jagomart
digital resources
picture1_Demam Pdf 59268 | Bab Ii 1


 333x       Tipe PDF       Ukuran file 0.25 MB       Source: perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id


File: Demam Pdf 59268 | Bab Ii 1
bab ii tinjauan teori 2 1 konsep dasar demam demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu tubuh normal sehari hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                           
            
                           BAB II 
                        TINJAUAN TEORI 
            
           2.1 Konsep Dasar Demam  
             Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu tubuh normal sehari – 
           hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu 
           tubuh normal berkisar antara 36,5-37,5⁰C. Derajat yang dapat dikatakan demam 
           adalah  rectal  temperature  ≥38⁰C  atau  oral  temperature  ≥37,5⁰C  atau  axillary 
           temperature ≥37,2⁰C (Hermayudi & Ariani, 2017). Demam adalah kenaikan suhu 
           tubuh  melewati  batas  normal  yang  dapat  disebabkan  oleh  berbagai  hal  seperti 
           infeksi, peradangan, atau gangguan metabolik (Sofwan, 2010) 
             Demam  dapat  disebabkan  oleh  faktor  infeksi  ataupun  faktor  non  infeksi. 
           Demam akibat infeksi dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, virus ataupun 
           parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak – anak 
           antara  lain  pneumonia,  bronkitis,  osteomyelitis,  appendisitis,  tuberkolosis, 
           bakteremia, sepsis bakterial gastroenteritis, meningitis, ensepalitis, selulitis, otitis 
           media, infeksi saluran kemih atau ISK, dan demam tifoid. Sedangkan demam akibat 
           faktor non infeksi dapat disebakan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan 
           (suhu lingkungan yang eksternal dan terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi dan lain-
           lain), penyakit auto imun (arthritis systemic lupus, erythematosus, vaskulitis, dan 
           lain-lain), keganasan (penyakit hodgkin, limfoma, non hodkin, leukimia, dan lain-
           lain), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenil hidantion, dan antihistamin). 
           Selain itu, anak-anak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping 
           dari pemberian imunisasi selama ± 1-10 hari. Hal lain yang juga berperan sebagai 
                          6 
            
                                          7 
            
           faktor  non-infeksi  penyebab  demam  adalah  gangguan  sistem  saraf  pusat  seperti 
           perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera hypotalamus, atau gangguan lain 
           (Hermayudi&Ariani,2017).              
                            
            
                                          8 
            
           2.1.1 Patofisiologi Demam 
             Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen. 
           Pirogen adalah zat  yang dapat  menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu 
           pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien. contoh dari 
           pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme 
           seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida 
           yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen 
           endogen yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. contoh 
           dari  pirogen  endogen  antara  lain  IL-1,  IL-6,  TNF-α,  dan  IFN11.  Sumber  dari 
           pirogen  endogen  ini  pada  umumnya  adalah  monosit,  neutrofil,  dan  limfosit 
           walaupun sel lain dapat mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi. 
             Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit, 
           limfosit,  dan  neutrofil)  oleh  pirogen  eksogen  baik  berupa  toksin,  mediator 
           inflamasi,  atau  reaksi  imun.  Sel-sel  darah  putih  tersebut  akan  mnegeluarkan  zat 
           kimia  yang  dikenal  dengan  pirogen  endogen  (IL-1,  IL-6,  TNF-α,  dan  IFN11). 
           Pirogen  eksogen  endotelium  hipotalamus  untuk  membentuk  prostaglandin. 
           Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di 
           pusat  termoregulasi  hipotalamus.  Hipotalamus  akan  menganggap  suhu  sekarang 
           lebih  rendah  dari  suhu  patokan  yang  baru  sehingga  ini  memicu  mekanisme-
           mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, vasokontriksi kulit 
           dan  mekanisme  volunter  seperti  memakai  selimut.  Sehingga  akan  terjadi 
           peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas. 
             Demam memiliki tiga fase yaitu : fase kedinginan, fase demam, dan fase 
           kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu 
                                          9 
            
           tubuh  yang  ditandai  dengan  vasokontriksi  pembuluh  darah  dan  peningkatan 
           aktifitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa 
           kedinginan dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam yaitu fase keseimbangan 
           antara  produksi  panas  dan  kehilangan  panas  di  titik  patokan  suhu  yang  sudah 
           meningkat.  Fase  ketiga  yaitu  fase  kemerahan  yaitu  fase  penurunan  suhu  yang 
           ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk 
           menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan  (Hermayudi  & 
           Ariani, 2017). 
           2.1.2 Manifestasi Klinis  dan Klasifikasi Demam 
             Manifestasi  klinis  demam  antara  lain  Suhu  badan  tinggi  ˃  38⁰C,  tanda 
           dehidrasi (elastisitas kulit menurun, mata, dan ubun-ubun besar cekung, lidah dan 
           membran mukosa kering), terasa kehausan, anoreksia (tidak selera makan), denyut 
           jantung ˃160 kali/menit, frekuensi nafas ˃60 kali/menit, letargi (Sodikin,2012). 
             Menurut Hermanyudi & Ariani, 2017 klasifikasi berdasarkan lama demam 
           pada anak, dibagi menjadi : 
              1.  Demam kurang 7 hari ( demam pendek ) dengan tanda lokal yang jelas, 
               diagnosa etiologi dapat ditegakkan secara anamnestik, pemeriksaan fisik, 
               dengan atau tanpa bantuan laboratorium, misalnya tonsilitis akut. 
              2.  Demam  yang  tidak  diketahui  penyebabnya,  sebagian  terbesar  adalah 
               sindrom virus. 
              3. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal, diagnosa etiologi tidak dapat 
               ditegakkan dengan anmnesis, pemeriksaan fisik, namun dapat ditelusuri 
               dengan tes laboratorium, misalnya demam tifoid 
             Tipe demam menurut Nurarif & Kusuma, 2013 adalah : 
                            
            
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab ii tinjauan teori konsep dasar demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi normal sehari hari yang berhubungan dengan titik patokan di hipotalamus berkisar antara c derajat dapat dikatakan rectal temperature atau oral axillary hermayudi ariani kenaikan melewati batas disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi peradangan gangguan metabolik sofwan faktor ataupun non akibat jamur bakteri virus parasit pada umumnya menimbulkan anak lain pneumonia bronkitis osteomyelitis appendisitis tuberkolosis bakteremia sepsis bakterial gastroenteritis meningitis ensepalitis selulitis otitis media saluran kemih isk dan tifoid sedangkan disebakan beberapa lingkungan eksternal terlalu tinggi keadaan tumbuh gigi penyakit auto imun arthritis systemic lupus erythematosus vaskulitis keganasan hodgkin limfoma hodkin leukimia pemakaian obat obatan antibiotik difenil hidantion antihistamin selain itu juga mengalami sebagai efek samping pemberian imunisasi selama berperan penyebab sistem saraf pusat pe...

no reviews yet
Please Login to review.