jagomart
digital resources
picture1_8ef6d6168863bd67f17b20efda880224


 244x       Tipe PDF       Ukuran file 0.18 MB       Source: sista.polindra.ac.id


8ef6d6168863bd67f17b20efda880224

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 24 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                            BAB I 
                         PENDAHULUAN 
           1.1 Latar Belakang  
             Telur  merupakan  bahan  makanan  yang  bernutrisi  tinggi.Telur  memiliki 
           kandungan gizi yang terdiri atas 12% lemak, 13% protein, vitamin dan mineral. 
           Bagian  kuning  telur  mengandung  protein,  asam  amino  esensial,  mineral  yang 
           dibutuhkan oleh tubuh seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, vitamin B komplek 
           dan  sebagian  besar  lemak,  sedangkan  putih  telur  mengandung  protein  lainnya 
           termasuk jenis-jenis asam amino (Respati dkk, 2013). 
             Telur  memiliki  kelemahanya  itu  mudah  rusak,  baik  kerusakan  alami, 
           kimiawi, fisik maupun kerusakan yang disebabkan oleh serangan mikroorganism 
           melalui  pori-pori  telur  (Koswara,  2009).  Pengasinan  merupakan  sebuah  teknik 
           pengolahan telur itik yang juga digunakan sebagai teknik pengawetan. 
             Telur asin merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur. Telur yang 
           biasa diasinkan adalah telur itik karena memiliki pori-pori yang besar dan bau 
           amis  yang tajam. Cangkang telur itik berwarna biru muda, sehingga telur itik 
           sangat lazim diasinkan  karena penetrasi garam ke dalam telur pada telur itik lebih 
           mudah (Octarisa, 2013). Dengan pengasinan telur itik menjadi tidak amis dan 
           masa simpan telur lebih lama. Semakin lama waktu pengasinan akan semakin 
           tahan lama masa simpan telur. Selain itu, pengolahan telur itik menjadi telur asin, 
           juga dapat meningkatkan kandungan kalsium telur itik. Kandungan kalsium telur 
           itik  akan  meningkat  2,5  kali  setelah  proses  pengasinan  dan  dapat  juga 
           meningkatkan daya tahan simpan yang lebih lama. 
             Proses pengasinan dapat dibedakan menjadi dua metode yaitu merendam 
           telur dengan larutan garam jenuh dan membungkus telur dengan adonan garam 
           yang biasanya terdiri dari bubuk bata, abu gosokdan garam atau dengan kata lain 
           pemeraman (Suprapti, 2002). 
             Salah  satu  metode  pengawetan  telur  yang  sering  digunakan  adalah 
           pengasinan. Telur yang diasinkan akan memiliki kelebihan lain seperti adanya 
           peningkatan cita rasa (Wulandari, 2004). Menurut Sarwono (1995), pengasinan 
           telur dapat dilakukan dengan merendam telur dalam larutan garam jenuh (metode 
           basah)  atau  dengan  membalut  telur  dengan  adonan  garam  dan  abu  (metode 
           kering).  Meskipun  memiliki  banyak  keunggulan,  pembuatan  telur  asin 
                             1 
            
           membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurut Lesmayanti & Rohaeni (2014), 
           proses pengasinan dalam pembuatan telur asin membutuhkan waktu selama 14 
           hari. Lama waktu tersebut dinilai masih belum efisien sehingga dibutuhkan alat 
           untuk mempercepat proses pengasinan pada telur. 
             Dalam mempercepat proses pembuatan telur asin maka perlu menggunakan 
           sebuah alat,alat adalah benda yang di gunakan untuk mengerjakan sesuatu yang 
           fungsinya  adalah  untuk  mempermudah pekerjaan.  Alat  disebut  juga  sebagai 
           perkakas atau perabotan 
             Untuk  membuat  efektifnya  proses  pembuatan  telur  asin,  penulis  akan 
           mencoba membuat rancangan yaitu alat berupa tabung yang diberi tekanan dari 
           kompressor berupa angin. Adapun material yang dibutuhkan untuk membuat alat 
           tersebut  yaitu:  material  stainless  steel  304,  kran  pembuangan  udara,  preassure 
           gauge, quick coupler. Proses pengasinannya tidak terlalu sulit dan membutuhkan 
           waktu yang cukup cepat yaitu sekitar 5 jam. 
             Berdasarkan  latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan 
           perancangan  dengan  judul  “perancangan  alat  pembuat  telur  asin  degan 
           pemanfaatan tekanan udara” 
              
           1.2 Rumusan Masalah  
             Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas maka permasalahan yang 
           akan di bahas adalah sebagai berikut :  
             1.  Bagaimana cara merancang alat pembuat telur asin dengan pemanfaatan 
              tekanan udara?  
             2.  Bagaimana  hasil  dari  rancangan  alat  pembuat  telur  asin  dengan 
              pemanfaatan tekanan udara? 
            
