Authentication
281x Tipe PDF Ukuran file 0.07 MB Source: eprints.uad.ac.id
PENGETAHUAN APOTEKER DAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) DI APOTEK KABUPATEN KULON PROGO PHARMACIST KNOWLEDGE AND LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) MEDICATION MENAGEMENT IN PHARMACY OF KULON PROGO REGENCY Tika Wulandari Universitas Ahmad Dahlan Corresponding author’s e-mail: wlndrtika35@gmail.com ABSTRAK LASA (Look Alike Sound Alike) merupakan obat-obat yang terlihat mirip atau terdengar mirip. LASA menjadi satu penyebab terjadinya medication errors khususnya pada fase dispensing. Dengan harapan untuk menurunkan angka kejadian medication erorrs, maka diperlukan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan Apoteker dan pengelolaan obat-obat LASA khususnya di Apotek Kabupaten Kulon Progo. Desain penelitian observasional dilakukan dengan memberikan lembar kuesioner kepada Apoteker yang bekerja di Apotek Kulon Progo. Jumlah populasi sebanyak 57 yang seluruhnya menjadi sampel dengan mengisi lembar persetujuan sebagai responden. Data yang diperoleh dilakukan skoring dan dianalisis dengan metode chi-square untuk melihat hubungan antar variabel yang diuji. Interpretasi hasil berupa persentase dan nilai signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan baik (sebesar 66,7%), pengelolaan kurang baik (70,6%), dan tidak pernah terjadi medication erorrs (sebesar 68,6%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan pengelolaan (p=0,328), antara pengelolaan dan medication erorrs (p=0,749), dan antara lama bekerja dan pengetahuan (p=0,089). Sedangkan terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan medication erorrs (p=0,008). Kesimpulannya adalah pengetahuan Apoteker terkait obat LASA baik, pengelolaan obat LASA kurang baik, dan sebagian besar kejadian medication erorrs tidak pernah terjadi di Apotek Kulon Progo. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan medication erorrs, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan pengelolaan, pengelolaan dan medication erorrs, serta lama bekerja dan pengetahuan. Kata kunci: Pengetahuan, Pengelolaan, Apoteker, LASA 1 ABSTRACT LASA (Look Alike Sound Alike) is a drug that looks similar or sounds similar. LASA is one of the causes of medications errors, especially in the dispensing phase. In hopes to reducing the incidence of medication errors, this study is needed to determine the level of knowledge of pharmacists and management of LASA drugs, especially at the Pharmacy of Kulon Progo Regency. This research was designed observational carried out by giving questionnaires to pharmacists working at the Kulon Progo Pharmacy. The total population is 57 which are all sampled by filling in the consent sheet as the respondent. The data obtained were scoring and analyzed by the chi-square method to see the relationship between the variables tested. Interpretation of results in the form of percentages and significance values. The results showed good knowledge (66.7%), poor management (70.6%), and medication error has never occured (68.6%). There was no correlation between knowledge and management (p = 0.328), management and medication error (p = 0.749), and between length of work and knowledge (p = 0.089). Whereas there is a significant relationship between knowledge and medication error (p = 0.008). The conclusion is that Pharmacist’s knowledge regarding LASA drugs is good, management of LASA drugs is not good, and most medication errors never occured at the Pharmacy of Kulon Progo Regency. There is a relationship between knowledge and medication errors, and there is no relationship between knowledge and management, management and medication errors, and length of work and knowledge. Keywords: Knowledge, Management, Pharmacists, LASA 2 PENDAHULUAN selama dalam penanganan tenaga kesehatan, LASA (Look Alike Sound Alike) yang sebetulnya dapat dicegah. Kejadian adalah obat-obat yang digolongkan dalam medication error dibagi dalam 4 fase, yaitu; obat yang perlu diwaspadai (high-alert a. fase prescribing, adalah error yang medication) karena sering menyebabkan terjadi pada fase penulisan resep. Fase ini terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan meliputi: obat yang diresepkan tidak Obat yang