jagomart
digital resources
picture1_Etika Pdf 62623 | Ueu Journal 4556 Muslim


 146x       Tipe PDF       Ukuran file 0.21 MB       Source: digilib.esaunggul.ac.id


File: Etika Pdf 62623 | Ueu Journal 4556 Muslim
litian  terutama di kalangan pemula  baik di lingkungan akedemik maupun peneliti  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                     
                       Etika dan Pendekatan Penelitian dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktikal) 
                                                                     
                      ETIKA DAN PENDEKATAN PENELITIAN DALAM FILSAFAT  
                     ILMU KOMUNIKASI (SEBUAH TINJAUAN KONSEPTUAL DAN 
                                                          PRAKTIKAL) 
                                                                     
                                                                     
                                                                Muslim 
                                      FIKOM – Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta 
                                      Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk Jakarta 11510 
                                                          muslim@plasa.com 
                                                                     
                                                                     
                                                                     
                                                               ABSTRAK 
                        Tulisan singkat ini dibuat berangkat dari fenomena-fenomena masih dan sering dijumpainya 
                        sejumlah  indikasi  yang  merefleksikan  kecurangan-kecurangan  dalam  kegiatan  suatu  pene-
                        litian, terutama di kalangan pemula, baik di lingkungan akedemik maupun peneliti. Tujuan 
                        makalah ini, yakni mencoba berupaya mengatasi perbuatan yang tidak etis di dalam suatu 
                        penelitian. Oleh Karena itu makalah ini disampaikan dengan cara konseptual dan praktikal 
                        dengan  membagi beberapa aspek dalam etika penelitian,  diantaranya  adalah:  (1)  Peneliti;           
                        (2) Subjek yang diteliti; (3)  Komunitas disekitar peneliti. (4)  Pendekatan penelitian dalam 
                        filsafat  ilmu  komunikasi;  (5)  dan  Kedudukan  Etika  Penelitian  dalam  Filsafat  Ilmu 
                        Komunikasi 
                         
                        Kata Kunci: Etika, pendekatan penelitian, etika penelitian 
              
             Pendahuluan                                              suatu  ketika  seorang  peneliti  dihadapkan  pada 
                      Manusia adalah mahluk sosial yang selalu        suatu  situasi  dan  ia  harus  memutuskan  sesuatu 
             berinteraksi  secara  terus  menerus  terhadap  diri     apa yang harus ia lakukan, seorang peneliti akan 
             sendiri,  keluarga  dan  lingkungan  masyarakat.         berpikir mengenai baik dan buruknya, untung dan 
             Dalam  berinteraksi  dengan  manusia  lain  ada          ruginya, serta boleh atau tidaknya tindakan itu ia  
             peraturan,  norma-norma  dan  kaidah  yang  telah        lakukan.    Pada  saat  itulah  mekanisme  peralatan 
             dibuat oleh diri sendiri maupun norma yang telah         rohaniah  seorang  peneliti  berjalan.  Jika  seorang 
             disepakati  bersama,  baik  itu  peraturan  tertulis     peneliti  dihadapkan pada pertanyaan, “Bolehkah 
             mau pun peraturan yang tidak tertulis. Salah satu        seorang  peneliti  melakukan  apapun  demi  ilmu 
             bentuk  peraturan  adalah  etika.  Ada  etika            pengetahuan?”  Jawabnya,  boleh  saja,  sejauh  itu 
             bagaimana  seorang  anak  berperilaku  kepada            bertujuan  untuk  mengembangkan  ilmu  penge-
             orang tuanya,  Ada etika yang mengatur  bagai-           tahuan. Seyogyanya seorang peneliti harus berfikir 
             mana seorang dosen mengajar dengan baik dan              secara    ilmiah.    Berpikir    ilmiah     menurut 
             benar  kepada  mahasiswanya,  begitu  pula  maha-        Poedjawijatna  sebagaimana  yang  dikutip  oleh 
             siswa berperilaku kepada dosennya, dan ada etika         Vardiansyah (2005) ada empat cara berfikir ilmiah 
             bagaimana polisi harus  memperlakukan seorang            diantaranya  adalah  (1)  Objektif;  (2)  Metodis;            
             pelaku kriminal kejahatan. Ketidaktahuan seorang         (3) Sistematis;. dan (4). Universal. Sementara itu 
             akan  etika  inilah  yang  sering  lalai  membuat        menurut  Jacob  (2004),  peneliti  dalam  melak-
             benturan-benturan.  Atau,  mereka  tahu,  namun          sanakan    seluruh    kegiatan    penelitian   harus 
             masing-masing memakai etika yang berbeda.                memegang  teguh  sikap  ilmiah  (scientific  attitude) 
                      Manusia    adalah  mahluk  ciptaan  tuhan       serta  menggunakan  prinsip-prinsip  etika  pene-
             yang paling agung dan sempurna, yang dilengkapi          litian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam 
             dengan peralatan jasmaniah dan rohaniah. Salah           penelitian tidak memiliki risiko yang dapat meru-
             satu yang membedakan manusia dengan mahluk               gikan  atau  membahayakan  subjek  penelitian, 
             yang lainnya adalah manusia diberikan akal, budi,        namun peneliti  perlu  mempertimbangkan  aspek 
             dan  hati  nurani,  selain  seperangkat  naluri.  Bila 
                                               Jurnal Komunikologi Vol. 4 No. 2, September  2007                         82 
                  
