jagomart
digital resources
picture1_Tanah Pdf 59757 | Penuntun Praktikum Dasar Ilmu Tanah 2017


 323x       Tipe PDF       Ukuran file 0.75 MB       Source: sumiharhutapea.blog.uma.ac.id


File: Tanah Pdf 59757 | Penuntun Praktikum Dasar Ilmu Tanah 2017
penuntun praktikum dasar dasar ilmu tanah oleh dr ir sumihar hutapea ms fakultas pertanian universitas medan area medan 2017 1 konsep pedon dan profil tanah konsep pedon dan polipedon dan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                     
                   PENUNTUN PRAKTIKUM 
                        DASAR-DASAR  
                         ILMU TANAH 
                                             
                                Oleh :  
                Dr. Ir. Sumihar Hutapea, MS 
                                                          
                                    
                     FAKULTAS PERTANIAN 
                   UNIVERSITAS MEDAN AREA 
                                MEDAN 
                                 2017 
                                     
                                    
                                    
                                   1 
           
                                                                                         KONSEP PEDON DAN PROFIL TANAH 
                                     
                                    Konsep Pedon dan polipedon dan Profil Tanah 
                                                   Tanah dalam disiplin ilmu tanah adalah sekumpulan tubuh alam terletak di permukaan 
                                    bumi, yang kadang diubah atau diusahakan oleh manusia sebagai lahan usaha tani, merupakan 
                                    media alam sebagai tempat pertumbuhan tanaman dan biologi lainnya. Batasan terkecil untuk 
                                    tanah sukar ditentukan, apabila ditentukan secara ekstrim, hasil yang akan dicapai menjadi aneh 
                                    secara  ilmiah.  Apabila  tanah  sudah  mempunyai  struktur,  maka  tanah  di  bagian  permukaan 
                                    struktur dan tanah di bagian dalam struktur akan berbeda. Apabila tanah tidak berstruktur akan 
                                    sangat  sulit  untuk  menentukannya.  Konsep  pedon  memberikan  salah  satu  pemecahan  dan 
                                    memberikan satuan yang jelas untuk melakukan deskripsi dan pengambilan contoh tanah. 
                                                    
                                            1.      Pedon 
                                                   Pedon  adalah  suatu  area  terkecil  dari  tanah  yang  harus  kita  deskripsi  dan  lakukan 
                                    pengambilan contoh tanahnya sebagai pewakil dari satuan tanah yang ada, yang keadaan susunan 
                                    Horizon  dan  perbedaan  sifat-sifatnya  akan  tercermin  dari  contoh  tanahnya.  Pedon  dapat 
                                    disamakan seperti  suatu  sel  dari  kristal,  berbentuk  tiga  dimensi.  Batas  ke  bawah  agak  sukar 
                                    digambarkan  antara  tanah  dan  bukan  tanah.  Dimensi  lateralnya  harus  cukup  lebar  untuk 
                                    menggambarkan  keadaan  Horizon-Horizonnya  dan  perbedaan  perbedaannya,  apabila  ada. 
                                    Perbedaan-perbedaan ini bisa dalam hal ketebalannya atau susunannya, mungkin juga terjadi 
                                    secara terputus-putus. Suatu pedon meliputi area berkisar antara 1 sampai 10 m2 tergantung dari 
                                    variabilitas tanahnya. Kumpulan dari pedon-pedon disebut polipedon. Luas polipedon minimum 
                                    2 m2, sedangkan luas maksimumnya tidak terbatas. 
                                                            
                                            2.     Polipedon 
                                                   Suatu  tanah  yang  diklasifikasikan  mempunyai  tanah  di  sebelahnya  (pedon)  yang 
                                    tergabung membentuk suatu poligon besar yang mempunyai batasan seperti suatu pulau, yaitu 
                                    dengan  kumpulan  pedon  lain  yang  sifat-sifatnya  berbeda.  Kumpulan  pedon  yang  sama  dan 
                                    membentuk suatu pulau ini disebut sebagai polipedon. 
                                                   Polipedon dibatasi oleh polipedon lain, dengan batas sifat-sifat polipedon yang cukup 
                                    nyata.  Perbedaan-perbedaan  ini  bisa  menyangkut  keadaan  dari  Horizon-Horizon  apabila  ada. 
                                    Apabila Horizonnya tidak ada, perbedaannya adalah terletak pada keadaan tanahnya. Keadaan 
                                    Horizon atau tanah adalah menyangkut komposisinya, termasuk mineralogi, struktur, konsistensi, 
                                    tekstur  dari  Horizon,  dan  juga  rejim  kelembapannya.  Apabila  warna  sebagai  penentu,  maka 
                                    warna juga perlu disebutkan.  Keadaan dari  Horizon-Horizon  yang  dimaksud  adalah  keadaan 
                                    batas Horizon, ketebalannya, dan perbedaan antara Horizon-Horizon atau subHorizon. 
                                                   Oleh karena itu batasan dari polipedon ini secara konsepsional awal, sama dengan batasan 
                                    dari seri tanah, yaitu yang merupakan kategori terendah dari sistem klasifikasi taksonomi tanah. 
                                    Dengan demikian, maka setiap polipedon dapat diklasifikasikan ke dalam seri tanah, hanya saja 
                                    bahwa  seri  tanah  mempunyai  selang  sifat  yang  lebih  lebar  daripada  polipedon.  Polipedon 
                                    mempunyai luasan minimum >1 m5 dan maksimumnya tidak terbatas. 
                                                            
