jagomart
digital resources
picture1_Artikel Pdf 8246 | Deteksi Kabel Listrik Bawah Tanah Dengan Otomata | Teknik Elektro


 184x       Tipe PDF       Ukuran file 0.46 MB    


File: Artikel Pdf 8246 | Deteksi Kabel Listrik Bawah Tanah Dengan Otomata | Teknik Elektro
deteksi kabel listrik bawah tanah dengan otomata yumarsono muhyi st dosen stmik indonesia jl kyai tapa no 216a grogol jakarta barat abstrak kabel listrik yang umum diketahui masyarakat adalah pada ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 27 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                              DETEKSI KABEL LISTRIK BAWAH TANAH DENGAN OTOMATA 
                                                                        
                                                        Yumarsono Muhyi, ST. 
                            Dosen STMIK Indonesia, Jl. Kyai Tapa No. 216A, Grogol Jakarta Barat 
               
               
              Abstrak 
               
              Kabel listrik yang umum diketahui masyarakat adalah pada tiang-tiang listrik. Namun pada kenyataannya, 
              kebanyakan kabel itu tidak terlihat dan terpendam, baik itu di dalam tanah atau di dalam dinding beton. Masalah 
              akan timbul ketika tanah atau dinding itu akan dilakukan pekerjaan, sehingga perlu diketahui posisi kedalaman 
              kabel tersebut. Artikel ini akan mengetengahkan sebuah metode otomata secara aplikasi komputer dalam 
              melacak keberadaan kabel listrik bawah tanah. Metode ini diimplementasikan menjadi perangkat lunak, 
              sehingga tidak lagi sangat membutuhkan kepakaran seorang teknik untuk melacak dan menganalisa 
              keberadaan kabel. 
               
              Kata Kunci : Kabel, Listrik, Otomata, Otomata, Posisi, Kedalaman, Bawah Tanah, Neural Network 
               
              1. Pendahuluan                                                   2.  Praktik pengoperasian alat 
                                                                               3. Pengambilan sampel data 
              1.1. Latar Belakang                                              4. Pemodelan sistem 
                                                                               5. Pengkodean 
              Artikel ini merupakan rangkuman atas pengerjaan                  6. Simulasi 
              sebuah aplikasi yang dibutuhkan untuk melacak                    7. Uji lapangan. 
              keberadaan kabel listrik di bawah tanah. Kabel                
              listrik ini harus diketahui sedemikian rupa, sehingga        Adapun bahan-bahan yang dikaji dalam studi 
              tanpa menggali terlebih dahulu, dapat diketahui              literatur cukup banyak, dan terangkum dalam 
              kedalaman kabel listrik dan juga ukurannya.                  beberapa kategori keilmuan, yaitu: 
              Meskipun dari awal memang aplikasi ini tidak                     1. Seismik 
              diharapkan agar mutlak kebenarannya, tetapi                      2. Komputasi numerik 
              keluaran dari aplikasi harus cukup presisi, sehingga             3. Neural network. 
              dapat dijadikan acuan awal untuk mengetahui                   
              perkiraan kedalaman dan ukuran kabel listrik di              Porsi terbesar dalam melakukan penelitian dan 
              bawah tanah.                                                 pekerjaan ini adalah dalam melakukan pemodelan 
                                                                           sistem. Sistem harus dimodelkan dengan cukup 
              1.2. Tujuan Penulisan                                        baik, sehingga dapat merangkum antara teori dan 
                                                                           kenyataan praktis di lapangan. Banyak faktor di 
              Artikel ini bertujuan memaparkan sebuah metode               lapangan yang pada akhirnya masuk ke dalam 
              dan pemodelan otomata yang dapat diterapkan                  pemodelan sistem, dan masuk ke dalam algoritma 
              untuk mencari lokasi keberadaan kabel listrik di             aplikasi komputer yang dibuat. 
              bawah tanah. Artikel ini dapat dijadikan sebagai              
              acuan untuk pemodelan-pemodelan sistem yang                  3. Bahasan 
              lain, yang memiliki karakteristik yang serupa.                
                                                                           3.1 Landasan Teori 
              Artikel ini juga bertujuan memberikan gambaran                
              umum secara teori dan praktis tentang pemodelan              Hal yang paling mendasar dalam penelitian dan 
              sistem ini, di mana di lapangan kedua hal itu tidak          pekerjaan ini adalah masalah gelombang. 
              dapat dipisahkan. Banyak hal-hal praktis yang                Gelombang per definisi adalah sebuah gangguan 
              sangat mempengaruhi dalam pemodelan sistem,                  yang merambat dalam ruang dan waktu. Penjelasan 
              bahkan sampai ke dalam pembuatan dan                         matematis dan detail tentang gelombang tidak 
              implementasi aplikasi komputernya.                           diberikan dalam artikel ini. 
                                                                            
