jagomart
digital resources
picture1_Agribisnis Pdf 7156 | Penelitian   Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar Di Kabupaten Sidrap - Pertanian Dan Peternakan


 222x       Tipe PDF       Ukuran file 0.21 MB    


File: Agribisnis Pdf 7156 | Penelitian Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar Di Kabupaten Sidrap - Pertanian Dan Peternakan
jurnal agribisnis vol x 3 september 2011 analisis strategi pemasaran telur pada peternakan ayam ras skala besar di kabupaten sidrap marketing strategy analysis of broiler eggs in large scale livestock ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 26 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                 Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 
                                             ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TELUR PADA PETERNAKAN 
                                                         AYAM RAS  SKALA BESAR DI KABUPATEN SIDRAP 
                                                                                                            
                                              (Marketing Strategy Analysis of Broiler Eggs In Large-Scale Livestock 
                                                                                            Regency Sidrap) 
                                                                                                             1                              2 
                                                                        Palmarudi Mappigau , A. Sawe Ri Esso
                                        
                                             1)  Jurusan  sosial  Ekonomi  Peternakan  Fakultas  Peternakan  Universitas  Hasanuddin,  Jl. 
                                                   Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas Tamalanrea Tlp/Fax. (0411) 587217 
                                             2)  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Indonesia (STIE PI), Jl. Jend. Sudirman 
                                                   No.42 Makassar  90125 Tlp/Fax.0411-437875 
                                                                                                            
                                                                                                 ABSTRAK 
                                                   Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  strategi  pemasaran  apa  yang 
                                       sesuai diterapkan oleh peternakan ayam ras petelur skala besar dalam merespon 
                                       persaingan pasar. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sidrap, Propinsi Sulawesi 
                                       Selatan.    Waktu  penelitian  dilaksanakan  selama  2  (dua)  bulan  yaitu  bulan  Juni  
                                       sampai dengan Juli 2011. Sampel untuk peternakan ayam ras petelur sebanyak 19 
                                       peternak. Setelah dilakukan observasi awal dan diperoleh data-data yang diperlukan 
                                       selanjutnya sampel yang ada dikurangi dan dipilih sampel yang dianggap cukup 
                                       representatif  untuk memperoleh data yang lebih dalam lagi dengan metode Focus 
                                       Group Discussion (FGD).  
                                                   Berdasarkan  hasil  penelitian  diketahui  hasil  analisis  faktor  internal 
                                       peternakan ayam ras skala besar menggunakan IFE diperoleh skor 2.82 dan hasil 
                                       analisis  faktor  eksternal  menggunakan  EFE  diperoleh  skor  2.51  sehingga 
                                       menempatkan peternakan ayam ras skala besar pada sel V, strategi perusahaan yang 
                                       berada dalam sel v yaitu  Pertahankan dan Pelihara. Tipe strategi utama yang 
                                       dapat  diterapkan  adalah  strategi  intensif,    yaitu  strategi  penetrasi  pasar, 
                                       pengembangan pasar dan pengembangan produk.  
                                       Kata Kunci :  Strategi, Pemasaran, Telur 
                                                                                                ABSTRACT 
                                                   This  study  aims  to  determine  the  appropriate  marketing  strategies 
                                       implemented  by  laying  chicken  farms  on  a  large  scale  in  response  to  market 
                                       competition.  The  experiment  was  conducted  in  Sidrap  District,  South  Sulawesi 
                                       Province. The research was carried out for 2 (two) months from June to July 2011. 
                                       Samples for laying chicken farms was 19 breeders. Focus group discussion Method 
                                       was selected to get the data. 
                                                   The survey results revealed that the analysis of internal factors of large-
                                       scale chicken farms score of 2.82 obtained using the IFE and the external factor 
                                       analysis  results  obtained  using  the  EFE  score  of  2:51,  which  puts  a  large-scale 
                                       chicken  farms  in  V  cells,  corporate  strategy  within  the  cell  v  is  Defend  and 
                                       Maintain . The main types of strategies that can be applied is the intensive strategy, 
                                       the strategy of market penetration, market development and product development. 
                                       Keywords : Strategy, Marketing, Eggs 
                                                                                                            
