Authentication
320x Tipe PDF Ukuran file 0.11 MB Source: www.fttm.itb.ac.id
Praktikum Penanganan Pascapanen (BA4103) MODUL 6 IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PASCAPANEN 6.1 Tujuan Mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang produk di penyimpanan, serta dapat mengidentifikasi jenis-jenis hama dan penyakit tersebut dilihat dari taksonomi, struktur morfologi, habitat hidup, gejala serangan, kerugian yang ditimbulkan, dan pengendaliannya. 6.2 Dasar Teori Hama pascapanen atau hama gudang merupakan organisme yang aktivitasnya dapat menurunkan dan merusak kualitas juga kuantitas produk pertanian setelah dipanen. Hama gudang dapat merusak produk pertanian saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan. Hama pasca panen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam penurunan kualitas produk. Hasil panen yang disimpan khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat merugikan. Hama gudang umumnya tergolong ke dalam ordo Coleoptera dan Lepidoptera, dikategorikan ke dalam hama utama (primary pest) yaitu hama yang mampu makan keseluruhan biji yang sehat dan menyebabkan kerusakan. Penyakit pascapanen pada komoditas hortikultura terdiri dari dua jenis, yaitu penyakit nonparasiter dan penyakit parasiter. Penyakit non parasiter merupakan jenis penyakit pada suatu komoditi yang penyebabnya bukan karena organisme lain melainkan disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Penyakit non parasiter ini meliputi kerusakan mekanis, kerusakan fisiologis, penguapan, kerusakan akibat respirasi, kerusakan fisik, kerusakan akibat suhu, kerusakan akibat kelembaban relatif, maupun perubahan biologis lainnya. Penyakit parasiter merupakan penyakit-penyakit komoditi hasil panen yang disebabkan oleh patogen seperti jamur, bakteri, dan virus. Penyakit parasit pascapanen merupakan penyakit yang terjadi pada saat produk masih di lapang (sebelum dipanen), tetapi patogen pada saat itu dalam keadaan dorman. Setelah pemanenan, pada saat kondisi mendukung bagi perkembangan dan aktivitas patogen tersebut, barulah terjadi perkembangan atau aktivitas patogen sehingga terjadi perkembangan penyakit yang ditandai terlebih dahulu dengan adanya gejala-gejala serangan penyakit. Penyebab penyakit pascapanen umumnya tergolong kelas Ascomycetes dan Phycomycetes, contoh: Rhizopus, Phytopthora, dan Pythium. Penyakit pascapanen yang disebabkan oleh bakteri dapat terjadi akibat infeksi bakteri sejak di lapang maupun saat periode pascapanen, selama periode pengumpulan hasil panen, sortasi, pencucian, packing, maupun pengangkutan dan penyimpanan. Bakteri penyebab penyakit pascapanen umumnya adalah Erwinia dan Pseudomonas. 6.3 Bahan dan Alat Bahan-bahan : biji-bijian yang terserang hama pascapanen yang meliputi kutu beras, kupu- kupu beras, hama boleng, kumbang tepung dan penggerek biji-bijian, produk pascapanen yang terserang kapang Aspergillus sp., Penicilium sp., Rhizopus sp, Fusarium sp., dan bakteri Erwinia sp. 1 Praktikum Penanganan Pascapanen (BA4103) Alat-alat : pensil warna, kertas gambar, pinset, kaca pembesar, mikroskop. 6.4 Cara kerja 1. Amati jenis hama dan penyebab penyakit yang menyerang produk pascapanen berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkannya. Catat dengan lengkap! 2. Gambarkan bentuk morfologi organisme masing-masing jenis hama dan penyebab penyakit di atas kertas gambar dengan bantuan kaca pembesar atau mikroskop. Sebutkan bagian-bagiannya dengan jelas! 3. Tentukan penggolongan taksonomi dari masing-masing hama dan penyebab penyakit tersebut! 4. Apabila sudah teridentifikasi, jelaskan siklus hidupnya, habitat tempat hidupnya, gejala-gejala serangan yang ditimbulkannya, dan perlakuan yang dibutuhkan untuk mencegah atau membasmi hama dan penyakit tersebut! 5. Susun makalah untuk setiap hama atau penyebab penyakit yang teridentifikasi untuk dipresentasikan pada pertemuan praktikum selanjutnya. 2
no reviews yet
Please Login to review.