian bawah (low back pain) tentunya dapat sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja mempengaruhi produktivitas para pekerja, selain itu berhubungan dengan pekerjaannya, yaitu penyakit dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan target yang muskuloskeletal (16%), kardiovaskuler (8%), gangguan telah ditetapkan akan terganggu. syaraf (6%), gangguan pernafasan (3%) dan gangguan THT (1,5%). Survei yang dilakukan oleh Center for METODE Diasease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2011, mendapati low back pain masuk ke dalam 10 besar Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penyakit yang ada di Indonesia. Selain itu, penelitian penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam yang dilakukan oleh kelompok studi nyeri PERDOSSI penelitian ini merupakan data primer. Metoda ini (Persatuan Dokter Saraf Indonesia) pada bulan Mei 2002 digunakan untuk menggali faktor individu (masa kerja, menunjukkan 1.598 orang (35,68%) dari 4.456 orang kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga), faktor adalah penderita low back pain (Permana, 2010). pekerjaan (beban kerja dan waktu kerja) yang Menurut Heriyanto (2004) dalam Wahyudi (2014) berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bagian berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Penelitian Pusat bawah (low back pain) pada pekerja. Riset dan Pengembangan Pusat Ekologi Kesehatan, Informan pada penelitian ini yaitu pekerja di bagian Departemen Kesehatan yang melibatkan 800 orang dari 8 produksi dan gudang yang mengeluh sakit punggung sektor informal menunjukkan keluhan nyeri punggung bagian bawah (low back pain) dengan melakukan Focus bawah dialami oleh 31,6% petani kelapa sawit di Riau, Group Discussion (FGD) pada 2 kelompok yaitu pekerja 76,7% perajin batu bata di Lampung, 16% penambang yang bekerja ≥ 5 tahun dan pekerja yang bekerja ≤ 5 emas di Kalimantan Barat, 21% perajin wayang kulit di tahun. Peneliti melakukan penelitian berdasarkan masa Yogyakarta, 8% perajin kuningan di Jawa Tengah, 18% kerja dikarenakan semakin lama pekerja yang memiliki perajin onix di Jawa Barat, 14,9% perajin sapu di Bogor, masa kerja diatas 5 tahun atau lebih memiliki resiko dan nelayan di DKI Jakarta menderita keluhan nyeri dibanding dengan pekerja yang memiliki masa kerja punggung bawah masing-masing 41,6%. kurang dari 5 tahun. Peneliti ingin menggali informasi Dalam hidupnya lebih dari 70% manusia pernah kebijakan yang diberikan oleh perusahaan melalui mengalami nyeri punggung bawah (low back pain) wawancara mendalam terhadap 1 supervisor dan 1 dengan rata-rata puncak kejadian berusia 35-55 tahun. manajer Faktor resiko penting yang terkait dengan kejadian nyeri punggung bawah yaitu usia diatas 35 tahun, masa kerja, HASIL perokok, kegemukan dan riwayat keluarga penderita Hasil penelitian disajikan secara kualitatif, uraian Musculoskeletal Disorder (Rahmaniyah, 2007). meliputi faktor individu (masa kerja, kebiasaan olahraga, Selain itu Panduwinata (2014) mengungkapkan, kebiasaan merokok) yang berpengaruh terhadap kejadian faktor-faktor resiko yang turut mempengaruhi timbulnya nyeri punggung bagian bawah (low back pain) pada nyeri punggung bagian bawah (low back pain) antara lain pekerja. Faktor pekerjaan (masa kerja, waktu kerja) yang usia, kebugaran yang buruk, kondisi kesehatan yang berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bagian buruk, masalah psikologi dan psikososial, merokok. bawah (low back pain) pada pekerja. Hasil penelitian Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan juga dapat diperoleh melalui metode FGD (Focus Group