                                                                                                            
                                                                                                                                                                          14 
                                        
                         Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 
                       PENDAHULUAN 
             Prospek usaha peternakan ayam ras petelur di Indonesia dinilai sangat baik 
          dilihat dari pasar dalam negeri maupun luar negeri, jika ditinjau dari sisi penawaran 
          dan permintaan. Di sisi penawaran, kapasitas produksi peternakan ayam ras petelur 
          di  Indonesia  masih  belum  mencapai  kapasitas  produksi  yang  sesungguhnya 
          (Abidin,  2003).  Hal  ini  terlihat  dari  masih  banyaknya  perusahaan  pembibitan, 
          pakan  ternak,  dan  obat-obatan  yang  masih  berproduksi  di  bawah  kapasitas 
          terpasang. Artinya, prospek pengembangannya masih terbuka. Di sisi permintaan, 
          saat  ini  produksi  telur  ayam  ras  baru  mencukupi  kebutuhan  pasar  dalam  negeri 
          sebesar 65%. Sisanya dipenuhi dari telur ayam kampung, itik, dan puyuh. Iklim 
          perdagangan  global  yang  sudah  mulai  terasa  saat  ini,  semakin  memungkinkan 
          produk telur ayam ras dari Indonesia untuk ke pasar luar negeri, mengingat produk 
          ayam ras bersifat elastis terhadap perubahan pendapatan per kapita per tahun dari 
          suatu  negara.  Meskipun  potensi  usaha  budidaya  ayam  ras  petelur  sangatlah 
          menarik,  namun  sejumlah  tantangan  bisa  menjadi  penghambat  usaha  yang  bisa 
          mengubah potensi keuntungan menjadi kerugian. 
             Tantangan dan hambatan dalam usaha peternakan ayam ras petelur antara 
          lain manajemen pemeliharaan yang lemah, fluktuasi harga produk, fluktuasi harga 
          sarana  produksi,  tidak  ada  kepastian  waktu  jual,  marjin  usaha  rendah,  sarana 
          produksi yang sangat tergantung pada impor dan persaingan global yang semakin 
          ketat. Namun demikian, tantangan tersebut sebaiknya tidak membuat calon investor 
          yang ingin berinvestasi di sektor budidaya ayam ras petelur mengurungkan niatnya, 
          tetapi harus menjadi penuntun untuk mencari jalan pemecahan masalah. Salah satu 
          pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem agribisnis, yang 
          dapat membuat usaha peternakan ayam ras petelur tetap potensial dan berkembang. 
             Peternakan  skala  besar  walaupun  mempunyai  modal  usaha  yang  besar 
          sebagai kekuatan (faktor internal) tetapi masih memiliki beberapa kelemahan salah 
          satunya adalah harga telur yang lebih tinggi daripada harga telur dari Jawa Timur 
          (untuk  pasar  di  Kalimantan  Timur).  Sedangkan  untuk  faktor  eksternal  yaitu 
          ancaman flu burung, mahalnya pakan ternak, dan tingginya persaingan untuk pasar 
          di  luar  Sulawesi  Selatan  (Kalimantan  Timur),  sedangkan  untuk  pasar  Sulawesi 
          Tenggara,  Sulawesi  Tengah  dan  Sulawesi  Barat  cenderung  stabil  tetapi  bila 
          kedepan  tidak  ada  strategi  pemasaran  yang  tepat  dikhwatirkan  pangsa  pasar  di 
          daerah tersebut juga direbut oleh pesaing.  
          Rumusan Masalah 
             Permasalahan dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran apakah yang 
          paling  sesuai  bagi  peternakan    ayam  ras  petelur  skala  besar  dalam  merespon 
          persaingan pasar? 
           