              2. Bahan dan Metode                                          Konsep gelombang yang akan dibahas dalam 
                                                                           artikel ini adalah gelombang elektromagnetik dan 
              Metode yang dilakukan dalam melakukan                        gelombang seismik, yang masing-masing memiliki 
              pembuatan aplikasi ini ada beberapa tahapan.                 karakteristik khusus. Konsep-konsep matematis 
              Tahapan-tahapan tersebut adalah:                             keduanya juga tidak akan dibahas di artikel ini. 
                  1. Studi literatur                                        
                                                                                                                                1  
             Gelombang Elektromagnetik                                 Masing-masing memiliki analisa dan konsep 
                                                                       tersendiri, yang tidak dibahas pada artikel ini. 
             Gelombang elektromagnetik digunakan dalam                  
             penelitian ini, untuk akuisisi data secara                Dalam penelitian dan pekerjaan ini, hanya 
             elektromagnetik. Secara sederhana, proses akuisisi        gelombang longitudinal yang relevan dalam 
             data secara elektromagnetik untuk pelacakan kabel         pembahasan. Gelombang longitudinal adalah 
             listrik dalam tanah dapat digambarkan dalam               gelombang yang arah getarannya searah dengan 
             Gambar 1 berikut ini.                                     arah rambat gelombang itu sendiri. Analogi 
                                                                       sederhana dari gelombang longitudinal adalah 
                                                                       getaran yang terjadi pada pegas. 
                                                                        
                                                                       Ground Penetrating Radar 
                                                                       Alat yang digunakan dalam akuisisi data pada 
                                                                       penelitian dan pekerjaan ini adalah Ground 
                      Gambar 1. Konsep Akuisisi Data 
              
             Sinyal impuls elektromagnetik dipancarkan dari 
             sebuah pemancar dari permukaan tanah ke tanah 
             bumi. Ketika sinyal impuls tadi itu bertumbu dengan 
             objek lain, dalam hal ini adalah kabel listrik, sinyal 
             itu memantul dan ditangkap oleh penerima. Pada 
             Gambar 1 di atas, objek pemantul sinyal implus itu        Penetrating Radar (GPR). Konsep dasarnya 
             digambarkan dengan lapisan batuan.                        tergambarkan pada Gambar 1 sebelumnya. 
                                                                       Diagram lengkap untuk akuisisi data dengan GPR 
             Sinyal yang digunakan adalah sinyal impuls                dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. 
             elektromagnetik, yang berupa sebuah gelombang              
             sinusiod sempurna. Sinyal impuls ini tepat satu                      Gambar 2. Akuisisi Data GPR 
             siklus (cycle) gelombang sinusiod sempurna,                                         
             sebagaimana terlihat pada Gambar 1.                       GPR ini secara berkala memancarkan impuls 
                                                                       elektromagnetik ke bawah permukaan bumi, dan 
             Gelombang Seismik                                         pantulannya ditangkap oleh antena penerima. Hasil 
                                                                       tangkapan ini direkam oleh GPR, dan keluarannya 
             Dalam menganalisa lapisan-lapisan bumi, atau              berupa gambar (image). Penalaan (scanning) kabel 
             objek-objek lain yang ada di bawah permukaan              listrik harus dilakukan memotong atau melintang 
             bumi, diperlukan ilmu seismologi. Seismologi              dari arah kabel listriknya. 
             adalah ilmu yang mempelajari perambatan                    
             gelombang di bumi, baik itu di permukaan atau di          Apabila GPR ini dibawa berjalan (menurut garis 
             dalam bumi.                                               lurus), gambar yang dihasilkan akan membentuk 
                                                                       pola-pola tertentu, bergantung kepada objek yang 
             Model akuisisi data secara prinsip sama dengan            ditumbu oleh impuls elektromagnetik itu dan waktu 
             Gambar 1. Tetapi, di dalam seismik yang dasar,            tempuh sinyal (yang bergantung kepada kedalaman 
             impuls yang digunakan adalah ledakan dan bukan            objek). Berikut ini adalah contoh gambar keluaran 
             gelombang elektromagnetik. Sehingga, dalam                dari GPR, beserta sedikit penjelasan tentang pola-
             menganalisa secara seismik, ada beberapa jenis            pola gambar di dalamnya, yang disebut sebagai 
             gelombang yang timbul, yaitu gelombang                    difraksi. 
             longitudinal, gelombang transversal, gelombang 
             permukaan, dan gelombang badan (body wave). 
                                                                                                                        2  
                                                                       