                                            3.     Profil Tanah 
                                                   Profil  tanah  atau  penampang  tanah  adalah  bidang  tegak  dari  suatu  sisi  pedon  yang 
                                    mencirikan  suatu  lapisan-lapisan  tanah,  atau  disebut  Horizon  Tanah.  Setiap  horizon  tanah 
                                    memperlihatkan  perbedaan,  baik  menurut  komposisi  kimia  maupun  fisiknya.  Kebanyakan 
                                    horizon dapat dibedakan dari dasar warnanya. Perbedaan horizon tanah terbentuk karena dua 
                                    faktor yaitu pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air atau pencucian tanah (leached) 
                                    dan  karena  proses  pembentukan  tanah.  Proses  pembentukan  horizon-horizon  tersebut  akan 
                                    menghasilkan  benda  alam  baru  yang  disebut  tanah.  Adapun  yang  dimaksud  solum  adalah 
                                    kedalaman efektif tanah yang masih dapat dijangkau oleh akar tanaman. Horizon-horizon yang 
                                    menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R 
                                    (Bed Rock). 
                                                   Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat profil 
                                    tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap 
                                    sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal 
                                    kelapisan yang lebih bawah. 
                                     
                                                                                          I. PENGAMATAN TANAH DI LAPANGAN 
                                     
                                                   Setiap  penelitian  tanah  perlu  disertai  pengamatan  tanah  di  lapangan.  Pengamatan  di 
                                    lapangan terdiri dari pengamatan tanah dan daerah sekelilingnya. Penampang tanah dibuat baik 
                                    dari tanah asli atau tanah yang telah digunakan manusia, namun sedapat mungkin lapisan bawah  
                                     
                                                                                                                                      2 
                                     
                             masih  asli.  Pengamatan  penampang  meliputi  semua  ciri-ciri  yang  dapat  dilihat,  dirasa,  atau 
                             dibedakan  dengan  alat  sederhana,  dari  seluruh  penampang  atau  dari  setiap  lapisan/horizon. 
                             Pengamatan  daerah  sekeliling  mencatat  semua  faktor-faktor  yang  dapat  mempengaruhi 
                             pembentukan  profil  tanah  atau  kemampuan  tanah  (wilayah)  untuk  usaha  pertanian  dan 
                             penggunaan lainnya. 
                              
                             1.  Pengamatan tanah Melalui Pemboran 
                                         Pengamatan tanah melalui pemboran dimaksud untuk mengetahui penyebaran jenis tanah 
                             yang  dapat  dilakukan  secara  sistematis  ataupun  secara  taktis.  Pemboran  secara  sistematis 
                             dilakukan dengan cara “grid system” yakni mengadakan pemboran pada jalur rintisan dengan 
                             jarak  tertentu,  misalnya  100  x  100m,  100  x  200m,  500  x  500m  atau  1000  x  1000m.  Cara 
                             pemboran dengan sistem ini lebih cocok untuk daerah-daerah dengan bentuk wilayah datar, dan 
                             biasa digunakan bagi surveyor yang belum berpengalaman. 
                                         Pemboran secara  taktis  tidak  dilakukan  atas  dasar  jarak  yang  telah  ditentukan,  tetapi 
                             didasarkan  atas  perbedaan  faktor  lingkungan  yang  ada  seperti  perbedaan  lereng,  perbedaan 
                             bentuk wilayah, perbedaan vegetasi, fisiografi bahan induk dan sebagainya. Cara ini didasarkan 
                             atas kenyataan bahwa ada hubungan antara sifat-sifat tanah dengan faktor lingkungannya. 
                                         Pemboran dilakukan berulang kali sampai mencapai kedalaman 120cm atau sampai bahan 
                             induk bila solum tanah < 120cm. Pada setiap pemboran umumnya mencapai ketebalan 10 sampai 
                             20  cm  diamati  sifat-sifatnya  seperti  tercantum  dalam  tabel  lampiran  daftar  pemboran.  Setiap 
                             perubahan  sifat-sifat  tanah  sesuai  dengan  kedalamannya  harus  dicatat,  sehingga  diperoleh 
                             gambaran sifat profil dari tanah tersebut. 
                                         Hasil  pengamatan  tanah  berdasarkan  pemboran  dikumpulkan  pada  tabel  Range  of 
                             Characteristic,  kemudian  dilakukan  data  scoring  untuk  dapat  memilih  dan  menetapkan  profil 
                             tanah yang benar-benar mewakili dan dominan untuk daerah yang diteliti. 
                              