           1.3 Batasan masalah  
             Dalam penulisan Tugas Akhir ini, batasan masalah yang digunakan adalah : 
             1.  Skala tabung yang di desain bisa menampung sebanyak 30 telur itik 
             2.  Telur yang di gunakan adalah telur bebek  
             3.  Tekanan yang di berikan harus continous atau terus menerus karena ada 
              sedikit kebocoran pada tabung. 
                                               2 
            
             4.  PH telur itik yang sudah di proses tidak di ukur di LAB 
              . 
           1.4 Tujuan penelitian  
             1.  Mengetahui cara merancang alat pembuat telur asin dengan pemanfaatan 
               tekanan udara. 
             2.  Mengetahui  hasil  dari  rancangan  alat  pembuat  telur  asin  dengan 
               pemanfaatan tekanan udara. 
                
           1.5 Manfaat Penelitian 
             Hasil dari pembuatan mesin di harapkan dapat membantu beberapa pihak di 
           antaranya yaitu :  
             1.  Penulis  
              a) Dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai alat pembuatan 
                telur asin dengan pemanfaatan tekanan udara. 
              b) Bisa  mengaplikasikan ilmu  perkuliahan mengenai  alat  pembuat telur 
                asin dengan pemanfaatn udara. 
              c) Menambah ilmu dan pengalaman dalam penerapan nya di lapangan. 
             2.  Pengguna / pengusaha telur asin  
              a. Mempercepat atau mempersingkat waktu dalam proses pembuatan telur 
                asin.  
              b. Produksi  setiap  hari  nya  bisa  menghasilkan  lebih  banyak  dengan  
                menggunakan alat ini di bandingkan dengan cara tradisional. 
              c. Bisa membuat berbagai varian rasa pada telur bebek sesuai dengan rasa 
                yang di inginkan  
                 
           1.6 Sistematika Penulisan  
              Penulisan tugas akhir ini akan dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya 
             adalah sebagai berikut: 
           BAB I PENDAHULUAN, Bab pendahuluan berisi latar belakang tugas akhir 
           yaitu  Proses  pengasinan.  Dari  latar  belakang  masalah  muncul  beberapa 
           permasalahan yang penulis rumuskan. Adapun batasan yang penulis ambil hanya 
           focus  pada  konsep  dan  hasil.  Sedangkan  untuk  tujuan  penelitian  penulis  yaitu 
                                               3 
            
                                 membuat perancangan desain, hasil perancangan dan membuat telur asin. Manfaat 
                                 dari penelitian ini semoga masayarakat yang mempunya produksi telur asin bisa 
                                 dapat terbantu dengan ada nya alat pengasin telur dengan pemanfaatan tekanan 
                                 udara ini. 
                                 BAB II  LANDASAN TEORI,  Bab  ini  menjelaskan  tentang  dasar  teori  yang 
                                 berkaitan langsung dengan masalah apa yang di teliti oleh penulis. Pada bagian ini 
                                 juga di uraikan penelitian penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian yang di 
                                 teliti  penulis.  Adapun  beberapa  dasar  teori  nya  yaitu  :  definisi  telur  itik, 
                                 kompressor, quick coupler, material stainless steel 304, keran pembuangan udara, 
                                 preassure gauge, tegangan,tekanan dalam tabung, faktor keamanan dan MAWP ( 
                                 maximum allowable working pressure) 
                                 BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini menjelaskan yang berisi tentang 
                                 tahapan dan metode penelitian yang di tempuh untuk mencapai tujuan penelitian. 
                                 Pada tahapan penelitian penulis menyajikan dalan bentuk diagram alir ( flow chart 
                                 )   yang  berisi  tentang  Pembuatan  Laporan,  Perancangan  desain  tabung, 
                                 Pengumpulan data, Identifikasi masalah. 
                                 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, Bab ini menjelaskan tentang hasil-hasil 
                                 dari tahap perancangan desain tabung, tahapan rancangan desain, hasil simulasi 
                                 pada tabung. 
                                 BAB V PENUTUP, Bab ke lima berisi kesimpulan dan saran tentang penelitian 
                                 dan tugas akhir.  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                                                                                                                                 4 
                                  
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab i pendahuluan latar belakang telur merupakan bahan makanan yang bernutrisi tinggi memiliki kandungan gizi terdiri atas lemak protein vitamin dan mineral bagian kuning mengandung asam amino esensial dibutuhkan oleh tubuh seperti besi fosfor sedikit kalsium b komplek sebagian besar sedangkan putih lainnya termasuk jenis respati dkk kelemahanya itu mudah rusak baik kerusakan alami kimiawi fisik maupun disebabkan serangan mikroorganism melalui pori koswara pengasinan sebuah teknik pengolahan itik juga digunakan sebagai pengawetan asin salah satu cara untuk mengawetkan biasa diasinkan adalah karena bau amis tajam cangkang berwarna biru muda sehingga sangat lazim penetrasi garam ke dalam pada lebih octarisa dengan menjadi tidak masa simpan lama semakin waktu akan tahan selain dapat meningkatkan meningkat kali setelah proses daya dibedakan dua metode yaitu merendam larutan jenuh membungkus adonan biasanya dari bubuk bata abu gosokdan atau kata lain pemeraman suprapti sering kelebihan adan...

no reviews yet
Please Login to review.