           
                                           15 
           
                                                            Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 
                        Tujuan Penelitian 
                               Tujuan  penelitian  ini  adalah  Untuk  mengetahui  strategi  pemasaran  yang 
                        sesuai diterapkan oleh peternakan ayam ras  petelur  skala besar dalam merespon 
                        persaingan pasar.  
                                                                   
                                                    METODE PENELITIAN 
                                                                   
                               Penelitian  dilaksanakan  di  Kabupaten  Sidrap,  Propinsi  Sulawesi  Selatan.  
                        Waktu  penelitian  dilaksanakan  selama  2  (dua)  bulan  yaitu  bulan  Juni    sampai 
                        dengan Juli 2011. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peternakan ayam ras 
                        petelur  skala besar (populasi ayam ras >10.000 ekor) di Kabupaten Sidrap.  
                                 Inisiasi  awal  diketahui  jumlah  populasi  peternakan  sebanyak  38  dan  di 
                        ambil  50  %  peternakan  untuk  dijadikan  sampel,  diperoleh  19  peternak.  Metode 
                        pengambilan sampel peternak adalah probability sampling dengan teknik simple 
                        random  sampling  dengan  harapan  bahwa  setiap  elemen  populasi  mempunyai 
                        kesempatan yang sama sebagai sampel sehingga resiko bias dalam pengambilan 
                        sampel dapat diminimisasi dan kesimpulan yang ditarik dapat me wakili populasi 
                        yang diteliti Nasution, (2003).  
                               Data  yang  dikumpulkan  dalam  penelitian  ini  meliputi  data  primer  yang 
                        diperoleh terutama dari Pimpinan,  Manajer,  staf administrasi, dan  pekerja pada 
                        peternakan ayam ras petelur skala besar.  
                               Metode pengolahan dan analisis data yang  digunakan adalah pendekatan 
                        konsep  manajemen  strategis.    Analisis  data  dilakukan  secara  kualitatif    dan 
                        disajikan dalam bentuk uraian. 
                                
                        Analisis Lingkungan  Internal dan Eksternal  
                               Dafid (2001) berpendapat bahwa langkah ringkas untuk mengidentifikasi 
                        faktor internal dengan menggunakan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) yang 
                        meringkas  dan  mengevaluasi  faktor  internal  yakni  kekuatan  dan  kelemahan 
                        perusahaan di bidang-bidang fungsional.  
                               Tujuan  dari  penilaian  faktor  eksternal  adalah  mengembangkan  daftar 
                        terbatas  peluang  yang  dapat  dimanfaatkan  perusahaan  dan  ancaman  yang  harus 
                        dihindari.    Langkah  yang  ringkas  dalam  melakukan  penilaian  ekternal  adalah 
                        dengan menggunakan matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation)  Matriks evaluasi 
                        faktor eksternal mengarahkan perumus strategi untuk mengevaluasi informasi dari 
                        luar perusahaan.. 
                               Menurut  Kinnear  (1991),  bobot  setiap  variabel  diperoleh  dengan 
                        menentukan nilai  setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan 
                        menggunakan rumus : 
                                              α =         
                                                i
                               Dimana :       α       =  bobot variabel ke-i 
                                                i
                                              X       =  nilai variabel ke-i 
                                                i
                                              I       =  1,2,3,   n 
                                              n       =  jumlah variabel 
                        1.  Berikan rating atau peringkat (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor 
                            dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), 
                            berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang 
                                                                                                         16 
                         