                                                                     
                       Etika dan Pendekatan Penelitian dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktikal) 
                                                                     
             sosioetika  dan  menjunjung  tinggi  harkat  dan         terus  mendalami  pengetahuan  guna  mengetahui 
             martabat kemanusiaan.                                    pola  penyampaian  pesan  dan  kepemimpinan 
                      Suatu ketika anda sebagai seorang peneliti      dalam organisasi mafia tersebut? 
             diminta untuk melakukan suatu penelitian menge-                  Etika  penelitian  membenarkan  seorang 
             nai pola penyampaian pesan dalam transaksi jual-         peneliti  untuk  membiarkan  kejadian  tersebut. 
             beli  narkoba  yang  ada  di  dalam  suatu  jaringan     Sekali lagi disini kita bicara mengenai cara berpikir 
             mafia narkotika di Kampung Bali, Tanah Abang,            yang ilmiah, tanpa mencampur adukkan pada segi 
             Jakarta. Yang anda akan teliti adalah bagaimana          moralitas dan agama. Bila seorang peneliti sudah 
             seorang  gembong  narkotika  dalam  menyam-              mencampur adukkan  etika moral dan etika agama 
             paikan  pesan  terhadap  anak  buahnya  dalam            dengan etika penelitian, maka ceritanya akan men-
             transaksi  jual  beli  narkoba.    Anda  melakukan       jadi  lain.  Mungkin  ia  melakukan  langkah  untuk 
             suatu  pengamatan  terlibat,  dan  anda  bergabung       segera  melapor  pada  polisi,  sehingga  ia  dapat 
             menjadi anggota mafia tadi. Suatu hari anda tahu         menyelamatkan  anggota  polisi  yang  tertangkap, 
             bahwa hari ini akan dilakukan transaksi jual beli        dan dalam kondisi ini etika agamalah yang lebih 
             narkotika.  Pada  saat  transaksi  kali  ini  gembong    berperan,  dibandingkan  dengan  etika  penelitian. 
             narkotika  atau  pemimpin  mafia  tersebut  akan         Dengan  demikian,  maka  kita  mengambil  suatu 
             turun  sendiri  untuk  melakukan  transaksinya.  Di      kesimpulan bahwa etika sesungguhnya membantu 
             satu  sisi,  anda  menyadari  bahwa  anda  masih         peneliti  untuk  menentukan  tindakan  apa  yang 
             belum  menemukan  informasi  bagaimana  pola             harus  diambil,  demikian  hanya  dengan  etika 
             mekanisme  terjadinya  penyampaian  pesan  dari          penelitian. 
             kelompok      tersebut    untuk     dijadikan   data             Lantas  apa yang dimaksud dengan etika? 
             penelitian anda. Apa yang anda lakukan saat itu?         Etika berasal dari  bahasa Yunani yaitu ethos,  adat 
             Melaporkan ke polisi agar dapat menagkap gem-            kebiasaan. Dari kata ini terbentuklah istilah etika 
             bong mafia yang selama ini sulit mereka tangkap?         yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan 
             Atau  membiarkan  saja  transaksi  berlangsung,          filsafat  moral.  Kata  “moral”  berasal  dari  bahasa 
             sehingga anda dapat mengamati bagiamana tran-            latin:  mos  (jamak:mores),  yang  berati  kebiasaan, 
             saksi dilakukan?                                         adat.  Jadi  etimologis  kata  “etika”  sama  dengan 
                      Di  sinilah  etika  akan  berperan  dalam       kata  “moral”.  Keduanya  berarti  adat  kebiasaan. 
             menentukan tindakan apa yang seorang peneliti            (Vardiansyah,  2005).  Menurut  Kamus  Besar 
             ambil.  Etika  penelitian  akan  mengarahkan  seo-       Bahasa Indonesia  (1999)  etika adalah ilmu ten-
             rang  peneliti  untuk  tetap  membiarkan  transaksi      tang  apa  yang  baik  dan  apa  yang  buruk  dan 
             berlangsung, sehingga ia dapat mengembangkan             tentang hak dan kewajiban. Menurut pandangan 
             ilmu  pengetahuan  mengenai  pola  penyampaian           Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat 
             pesan  dan  kepemimpinan  pada  kasus  tersebut.         merupakan refleksi filsafati atas moralitas masya-
             Namun dalam kasus ini, mungkin seorang pene-             rakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat 
             liti  tidak  akan  berpikir  berkali-kali  untuk  meng-  moral.  Etika  membantu  manusia  untuk  melihat 
             ambil  suatu  keputusan.  Etika  penelitian  yang  ia    secara  kritis  moralitas  yang  dihayati  masyarakat. 
             ketahui  dengan  mudah  bisa  ia  jalankan.  Lalu        Sedangkan  etika  dalam  ranah  penelitian  lebih 
             bagaimana dengan kejadian lain, pada waktu yang          menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterap-
             lain, suatu ketika pemimpin mafia itu menemukan          kan  dalam  kegiatan  penelitian.  Etika  menurut 
             bahwa  ada  anggotanya  yang  ternyata  seorang          Johanesen  (2001)  merupakan  kajian  umum  dan 
             polisi yang menyamar? Saat itu maka pemimpin             sistematik  tentang  apa  yang  seharusnya  menjadi 
             mafia  memutuskan  untuk  membunuh  anggota              prinsip  benar  dan  salah  yang  praktis,  spesifik, 
             polisi tadi. Apa yang akan ia lakukan? Melaporkan        disepakati bersama, dan dialihkan secara kultural. 
             pada polisi agar mereka dapat menangkap gem-             Sementara itu etika penelitian  menurut Cooper & 
             bong  mafia,  sekaligus  menyelamatkan  anggota          Pamela  (2003)  sebagaimana  yang  dikutip  oleh 
             mereka yang tertangkap, atau mencegah sedapat            Sangun  (2005):  “ethics  are  norms  or  standards  of 
             mungkin  agar  pimpinan  mafia  menghalangi              behavior that guide moral choices about our behavior and 
             niatnya membunuh? Atau membiarkan saja keja-             our relationship with others. The goal is to ensure that no 
             dian  pembunuhan  itu,  sehingga  si  peneliti  bisa     one is harmed or suffers adverse consequences from research 
             83                                Jurnal Komunikologi Vol. 4 No. 2, September  2007 
                  
