Authentication
157x Tipe PPTX Ukuran file 0.19 MB Source: fe.unisma.ac.id
I BELAJAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN DARI TELADAN TERBAIK 1.1. Krisis Keteladanan Krisis terbesar dunia saat ini adalah krisis keteladanan (M. Syafii Antonio, 2007) Beberapa permasalahan/krisis di beberapa sektor yang melanda dunia ini salah satunya diakibatkan oleh ketiadaan fungsi kepemimpinan yang menghadirkan keteladanan. Dengan tiadanya keteladanan, maka kepemimpinan yang visioner, kompeten, dan berintegritas juga tidak dapat dihadirkan. Realitas yang merebak saat ini sebagai bagain dari pemasalahan krisis keteladanan : Merebaknya korupsi yang dilakukan oleh para Pemimpin/Pejabat, mulai dari atas sampai bawah Permasalahan-permasalahan di berbagai bidang, termasuk bidang- bidang yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak 1.2. Mutiara Keteladanan Yang Penting untuk diingat kembali berkaitan dengan fungsi Kepemimpinan : Bahwa hakikatnya semua manusia adalah seorang Pemimpin, yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ini memaknakan bahwa setiap fungsi dan lingkup kepemimpinan yang diperankan oleh manusia, baik dalam lingkup kepemimpinan diri sendiri, kelompok, masyarakat, agama, negara, kesemuanya kelak akan dimintai pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Teladan Kepemimpinan sejati : Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad merupakan Teladan kepemimpian sejati, karena Rasulullah SAW adalah pemimpin yang holistic, accepted, dan proven Kepemimpinan holistic Rasulullah : Rasulullah SAW adalah Pemimpin yang mampu mengembangkan Leadership dalam berbagai bidang termasuk diantaranya : self development, bisnis dan entrepreneurship, kehidupan rumah tangga yang harmonis, , tatanan masyarakat yang akur, sistem politik yang bermartabat, system pendidikan yang bermoral dan mencerahkan, sistem hukum yang berkeadilan, dan strategi pertahanan yang jitu serta memastikan keamanan dan perlindungan warga negara. Kepemimpinan Rasulullah accepted, karena : Diakui oleh lebih dari 1,3 milyar manusia. Kepemimpinan Rasulullah proven, karena : Sudah terbukti sejak lebih dari 15 abad yang lalu hingga hari ini masih relevan diterapkan. (M. Syafii Antonio, 2007) Menurut Syafii Antonio, keteladanan agung dari Rasulullah SAW belum dapat diserap secara maksimal oleh umat manusia, karena beberapa hal : 1. Rabun Jauh Orientalis : adanya distorsi image yang muncul dari ekses studi para orientalis 2. Rabun Dekat kaum Muslim : ketidakmampuan melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW secara lengkap dan holistic baik dimensi social, politik, militer, edukasi, dan legal kemudian memformulasikan nilai-nilai keteladanan tersebut ke dalam suatu model yang dapat diteladani dengan mudah. 3. Prejudice dan Anggapan Apologetik : Adannya jiwa prejudice dan apologetic setiap kali uswah hasanah Rasulullah SAW akan dibawa keluar dari Masjid dan Mushalla. Seolah-olah tidak ada hubungan kuat antara Sunnah Rasulullah dan kehidupan bisnis, kebijakan fiscal dan moneter. Padahal banyak sekali peran Rasulullah dalam dimensi bisnis, social, militer, edukasi, legal yang penuh dengan muatan keteladanan agung. Tugas umat manusia : Dengan segala keteladanan agung, inspirasi dan kebijaksanaan multidimensi dari Rasulullah SAW, maka kemudian menjadi penting bagi masing-masing Umat untuk terus mengembangkan inspirasi tersebut sesuai dengan dimensi waktu dan ruang serta dalam radius kekhalifahan yang diemban masing-masing. II JEJAK – JEJAK NABI MUHAMMAD SAW DALAM TEORI LEADERSHIP DAN MANAGEMENT MODERN
no reviews yet
Please Login to review.