Authentication
293x Tipe DOC Ukuran file 0.07 MB Source: 9.AD
ANGGARAN DASAR PASEMETONAN PRATISENTANA SIRA ARYA KUBONTUBUH-KUTHAWARINGIN PEMBUKAAN : Bahwa Pratisentana merupakan suatu fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri keberadannya, perlu dikenal dan dihayati, dibina dan dikembangkan dalam suatu wadah kekeluargaan. Pengenalan dan penghayatan terhadap sejarah leluhur akan menimbulkan perhatian, kecintaan dan kebhaktian terhadapnya, serta diharapkan dapat menarik suatu pelajaran dari hal-hal yang baik untuk dijadikan pedoman hidup bagi generasi penerusnya. Dengan mengenal hubungan asal-usul dalam bentuk silsilah menurun dan kesamping, hubungan yang erat antara Pratisentananya akan dapat dipelihara, yang selanjutnya akan memungkinkan untuk menggalang serta menegakkan persatuan dan kesatuan serta untuk memudahkan pencapaian tujuan bersama. Berkenaan dengan itu maka untuk dapat mewujudkan hal-hal seperti diuraikan di atas dan mengingat jumlah Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin yang semakin bertambah, maka dirasakan perlunya untuk membentuk suatu wadah sebagai forum komunikasi yang merupakan wahana untuk mencapai tujuan dimaksud. Berhubung dengan itu dan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widi Wasa, maka dibentuklah suatu wadah kekeluargaan yang diberi nama : PASEMETONAN PRATISENTANA SIRA ARYA KUBONTUBUH-KUTHAWARINGIN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin ialah setiap orang yang berdasarkan sejarah adalah keturunan Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin dan menyungsung Pura Dalem Tugu Gelgel - Klungkung sebagai Pura Kawitan / Padharmannya, selanjutnya disebut dengan warga . Pasal 2 Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin membentuk Organisasi Wadah Kekeluargaan dengan nama Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin yang selanjutnya diatur dalam Anggaran Dasar ini. BAB II SIFAT ORGANISASI Pasal 3 Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin adalah Organisasi Kekeluargaan yang dibentuk sebagai wadah komunikasi dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur. BAB III ASAS DAN TUJUAN Pasal 4 Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin berasaskan pada ajaran Hindu Dharma. Pasal 5 Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin bertujuan : 1. Meningkatkan dan mempererat hubungan kekeluargaan diantara sesama keturunan Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin; 2. Memelihara persatuan dan kesatuan warga dalam usaha meningkatkan Pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur; 3. Membina dan mengembangkan partisipasi warga dalam pembangunan pisik dan mental dalam usaha meningkatkan pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Jenjang Kepengurusan Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin terdiri dari empat tingkatan, sebagai berikut: 1. Pengurus Pusat Pasemetonan Pratisentana sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin; 2. Pengurus Kabupaten/Kota/Cabang Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin; 3. Pengurus Kecamatan Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin; 4. Pengurus Dadia Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin. (2) Pengurus Cabang Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin, dibentuk khusus untuk kota-kota yang berada di luar Pulau Bali. Pasal 7 (1) Segala Keputusan yang menyangkut kewajiban dan hak bagi warga diputuskan melalui musyawarah dalam suatu pesamuan yang diselenggarakan pada masing- masing jenjang kepengurusan. (2) Tempat dan tata cara penyelenggaraan pesamuan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin. Pasal 8 (1) Pesamuan Pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin merupakan lembaga musyawarah tertinggi; (2) Pesamuan Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan sekurang- kurangnya sekali dalam satu tahun. BAB V SUMBER KEUANGAN Pasal 9 (1) Sumber Keuangan Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin diperoleh dari iuran warga, sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. (2) Tata cara perolehan dan pengelolaan keuangan diatur secara tersendiri di dalam Anggaran Rumah tangga Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh- Kuthawaringin. BAB VI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 10 (1) Bila terjadi Perubahan keadaan yang mendasar dapat dilakukan Perubahan Anggaran Dasar. (2) Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dilakukan melalui Ketetapan Pesamuan Pusat. BAB VII PENUTUP Pasal 12 (1) Anggaran Dasar ini merupakan pengganti Anggaran Dasar tanggal 22 Mei 1983, dan dengan berlakunya Anggaran dasar ini maka Anggaran Dasar tersebut dinyatakan tidak berlaku. (2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Pura Dalem Tugu Gelgel – Klungkung Pada Tanggal : 26 Desember 2004 ANGGARAN RUMAH TANGGA PASEMETONAN PRATISENTANA SIRA ARYA KUBONTUBUH - KUTHAWARINGIN BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin adalah setiap kepala keluarga Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Anggaran Dasar. Pasal 2 (1) Setiap kepala keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mulai didaftar sebagai anggota selambat-lambatnya 6 bulan setelah perkawinannya dilakukan. (2) Pendaftaran sebagai anggota dilakukan Pengurus Dadia selanjutnya dilaporkan kepada Pengurus jenjang berikutnya. Pasal 3 Setiap anggota berhenti sebagai anggota, karena: 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri sebagai anggota dengan Pernyataan Tertulis. Pasal 4 Setiap anggota berkewajiban: 1. Memelihara persatuan dan kesatuan sesama warga; 2. Melaksanakan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga; 3. Melaksanakan kewajiban yang ditentukan melalui Keputusan dan Ketetapan Organisasi; 4. Membayar iuran wajib dan iuran lainnya. Pasal 5 Setiap anggota mempunyai hak: 1. Memperoleh informasi serta kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan pisik dan mental dalam usaha meningkatkan Pengabdian dan dharma bhakti terhadap leluhur. 2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus dalam setiap jenjang, 3. Mengajukan usul, saran, dan pendapat bagi kemajuan organisasi. BAB II KEPENGURUSAN Pasal 6 Kepengurusan dipilih melalui musyawarah dalam pesamuan yang dilakukan di setiap jenjang kepengurusan. Pasal 7 Syarat sebagai pengurus: 1. Berkepribadian yang baik; 2. Bersedia mengabdi untuk kepentingan organisasi; 3. Jujur; 4. Memiliki kemampuan untuk mengurus organisasi.
no reviews yet
Please Login to review.