berisiko tinggi menyebabkan tepat indikasi, tidak tepat pasien atau Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan kontraindikasi, tidak tepat obat atau ada (ROTD). Perlu dilakukan pengelolaannya obat yang tidak ada indikasinya, tidak untuk meningkatkan keamanan dan tepat dosis dan aturan pakai. mencegah terjadinya medication erorrs, b. fase transcribing, error terjadi pada saat sehingga pengetahuan Apoteker terkait obat pembacaan resep untuk proses LASA dan kaidah pengelolaannya menjadi dispensing. sangat penting. c. fase dispensing, dispensing terjadi pada Adapun Kelompok Obat high-alert, saat penyiapan hingga penyerahan resep diantaranya: oleh petugas apotek. Fase ini merupakan a. Obat yang terlihat mirip dan permasalahan dalam penelitian ini. kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa d. fase administration, error yang terjadi dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look pada proses penggunaan obat. Fase ini Alike Sound Alike/LASA). dapat melibatkan petugas apotek dan b. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya pasien atau keluarganya. kalium klorida 2 meq/ml atau yang Dari fase-fase medication error lebih pekat, kalium fosfat, natrium tersebut, adapun menurut Cohen (1991) klorida lebih pekat dari 0,9%, dan dikemukakan bahwa faktor penyebabnya magnesium sulfat =50% atau lebih dapat berupa: pekat). a. Komunikasi yang buruk, baik secara c. Obat-Obat sitostatika (Permenkes, tertulis (dalam resep) maupun secara 2014). lisan (antar pasien, dokter dan Dalam Surat Keputusan Menteri apoteker). Kesehatan RI Nomor 1027/ MENKES/ SK/ b. Sistem distribusi obat yang kurang IX/ 2004 disebutkan bahwa pengertian mendukung (sistem komputerisasi, medication error adalah kejadian yang sistem penyimpanan obat, dan lain merugikan pasien, akibat pemakaian obat sebagainya). 3 c. Sumber daya manusia (kurang Tall Man Lettering adalah praktik pengetahuan, pekerjaan yang penulisan bagian dari nama obat dalam berlebihan). Dalam penilitian ini huruf besar untuk membantu membedakan sumber daya manusia menjadi faktor seperti suara,obat mirip satu sama lain untuk penyebab medication erorrs yang menghindari kesalahan pengobatan. Tall paling besar, karena pengetahuan Man Lettering melibatkan penekanan huruf Apoteker terkait obat LASA dan yang berbeda dalam dua nama untuk pengelolaannya menjadi penilaian. membantu membedakan antara keduanya. d. Edukasi kepada pasien kurang. The Institute for Safe Medication Practice e. Peran pasien dan keluarganya kurang (ISMP), Food and Drug Administration (Cohen, 1991). (FDA), The Joint Commission dan Metode penyimpanan obat dapat organisasi-organisasi lainnya telah dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk mempromosikan penggunaan Tall Man sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Lettering sebagai salah satu cara Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai mengurangi kebingungan antara nama obat dan disusun secara alfabetis dengan yang sama (Anonim, 2012). menerapkan prinsip First Expired First Out METODE PENELITIAN (FEFO) dan First In First Out (FIFO) Penelitian ini telah mendapatkan disertai sistem informasi manajemen. persetujuan Komite Etik penelitian Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Universitas Ahmad Dahlan dengan nomor Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai 011812143. yang penampilan dan penamaan yang mirip Jenis dan rancangan penelitian ini (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak adalah observasional. Penelitian ditempatkan berdekatan dan harus diberi menggunakan total sampling dengan semua penandaan khusus untuk mencegah populasi yang juga merupakan sampel terjadinya kesalahan pengambilan Obat penelitian. Populasi dalam penelitian ini (Permenkes, 2014). Dan dijelaskan pula yaitu seluruh Apoteker yang bekerja di terkait strategi untuk menghindari kesalahan Apotek Kabupaten Kulon Progo dan terhadap pengobatan dengan LASA, bersedia menjadi subjek penelitian menggunakan sistem Tall Man Lettering dibuktikan dengan mengisi kesediaan untuk menekankan perbedaan obat dengan menjadi responden (informed consent) serta nama mirip-suara mirip. mengembalikan lembar pernyataan (kuesioner) yang telah diisi dengan lengkap. 4
no reviews yet
Please Login to review.