                                                                          
                         Etika dan Pendekatan Penelitian dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktikal) 
                                                                          
              activities”. Jadi,  etika adalah sebuah cabang ilmu          menyangkut bahasan mengenai persoalan meto-
              filsafat yang membahas mengenai nilai dan norma              delogi.  Sementara  itu  dalam  elemen  aksiologi 
              moral  yang  menentukan  perilaku  si  peneliti              maka  esensi  kajiannya  adalah  menyangkut  soal 
              terhadap  penelitiannya. Mengapa perlu etis? Para            bagaimana  kemanfaatan  ilmu  komunikasi  itu 
              peneliti  menghadapi  berbagai  masalah  dalam               dalam  kaitannya  dengan  kesejahteraan  umat 
              membina karir mempublikasikan hasil penelitian,              manusia (Vardiansyah, 2005). 
              meningkatkan  pengetahuan  membangun  kewi-                           Melihat ketiga elemen yang menjadi objek 
              bawaan.  Adanya  masalah  dan  tekanan  tersebut,            kajian  filsafat  ilmu  di  atas,  maka  jika  dikaitkan 
              ditambah  dengan  kurangnya  kesadaran  mereka,              dengan  bagaimana  sejarah  lepasnya  ilmu  dari 
              bisa  menyebabkan  peneliti  mengambil  jalan                induknya  yang  bernama  filsafat  serta  dikaitkan 
              pintas  yang  tidak  etis.  Pada  umumnya,  perilaku         dengan  fenomena  ke  ilmuan  pada  masa    XX 
              tidak  etis  disebabkan  oleh  kurangnya  kesadaran          dapat  kiranya  ditafsirkan  kalau  kedua  masa 
              dan keinginan yang kuat dari peneliti untuk tidak            dimkasud,  masing-masing  menunjukkan  feno-
              mengambil jalan pintas. Dengan demikian, jelas               mena-fenomena yang berbeda akan  peran ketiga 
              bahwa kegunaan etika penelitian memang diper-                elemen     filosofis    tadi   terhadap     munculnya 
              lukan untuk melindungi kepentingan semua pihak               fenomena etika penelitian. 
              yang terlibat dalam penelitian, dan mereka yang                       Pada  masa-masa  upaya  perjuangan  ilmu 
              menggunakan  hasil-hasil  penelitian.  Bagaima-              melepaskan diri dari filsafat, persoalan etika pene-
              nakah  menumbuh  kembangkan  peneliti  yang                  litian  itu  secara  relatif  lebih  dikarenakan  elemen 
              beretika?  Perilaku  etis  dapat  dikembangkan  dan          ontologi dan elemen epistomologi. Asumsi demi-
              terus  dikembangkan  oleh  peneliti  melalui  ber-           kian,  paling  tidak    dapat  dibuktikan  dari  bagai-
              bagai kegiatan. Di antaranya adalah: (1) Mengikuti           mana  kaitannya  upaya  pihak  Gereja  di  Eropa 
              pelatihan  yang  profersional;  (2)  Peranan  profe-         waktu  itu  untuk  melarang  para  ilmuan  meng-
              sional peneliti; (3) Dari adanya kontak/hubungan             gunakan  ajaran  Aristoteles  dalam  menemukan 
              personal  dengan  peneliti  yang  lain.  Siapakah            kebenaran ilmu filsafat yang pada dasarnya ber-