menjadi faktor resiko nyeri punggung bawah, seperti Discussion) terhadap pekerja yang bekerja ≥ 5 tahun dan lama bekerja, duduk dan mengemudi mobil atau truk, pekerja yang bekerja ≤ 5 tahun , wawancara perorangan duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh kerja yang secara mendalam (wawancara mendalam) terhadap stasik), mengangkat, membawa beban, menarik beban, supervisor dan manajer PT. Prakarsa Tiga Wiratama. membungkuk, dan memutar. Gejala utama nyeri punggung bagian bawah (low back pain) yaitu adanya 80 Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1); Januari 2016 1. Nyeri Punggung Bagian Bawah back pain) yang dialami pekerja yaitu dengan Seluruh informan mengatakan mengalami sakit menyediakan P3K. punggung bagian bawah (low back pain). “Sejauh ini sih, kita nyediain P3K nyedian, ahh.. “Seriiiing. Setiap Bangun tidur” dari mulai bentuknya euu.. apa? Salep, balsem, obat Berbagai macam keluhan yang dirasakan informan. pegel-pegel ada. Tapi kita gak secara intensif gitu, Sebagian besar informan mengatakan keluhan yang kita bawa kerumah sakit gitu.” dirasakan seperti pegal dan terasa ngilu di bagian pinggang, namun 4 informan mengatakan rasanya seperti 2. Faktor Individu panas dan perih, sedangkan 1 informan lainnya a. Masa Kerja mengatakan keluhan yang dirasakan seperti ditusuk- Seluruh informan mengatakan sakit punggung bagian tusuk. bawah (low back pain) yang dirasakan semenjak awal “Apa yaa.. yak kadang-kadang suka sakit gitu.. kalau bekerja terhitung dari awal masuk kerja sampai sekarang gerak tuh rada-rada, ya ngilu gitu.” dikarenakan pekerjaan yang berat. “Euu.. rasanya kayak panas, perih, yaa.. gitulah “Euu.. mulai sakitnya mah dari pertama kerja, bu.” sampai sekarang juga masih sakit.kerjanya sih udah Seluruh informan merasakan sakit punggung bagian 4 tahun” bawah (low back pain) yang dirasakan yaitu selama ≤ 4 Seluruh informan mengatakan masa kerja dapat minggu. mempengaruhi sakit punggung bagian bawah (low back “Paling 1-2 minggulah tapi klo kerja ilang lagi kalau pain) yang dirasakan, karena sakit yang dirasa semenjak di pakai istirahat sakit lagi.” awal bekerja. “hmmm.. 2-3 hari aja. Yang penting banyakin “Bisaa. Kan sakit pinggang dari awal.” minum.” “Karenakan lama-lama kerja, kan kerjanya angkat- Sebagian besar informan mengatakan sering angkat. Pasti ngaruhlah. Euu.. yang kerja sebentar mengalami sakit punggung bagian bawah (low back aja ngaruh apalagi yang udah lama.” pain). Namun 5 informan lainnya mengatakan sakit Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap punggung bagian bawah (low back pain) yang dirasakan supervisor, solusi yang diberikan perusahaan terhadap setiap hari. pekerja yang bekerja lebih dari 5 tahun dan kurang dari 5 “Sering.” tahun dalam mengatasi keluhan sakit punggung bagian “Tiap hari.” bawah (low back pain) yaitu dengan cara memberikan Sebagian besar informan memilih meminum air dan informasi atau edukasi cara mengangkat yang benar. minum jamu untuk mengobati sakit punggung bagian Namun perusahaan belum memiliki penanganganan yang bawah (low back pain). Akan tetapi sebagian kecil lebih khusus untuk mengobati sakit punggung bagian informan yaitu 3 informan memilih dipijat dan 3 bawah (low back pain). informan lainnya memilih minum obat atau memakai “Tapi kalau dari perusahaan biasanya, euuu.. yaa yg obat cream untuk mengobati sakit punggung bagian istilahnya disebut, tata cara kerjanya harus hati-hati bawah (low back pain) yang dirasakan. untuk mengurangi insiden sakit pinggangnya, terus “Palingan minum air putih aja, sama palingan cara pengangkatannya, jangan sampai terlalu salah minum