                             2.  Pembuatan Penampang atau Profil Tanah 
                              
                             Alat-alat yang diperlukan 
                             -  Bor  tanah  tipe  Belgia,  bor  tusuk,  bor  gambut,  untuk  menjajaki  keadaan  penampang  tanah 
                                dengan menetapkan tekstur, warna, konsistensi tanah. 
                             -  Cangkul,  garpu,  sekop  rintis  untuk  menggali  lubang  penampang,  dan  sekop  lurus  untuk 
                                membuat penampang tegak tanah. 
                             -  Meteran untuk mengukur panjang, lebar, dan dalam penampang. 
                              
                             Cara membuat penampang 
                             -  Lubang penampang harus cukup besar biasanya berukuran (p x l x d) 2 x 1,8 m, pada tanah-
                                tanah berat dan dangkal ukuran dapat diperkecil. 
                             -  Penampang tegak yang akan diamati dipilih sisi yang mendapat sinar matahari, dan pada tempat 
                                miring dipilih sisi yang mempunyai dinding teratas. 
                             -  Tanah galian tidak boleh ditimbun di atas sisi penampang yang akan diamati. 
                              
                             3.  Pengamatan Penampang 
                              
                             Alat dan Bahan-bahan yang diperlukan 
                             1.  Meteran untuk mengukur tebal, dalam, dan, batas lapisan, ukuran kandungan bahan kasar, 
                                   struktur, karatan dan perakaran. 
                             2.  Pisau untuk menarik batas lapisan, perbedaan warna, struktur, untuk mempelajari gumpalan 
                                   bahan kasar, selaput liat, dan mengiris akar tumbuhan. 
                             3.  Penusuk pin, untuk penahan pita meteran. 
                             4.  Buku  Munsell  Soil  Color  Chart,  untuk  menetapkan  warna  tanah  dan  segala  gejala  yang 
                                   terdapat dalam penampang. 
                             5.  PH testkit, untuk mengenal kemasan tanah tiap lapisan. 
                             6.  HCL, untuk mengenaal adanya kapur atau kongkresi kapur dan kadar relatif (berdasarkan 
                                   intensitas pembuihan). 
                             7.  Loupe  untuk  mengenal  makroskopis  batuan  mineral,  dan  mempelajari  selaput  liat  dan 
                                   bentukan lain. 
                             8.  Palu untuk memecah batu untuk diamati atau diambil contoh. 
                             9.  Air, utuk membasahi massa tanah guna ditentukannya tekstur dan konsistensi dalam keadaan 
                                   lembab atau basah. 
                             10. Daftar isian penampang, untuk mencatat semua gejala dan corak secara sistematis. 
                             11. Kantong plastik, untuk tempat contoh tanah yang diambil. 
                              
                              
                                                                                                           3 
                              
                             12. Kertas  label  untuk  pemberian  tanda  pada  contoh  tanah  yang  diatur  didalam  dan  diluar 
                                   kantong. 
                             13. Sendok tanah, untuk menagmbil contoh tanah. 
                             14. Helings meter, untuk menentukan drajat miring sudut. 
                             15. Kompas, untuk menentukan arah penampang terhadap lereng atau letak penampang terhadap 
                                   sesuatu tanda tetap di lapangan. 
                             16. Peta topografi, untuk mengetahui lokasi. 
                             17. Peta lapangan, untuk melokalisasikan penampang tanah. 
                              