              peneliti  yang  berperilaku  etis  ?  mereka  adalah         tentangan  dengan  ajaran  Kristiani.  Sehinga 
              peneliti yang: (1) berorientasi kepada peran pro-            akhirnya pada waktu itu banyak yang protes ter-
              fesional mereka; (2). Melaksanakan etos saintifik;           hadap Para oknum Gereja, maka lahirlah agama 
              (3)  Berinteraksi  secara  reguler  dengan  peneliti         Kristen  Protestan.  Ajaran  Kontroversial  dimak-
              yang lain. (Sangun: 2005).                                   sud yaitu  terkait  dengan  Gereja  jaman  Ortodox 
                                                                           Katolik  pada  saat  itu,  yakni  mengenai  dua  hal. 
                                                                           Pertama,  dunia  berada  dalan  keabadian.  Kedua, 
              Kedudukan  Etika  Penelitian  dalam  Fil-                    hanya ada satu jiwa bagi seluruh bangsa manusia. 
              safat Ilmu Komunikasi                                        (Bertens. 2001). 
                       Untuk  mengetahui  bagaimana  kiranya                        Sementara  pada  masa-masa  awal  abad 
              kedudukan  etika  penelitian  itu  dalam  konteks            XX, saat di mana ilmu telah resmi terlepas dari 
              filsafat  ilmu,  maka  salah  satu  cara  yang  dapat        induknya,  maka  muncul  kembali  persolan  etika 
              dilakukan adalah melalui pemhaman tentang apa                penelitian  itu  tampak  cenderung  lebih  dikare-
              itu  obyek  kajian  dari  filsafat  ilmu  sebagai  salah     nakan persoalan yang yang berhubungan dengan 
              satu cabang dari ilmu filsafat (Salam: 1995).                elemen  aksiologis  ilmu.  Fenomena  Dehumanisme 
                       Ada  tiga  elemen  utama  yang  menjadi             yang  banyak  bermunculan  sebagai  akses  negatif 
              objek  kajian  filsafat  ilmu.  Ketiganya  adalah            dari  upaya  pengembangan  ilmu  ketika  itu, 
              menyangkut  ontologi,  epistomologi,  dan  aksio-            menyebabkan  ilmuan  mempertanyakan  kembali 
              logi.  Secara  esensial  elemen  ontologi  memfo-            tentang  makna hakiki dari tujuan dan kegunaan 
              kuskan  telaahnya  pada  apa  yang  menjadi  objek           ilmu  bagi  kesejahteraan  umat  manusia  Bangsa 
              kajian ilmu komunikasi. Epistomologi membahas                Yahudi  yang  banyak  dijadikan  korban  praktek 
              tentang  bagaimana cara ilmu komunikasi dalam                pengembangan ilmu kedokteran di Jerman, dinilai 
              berupaya memperoleh kebenaran akan obyeknya.                 sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan 
              Maka selain dengan prinsip berfikir korespodensi             ilmu  karena  merendahkan  derajad  kemanusiaan. 
              dan     koherensi,     tercakup     pulalah    di    sini    Demikian halnya dengan fenomena korban bom 
                                                   Jurnal Komunikologi Vol. 4 No. 2, September  2007                              84 
                    