jamu aja.” berat gitu aja .. tapi untuk niatnya perusahaan sih “Yaa.. paling apa yaa.. paling pake cream.” belum ada yaa, misalnya kalau dia kena sakit Sebagian besar informan mengatakan penyebab sakit pinggang, kalau dari perusahaan misalnya ada obat punggung bagian bawah (low back pain) dapat tertentu untuk mencegah sakit pinggang gituu.” disebabkan karena kurang minum. Akan tetapi sebagian kecil informan yaitu 5 informan mengatakan faktor b. Kebiasaan Merokok pekerjaan yang dapat menyebabkan sakit punggung Sebagian besar informan merokok yaitu berjumlah bagian bawah (low back pain) karena pekerjaan yang 10 informan. Beberapa informan perokok mengatakan dilakukan termasuk pekerjaan berat seperti mengangkat merokok kadang-kadang, jarang, atau sedang stress saja. angkat beban berat dan mendorong troli. Namun sebagian kecil informan tidak merokok yaitu “Kurang minum air putih. Angkat-angkat beban- berjumlah 4 informan. beban berat.” “Kadang-kadang saya mah.” Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap “Jarang. Tapi ngerokok.” supervisor, upaya yang dilakukan perusahaan dalam Sebagian besar informan perokok mengatakan mengatasi keluhan nyeri punggung bagian bawah (low merokok sejak dibangku sekolah. Sedangkan 1 informan back pain) yang dialami pekerja yaitu berupa pemberian perokok mengatakan merokok semenjak bekerja di istirahat. SPPBE. “Yaa… itulah penanggulangannya, paling istilahnya “Udah lama bu, udah semenjak sekolah.” euu.. istirahat tapi dengan syarat harus ada “Semenjak kerja disini, jadi ngerokok. Dulunya mah keterangan surat dokter.” engga. Kebawa pergaulan haha.” Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap Sebagian besar informan perokok mengatakan manajer, upaya yang dilakukan perusahaan dalam banyaknya rokok yang dikonsumsi yaitu ≤ 1 mengatasi keluhan nyeri punggung bagian bawah (low bungkus/hari. Akan tetapi sebagian kecil informan 81 Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1); Januari 2016 perokok yaitu 4 informan, mengatakan banyaknya rokok Akan tetapi sebagian kecil informan yaitu 1 informan yang dikonsumsi yaitu ≥ 1 bungkus/hari. mengatakan tidak pernah melakukan olahraga. “Euu.. paling sehari 3 batang.” “Palingan futsal. Kan tiap hari saptu ada futsal “Satu bungkuslah tiap hari.” disini.” Sebagian besar informan perokok yaitu 7 informan, “Kalau sekarang sih engga, engga ada olahraga.” mengatakan mengalami kelelahan saat bekerja karena Sebagian besar informan melakukan kegiatan sering merokok, nafasnya menjadi terasa pendek atau olahraga ≤ 3 kali seminggu. sesak, dan terasa lebih cepat capek. Akan tetapi sebagian “Tergantung sih, ga nentu sih . Palingan seminggu kecil informan perokok yaitu 3 informan mengatakan sekali” tidak merasa lelah saat bekerja, justru merasa lemes, “Paling seminggu 3 kali lah di depan rumah” pusing, atau mengantuk jika tidak merokok dan merasa Seluruh informan yang bekerja ≥ 5 tahun lelahnya bukan saat sedang bekerja melainkan saat sudah mengatakan dulu pernah ada olahraga sebelum bekerja. beristirahat terlebih saat bangun tidur. Setiap pagi melakukan senam terlebih dulu akan tetapi “Justru itu kan kenapa mengurangi, jadi mulai saat ini sudah tidak berjalan lagi. kerasa tuh, jadi mulai berasa sering engap, sering “Dulu mah ada. Hmm senam. Iya paling inisiatif aja sesek.” sekarang mah” “Engga juga. Engga ngerokok lelah. Engga ngeroko “Sebelum kerja? Kalau dulu mah ada. Setengah jam ngantuk.” gitu. Sekarang mah inisiatif aja. Untuk Sebagian besar informan perokok yaitu 9 informan, meregangkanlah” mengatakan tidak ada pengaruh rokok terhadap sakit Seluruh informan mengatakan kebiasaan