                                                                                                Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 
                                              bersangkutan.  Pemberian nilai rating kekuatan pada matriks IFE dengan skala 
                                              yang digunakan yaitu : 1 = sangat lemah, 2 = lemah, 3 = kuat, 4 = sangat kuat.  
                                              Sedangkan  untuk  faktor  yang  menjadi  kelemahan  pemberian  nilai  rating 
                                              dilakukan sebaliknya. 
                                      2.      Pemberian nilai rating peluang pada matriks EFE dengan skala yang digunakan 
                                              yaitu 1 = rendah (respon kurang), 2 = sedang (respon sama dengan rata-rata), 3 
                                              = tinggi (respon di atas rata-rata), dan 4 = sangat tinggi (respon di atas rata-
                                              rata).  Sedangkan untuk faktor yang menjadi ancaman, pemberian nilai rating 
                                              dilakukan sebaliknya.  Kalikan setiap bobot (kolom 2) dengan rating kolom 3 
                                              untuk  memperoleh  faktor  pembobotan  (kolom  4).    Hasilnya  berupa  skor 
                                              pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi, mulai dari 
                                              4,00 (outstanding) sampai dengan 0,0 (poor). 
                                                                                                                  Total Skor IFE 
                                                                                         Tinggi   Rata-rata Lemah   
                                                                                   4,0         3,0           2,0     1,0 
                                       
                                                              Tinggi                         I              II          III 
                                       Total Skor                    3,0 
                                              EFE              Sedang                 IV                    V           VI 
                                                                              2,0 
                                                               Rendah                      VII            VIII          IX                    
                                                                              1,0                                                             
                                                                          Gambar  1.  Matriks Internal-Eksternal (IE) 
                                       
                                                  Menurut David (2006),  sumbu  horizontal  pada  matriks  IE  menunjukkan 
                                      skor total IFE, sedangkan pada sumbu vertical menunjukkan skor nilai EFE.  Pada 
                                      sumbu horizontal skor antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal lemah.  
                                      Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan rata-rata, sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 
                                      menunjukkan  posisi  internal  kuat.    Begitu  pula  pada  sumbu  vertical  yang 
                                      menunjukkan pengaruh eksternal. 
                                                  Diagram  tersebut  dapat  mengidentifikasi  Sembilan  strategi  perusahaan, 
                                      tetapi  pada  prinsipnya  ke  Sembilan  sel  itu  dapat  di  kelompokkan  menjadi  tiga 
                                      strategi utama, yaitu : 
                                      1.      Sel I, II dan IV disebut Strategi Tumbuh dan Bina.  Strategi yang cocok adalah 
                                              Strategi  intensif  (penetrasi  pasar,  pengembangan  pasar  dan  pengembangan 
                                              produk) atau strategi integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan 
                                              integrasi horizontal) 
                                      2.      Sel III, V dan VII disebut strategi Pertahankan dan Pelihara.  Penetrasi pasar 
                                              dan  pengembangan  produk  merupakan  dua  strategi  yang  banyak  dilakukan 
                                              apabila perusahaan berada dalam sel ini 
                                      3.      Sel VI, VIII dan IX disebut strategi Panen dan Diversifikasi. 
                                       
                                                                                HASIL DAN PEMBAHASAN 
                                      A.  Agribisnis Peternakan Ayam Ras Skala Besar    
                                                  Subsistem             agribisnis          yang         dimaksudkan               menurut           Downey  dan 
                                      Erickson,1992 ; 2005 adalah sebagai berikut : 
                                                                                                                                                                          17 
                                       
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal agribisnis vol x september analisis strategi pemasaran telur pada peternakan ayam ras skala besar di kabupaten sidrap marketing strategy analysis of broiler eggs in large scale livestock regency palmarudi mappigau a sawe ri esso jurusan sosial ekonomi fakultas universitas hasanuddin jl perintis kemerdekaan km kampus unhas tamalanrea tlp fax sekolah tinggi ilmu pembangunan indonesia stie pi jend sudirman no makassar abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang sesuai diterapkan oleh petelur dalam merespon persaingan pasar dilaksanakan propinsi sulawesi selatan waktu selama dua bulan yaitu juni sampai dengan juli sampel sebanyak peternak setelah dilakukan observasi awal dan diperoleh data diperlukan selanjutnya ada dikurangi dipilih dianggap cukup representatif memperoleh lebih lagi metode focus group discussion fgd berdasarkan hasil diketahui faktor internal menggunakan ife skor eksternal efe sehingga menempatkan sel v perusahaan berada pertahankan pelihara tipe uta...

no reviews yet
Please Login to review.