Authentication
292x Tipe PDF Ukuran file 0.73 MB Source: repository.ump.ac.id
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Sosial Emosi Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompok. Di dalam perkembangan sosial anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial dimana anak berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul dengan teman sebaya. Menurut Yusuf (2010: 122) Perkembangan sosial merupakan pecapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Anak dilahirkan belum bersifat sosial, anak belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orangtua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa lainnya. 7 Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015 8 Menurut Sueann Robinson Ambron (dalam Yusuf, 2010: 123) mengartikan bahwa sosialisasi ialah sebagai proses belajar yang membimbing anak kearah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Menurut Hurlock (2011: 251) perkembangan sosial adalah mereka yang perilakunya mencerminkan kebersihan di dalam tiga proses sosialisasi, sehingga mereka cocok dengan kelompok tempat mereka menggabungkan diri dan diterima sebagai anggota kelompok. Menurut Suyadi (2010: 108) mengartikan bahwa perkembangan sosial adalah tingkat jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orangtua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat luas. Sementara perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan emosi menurut English and English, (dalam Yusuf, 2010: 114) emosi adalah “A Complex feeling state accompanied by characteristic and glandular activies yaitu suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris.. Emosi merupakan suatu gejolak penyusuai diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteran pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu. Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015 9 Menurut Lawrence E. Shapiro (dalam Suyadi, 2010: 109) emosi adalah kondisi kejiwaan manusia. Karena sifatnya psikis atau kejiwaan, maka emosi hanya dapat dikaji melalui letupan-letupan emosional atau gejala-gejala dan fenomena-fenomena, seperti kondisi gembira, gelisah, benci, dan lain sebagainya. Namun, kondisi masing-masing emosi anak berbeda-beda. Oleh karena itu, upaya memberikan permainan untuk mengasah emosi anak juga berbeda-beda. Mungkin, seorang anak akan mengekpresikan kesedihannya dengan cara menangis. Namun, bagi anak yang menangis justru menceritakan sikap cengeng. Anak yang lain mengekspresikan kesedihan dengan wajah murung dan menyedihkan. Demikian pula dengan kondisi sosial emosional lainnya. Menurut Saputra (2005: 141) mengartikan bahwa emosi adalah suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu. Contohnya, gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak senang), dan sebagainya. Sedangkan menurut Goleman (dalam Rachmawati, 2008: 1.3) menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran- pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015 10 Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial emosi adalah suatu proses belajar menyesuaikan diri untuk memahami keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang dilingkungannya baik orang tua, saudara, teman, sebaya atau orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari. 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosi Menurut Hurlock (dalam Ulfah, 2013: 55-57) faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni faktor perkembangan awal, faktor penghambat, dan faktor pengembang. a. Perkembangan awal Perkembangan awal (0-5 tahun) adalah masa-masa kritis yang akan menentukan perkembangan adanya perbedaan tumbuh-kembang antara anak yang satu dengan anak yang lainnya dipengaruhi oleh hal-hal sebagi berikut; 1) Faktor lingkungan sosial yang menyenangkan anak Hubungan anak dengan masyarakat yang menyenangkan, terutama dengan anggota keluarga akan mendorong anak mengembangkan kecenderungan menjadi terbuka dan menjadi lebih berorientasi kepada orang lain karakeristik yang mengarah kepenyesuaian pribadi dan sosial yang lebih baik. 2) Faktor Emosi Tidak adanya hubungan atau ikatan emosional akibat penolakan anggota keluarga, dapat menimbulkan gangguan Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
no reviews yet
Please Login to review.