                                                                             
                          Etika dan Pendekatan Penelitian dalam Filsafat Ilmu Komunikasi (Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktikal) 
                                                                             
               atom yang diledakkan di Hirosima dan Nagasaki,                 sementara tujuan dan kegunaan penelitian mere-
               juga dinilai menjadi contoh tidak relevan dengan               fleksikan unsur aksiologi. Maka bagi kubu bebas 
               praktek penggunaan ilmu.                                       nilai,  dalam  pelaksanaannya  tentu  tidak  merasa 
                        Fenomena pengembangan dan penerapan                   perlu  menerapkan  faktor  nilai  kedalam  proses 
               ilmu     pengetahuan       yang     dilatar    belakangi       penelitiannya. Karena nilai yang dimkasud hanya 
               menempatkan  manusia  dalam  posisi  negatif                   dianggap sebagai pengekang kebebasan nilai-nilai 
               dimasa-masa  awal  abad  XX  itu  menyebabkan                  itu sendiri dalam menjalankan ilmu guna mencari 
               kalangan ilmuan terseret dalam perdebatan soal                 sebuah kebenarannya. Contoh kelompok tersebut 
               value  atau  nilai  dalam  ilmu  pengetahuan.  Secara          diantaranya  berkaitan  dengan  aktifitas  penelitian 
               kasar,    perdebatan  ini  akhirnya  berujung  pada            cloning manusia yang mendapat reaksi keras dari 
               terbentuknya  dua  kubu  ilmuan  dalam  konteks                banyak pihak. Lain bagi kubu ilmuan yang tidak 
               kedudukan nilai dalam ilmu, yaitu: Pertama, kubu               bebas  nilai,  faktor  nilai  itu  sangat  penting 
               ilmuan  tidak  bebas  nilai.    Dan,  Kedua.  Kubu             peranannya  dalam  menjaga  sikap  dan  perilaku 
               ilmuan bebas nilai. Kelompok pertama mempu-                    amoral, baik menurut ukuran nilai agama, sosial, 
               nyai  paradigma    bahwa  nilai  perlu  ada  dalam             dan  norma-norma  msyrakat  yang  lainnya  baik 
               upaya ilmu mencarai kebenaraannya. Bagi kubu                   yang  tertulis  dan  tidak  tertulis.  Penelitian  peng-
               tersebut,  ilmu  bertujuan  semata-mata  hanya                 kloningan  manusia,  bagi  kubu  tidak  bebas  nilai 
               untuk  mencari  dan  menemukan  kebenaran,                     dianggap  sebagai  sebuah  riset    yang  seyogyanya 
               sedangkan  penggunaannya  itu  tersusun  rapi                  tidak  perlu  dilakukan  karena  disamping  bisa 
               dalam diri manusia. Karena faktor nilai menjadi                menurunkan hakikat harkat kemanusia itu sendiri, 
               diperlukan hanya akan mempengaruhi kesuksesan                  juga  dinilai  lebih  banyak  mudaratnya  dari  pada 
               ilmu dalam mencari dan mencapai kebenarannya.                  manfaatnya bagi kehidupan umat manusia. Oleh 
               Sementara  itu  kubu  kedua,  yang  bebas  nilai,              Karena itu, menurut kubu ini, biayanya puluhan 
               kalangan  ilmuan  tersebut  beranggapan  bahwa                 juta   dollar    untuk  permanusia  kloning  itu, 
               masalah nilai  bisa diabaikan dalam ilmu karena                dianggap  sebagai  tindakan  penghamburan  uang 
               bisa menyebabkan ilmu itu menjadi jauh atau lari               yang hanya dapat memenuhi kepentingan sedikit 
               dari  tujuannya  semula,  yakni  mensejahterakan               orang  saja,  yakni  seklompok  ilmuan  bebas  nilai 
               ummat  manusia.  Pemanfaatan  para  tahann                     akan jauh lebih baik, jika biayanya sebanyak itu 