                             Pencatatan Hasil Pengamatan 
                                         Hasil pengamatan dicatat pada daftar isian.  Daftar isian penampang terdiri dari: muka 
                             depan;  memuat  keterangan  umum  dan  keterangan  utama,  muka  belakang  memuat  catatan 
                             penampang (lihat tabel deskripsi profil).  
                                         Pengisisan sedapat mungkin dinyatakan dengan tanda sandi. Tanda sandi atau simbol 
                             yang ada pada tabel deskripsi dapat dilihat pada penjelasan berikut. Semua lajur/ruang harus diisi 
                             di lapangan, kecuali iklim, bahan induk. 
                             Perhatian: 
                             1.  Tulis dengan lengkap/terang, 5 menit lebih lama di lapangan lebih baik dari pada 5 menit 
                                   lebih cepat selesai, tetapi dengan keterangan yang serba kurang lengkap dan kurang terang. 
                             2.  Tanda/simbol yang sesuai dengan sifat morfologi tidak boleh dicoret, tetapi hanya diberi 
                                   lingkaran (O). 
                             3.  Kalau suatu sifat morfologi memakai lebih dari satu tanda/ simbol maka perlu diberi tanda 
                                   panah. 
                             4.  Gejala peralihan memerlukan lebih dari satu tanda panah masing-masing diberi bernomor. 
                             5.  Kesalahan-kesalahan dalam mengisi harus dicoret serta dibubuhi paraf. Begitu pula mengenai 
                                   perbaikannya. 
                              
                             Penjelasan singkatan-singkatan pada Tabel Deskripsi Profil 
                             - Batas lapisan/ horison  dinyatakan dalam kejelasan dan bentuk topografi. 
                             Kejelasan topografi: 
                             (a) = abrupt  :  sangat jelas, lebar peralihan < 2 cm. 
                             (c) = clear          :  jelas, lebar peralihan 2 – 5 cm. 
                             (g) = gradual:  berangsur, lebar peralihan 5 – 12 cm. 
                             (d) = diffuse :  baur, lebar peralihan > 12 cm. 
                              
                             Bentuk topografi: 
                             (s)  =  smooth  :  rata, lurus teratur. 
                             (w) =  wavy             :  berombak, berbentuk kantong, lebar dalam. 
                             (i)  =  irregular :  tidak teratur, berbentuk kantong lebar dalam 
                             (b) =  broken  :  terputus, batas horison tidak dapat disambungkan dalam suatu bidang  
                                                        datar. 
                              
                             - Tekstur  keterangan simbol lihat di penetapan tekstur. 
                              
                             - Kandungan bahan organik kasar : berdasarkan jenis 
                             (fe)   =  kongkresi besi berwarna merah/coklat, umumnya berbentuk benjol/ bulat. 
                             (Mn) =  kongkresi managan sama dengan besi, tetapi berwarna kehitaman. 
                             (Ca)  =  kongkresi kapur, berwarna keputihan, umumnya membuih dengan HCL. 
                             (B)   =  pecahan batu atau bahan lain sebagai pengisi. 
                              
                             - Struktur : 
                             Berdasarkann taraf perkembangan: 
                             (0) =   tidak berstruktur                       (2)   =  cukup 
                             (1) =  lemah                                    (3)   =  kuat 
                              
                             Berdasarkan ukuran: 
                             (VF) =  sangat halus/ tipis/ kecil (very fine) 
                             (F)   =  halus/ tipis/ kecil (fine) 
                             (M)  =  sedang (medium) 
                             (C)   =  besar/ tebal (coarse) 
                             (VC) =  sangat besar/ tebal (very coarse) 
                               
                              
                              
                              
                                                                                                           4 
                              
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Penuntun praktikum dasar ilmu tanah oleh dr ir sumihar hutapea ms fakultas pertanian universitas medan area konsep pedon dan profil polipedon dalam disiplin adalah sekumpulan tubuh alam terletak di permukaan bumi yang kadang diubah atau diusahakan manusia sebagai lahan usaha tani merupakan media tempat pertumbuhan tanaman biologi lainnya batasan terkecil untuk sukar ditentukan apabila secara ekstrim hasil akan dicapai menjadi aneh ilmiah sudah mempunyai struktur maka bagian berbeda tidak berstruktur sangat sulit menentukannya memberikan salah satu pemecahan satuan jelas melakukan deskripsi pengambilan contoh suatu dari harus kita lakukan tanahnya pewakil ada keadaan susunan horizon perbedaan sifat sifatnya tercermin dapat disamakan seperti sel kristal berbentuk tiga dimensi batas ke bawah agak digambarkan antara bukan lateralnya cukup lebar menggambarkan horizonnya perbedaannya ini bisa hal ketebalannya susunannya mungkin juga terjadi terputus putus meliputi berkisar sampai m tergantun...

no reviews yet
Please Login to review.