berolahraga pinggang bagian bawah (low back pain) yang dirasakan, dapat mempengaruhi nyeri punggung bagian bawah (low informan merasa bahwa rokok pengaruhnya lebih kepada back pain) yang dirasakan. Informan mengatakan paru-paru atau ke asma. Akan tetapi 1 informan perokok berolahraga dapat mencegah sakit punggung bagian mengatakan ada pengaruh rokok terhadap sakit pinggang bawah (low back pain). Olahraga yang dilakukan untuk bagian bawah (low bck pain) yang dirasakan, karena meregangkan otot-otot agat tidak kaku dan tidak terjadi sering banyak menghisap asap rokok. Namun 1 informan cedera. yang bukan perokok pun merasakan ada pengaruh rokok “Bisa. Biar mencegah sakit pinggang juga. Biar ga terhadap sakit punggung bagian bawah (low back pain). cedera. Biar pemanasan dulu aja.” Karena dari pengalaman yang dirasakan setelah berhenti “Ngaruh, soalnya kalau sering olahraga badan jadi merokok dengan sebelum berhenti merokok. Informan enakan kan, jadi bisa ngelemesin otot-otot juga.” merasa setelah berhenti merokok sakit pinggang yang Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap dirasakan menjadi lebih berkurang. supervisor, kegiatan yang diberikan perusahan untuk “Engga. Engga ngaruh. Ngaruhnya ke paru-paru meningkatkan kebugaran jasmani para pekerja sudah kalau ngeroko mah, bukan ke sakit pinggang.” tidak berjalan kembali. “Kalau menurut saya ngaruh sih buu.. iya. Waktu “Sebetulnya ada. Dulu saya pernah menyarankan pas, kan saya berhentinya baruu.. euu.. apa.. baru yaa.. sebelum kita beraktivitas, mulai bekerja, dulu beberapa tahun habis nikah gitu ya. Pas uda gak saya pernah menyarankan untuk pemanasan.” ngerokonya lumayanlah berkurang sakit pinggangnya. Iya begitu.” 3. Faktor Pekerjaan Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap a. Beban Kerja manajer, terdapat aturan atau larangan merokok di area Seluruh informan mengangkat tabung dengan berat perusahaan. Sanksi yang diberikan berupa surat 11-20 kg setiap harinya. Satu tabung kosong berat peringatan sekali, dua kali lalu pemecatan jika karyawan sebesar 5 kg, jika tabung isi berat 8 kg dikalikan dua, merokok di area perusahaan. karena pekerja sekali mengangkat tabung yaitu dua “Oh ada. Kalau untuk karyawan, jangankan tabung. Satu mobil berisi 560 atau 360 tabung dan satu merokok ya, bawa korek api ke area kerja aja, udah.. hari terdapat 30 mobil tiap harinya atau lebih. surat peringatan. Dia langsung kena surat “Kosongkan 5 kilo, kalau isi 8 kilo. Dikali dua.” peringatan sekali, dua kali, tiga kali baru pemecatan. “8 kilo satu mobil isinya 560, dikali ada 30 mobil Itu baru.. baru itu. Kalau merokok sih bener-bener bisa tiap harinya.” bisa langsung di keluarkan.” Seluruh informan mengatakan tabung yang diangkat tiap harinya banyak, tak terhingga atau bahkan bisa c. Kebiasaan Olahraga seribu kurang lebih. Setiap harinya kurang lebih ada Sebagian besar informan mengatakan sering 15.000 tabung yang diangkat, tetapi dibagi dengan melakukan olahraga. Berbagai macam jenis olahraga jumlah karyawan yang ada yaitu 32 karyawan. Satu yang dilakukan informan yaitu 8 informan memilih karyawan bisa mengangkat tabung sebanyak kurang lebih olahraga futsal atau bola karena setiap hari sabtu selalu 500 tabung dengan waktu kerja yaitu 7 jam kerja. diadakan futsal rutin mingguan oleh para pekerja. 3 “Banyak bangetlah” informan memilih melakukan olahraga lari, 1 informan “Banyak, kan bisa kelihatan satu truck isinya aja lainnya memilih olahraga bulu tangkis dan nge-gym. 560 tabung, satu hari ada 30 mobil bahkan bisa lebih. Ya tinggal dikali aja, seribu tabung mah ada.” 82
no reviews yet
Please Login to review.