               bangsa yahudi di Jerman yang digunakan sebagai                 dilakukan  untuk  membiayai  kehidupan  manusia 
               bahan  praktek  pengembangan  ilmu  kedokteran                 asli saja masih banyak kualitasnya yang jauh dari 
               misalnya sangat dikecam oleh kubu tidak bebas                  harapan.  Ada  yang  busung  lapar  karena  kurang 
               nilai,  sebab  dianggap  bukan  mensejahterakan                gizi, kurang pendidikan dan lain sebagainya. 
               melainkan justru membuat manusia menjadi hina                   
               dan menderita.                                                  
                        Dengan  kemunculan  dua  kubu  ilmuan                 Aspek-aspek Dalam Etika Penelitian 
               dalam  memandang  posisi  dan  kedudukan  nilai                         Lalu  apa  saja  yang  diatur  oleh  etika 
               dalam ilmu pengetahuan kiranya ini menandakan                  penelitian.  Menurut  Milton  (1999)  ada  empat 
               kalau dikalangan sesama ilmuan itu sendiri, tidak              aspek  utama  yang  perlu  dipahami  oleh  seorang 
               terdapat kesepakatan menyangkut soal peran nilai               peneliti yaitu: (1)  Respect for human dignity: meng-
               dalam  ilmu  pengetahuan.  Terbaginya  kalangan                hormati harkat dan martabat manusia. (2) Respect 
               ilmuan  kedalam  dua  kubu  ini,  berimplikasi  ter-           for  privacy  and  confidentiality:  menghormati  privasi 
               hadap  konsekwensi  penerapan  nilai  didalam                  dan kerahasiaan subyek penelitian. (3) Respect for 
               proses  menemukan  suatu  kebenaran  secara                    justice and inclusiveness: keadilan dan inklusivitas dan 
               ilmiah,  yang  secara  tradisi  dilakukan  lewat               (4) Balancing harms and benefits: memperhitungkan 
               aktifitas riset atau penelitian ilmiah.                        manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Semen-
                        Penelitian pada dasarnya  adalah refleksi             tara itu menurut Singleton (1997) setidaknya ada 
               atas  penerapan  tiga  elemen  pokok  ilmu  secara             tiga  aspek  yang  terkait  dengan  etika  penelitian. 
               filosofis  yaitu,  masalah  pokok  sebagai  cerminan           Ketiganya  meliputi  peneliti  itu  sendiri,  subyek 
               aspek  ontologis,  metodelogis  penelitian  sebagai            yang diteliti serta komunitas di sekitar peneliti. 
               mencerminkan  sebagai  aspek  epistomologis,                             
               85                                    Jurnal Komunikologi Vol. 4 No. 2, September  2007 
                    
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Etika dan pendekatan penelitian dalam filsafat ilmu komunikasi sebuah tinjauan konseptual praktikal muslim fikom universitas indonusa esa unggul jakarta jl arjuna utara tol tomang kebun jeruk plasa com abstrak tulisan singkat ini dibuat berangkat dari fenomena masih sering dijumpainya sejumlah indikasi yang merefleksikan kecurangan kegiatan suatu pene litian terutama di kalangan pemula baik lingkungan akedemik maupun peneliti tujuan makalah yakni mencoba berupaya mengatasi perbuatan tidak etis oleh karena itu disampaikan dengan cara membagi beberapa aspek diantaranya adalah subjek diteliti komunitas disekitar kedudukan kata kunci pendahuluan ketika seorang dihadapkan pada manusia mahluk sosial selalu situasi ia harus memutuskan sesuatu berinteraksi secara terus menerus terhadap diri apa lakukan akan sendiri keluarga masyarakat berpikir mengenai buruknya untung lain ada ruginya serta boleh atau tidaknya tindakan peraturan norma kaidah telah saat itulah mekanisme peralatan rohaniah berja...

no reviews yet
Please Login to review.