                                                                      Dari gambar dapat dimodelkan sebuah garis yang 
                                                                      merupakan lintasan sinyal impuls dari antena 
                                                                      pemancar T di koordinat (xt, yt), bertumbu pada sisi 
                                                                      kabel di titik P koordinat (xp, yp), dan memantul ke 
                                                                      antena penerima R di titik (xr, yr). α adalah sudut 
                                                                      bidang pantul, dan R di tengah-tengah kabel adalah 
                                                                      jari-jari kabel. b adalah kedalaman kabel dari 
                                                                      permukaan tanah. 
                                                                       
                                                                      Dari model ini dapat dibuat rumus: 
                                                                             2   2               2                      2   2
                                                                                                      ()
                                                                       S= R +b −2Rbcosα+ R −2Rx sinα+bcosα +x +b
                                                                                                        r               r
                                                                                                
                                                                       
                     Gambar 3. Gambar Keluaran GPR                    dimana S adalah panjang lintasan. Rumus di atas 
                                                                      menjadikan xr sebagai referensi utamanya. 
             Sumbu horizontal adalah sampling impuls yang              
             dipancarkan. Sumbu vertikal adalah jarak                 Dari model dan rumus di atas, dapat disimulasikan 
             kedalaman atau waktu tempuh sinyal impuls dari           sebuah lintasan berupa grafik garis untuk sejumlah 
             pemancar ke penerima. GPR memiliki keterbatasan          sampling x (atau xr) tertentu. Gambar 5 berikut ini 
             kehandalan operasi hanya sampai beberapa meter           menggambarkan simulasi tersebut. Pola gambarnya 
             di bawah permukaan.                                      merupakan parabola terbalik, dengan kelengkungan 
                                                                      tertentu. 
             Semakin konduktif objek yang ditumbu, maka akan           
             semakin jelas sinyal yang ditangkap. Kabel listrik       Sumbu horizontal menggambarkan nilai x atau xr 
             adalah tembaga yang berkonduktivitas sangat baik,        atau sampling dari GPR. Sumbu vertikal 
             sehingga akan memberikan pola yang jelas pada            menggambarkan waktu tempuh lintasan S, dari 
             gambar keluaran GPR.                                     impuls yang dipancarkan antena T dan diterima 
                                                                      antena R. Sumbu vertikal ini bisa diartikan sebagai 
             Sinyal terang menggambarkan tegangan positif,            kedalaman, dengan menggunakan rumus:  
             sementara warna gelap menggambarkan tegangan                                     ()
             negatif. Warna abu-abu menggambarkan tegangan                               t = S xr,α  
             mendekati nol. Dari Gambar 3 dapat terlihat dengan                                 V
             jelas pola-pola warna tersebut.                          dimana V adalah kecepatan rambat tanah rata-rata, 
                                                                      yang nilainya ditentukan menurut standar nilai 
             3.2. Pemodelan                                           tertentu. 
                                                                       
             Objek yang akan menjadi target penalaan dengan 
             GPR adalah kabel listrik. Cara penalaannya harus 
             melintang dari arah kabelnya, dan hanya dengan 
             cara begini penalaan dilakukan. Apabila dibuat 
             penampang melintang dari posisi kabel di bawah 
             tanah, maka gambarnya akan seperti pada Gambar 
             4. 
                                                                             Gambar 5. Simulasi Rumus Lintasan S              
                                                                       
                                                                      Pola lintasan ini yang akan berubah sesuai dengan 
               Gambar 4. Penampang Melintang Kabel Listrik            parameter-parameter masukannya. Parameter-
                                                                                                                       3  
            parameter tersebut adalah R atau radius, b atau               jari-jari kabel yang sudah tertentu. 
            kedalaman. Semakin besar nilai b atau semakin                 Kedalaman dibuat menurut jenjang yang 
            kecil nilai R, maka akan semakin runcing bentuk               linier, sementara jari-jari kabel disesuaikan 
            parabolanya. Pola kelengkungan ini yang akan                  dengan sejumlah kabel listrik yang standar 
            digunakan dalam otomata.                                      ada di lapangan, dan jumlahnya hanya 
                                                                          sedikit. 
            3.3. Otomata                                                   
                                                                          Gambar contoh dibuat relatif, sehingga 
            Sesuai tujuan awal dari penelitian ini, bahwa ingin           mencukupi untuk menangkap lengkungan 
            dicari suatu cara agar dapat mencari kedalaman                puncak persamaan parabolanya, dan 
            dan ketebalan atau radius dari kabel. Input yang              membuang bagian yang di luar itu, karena 
            didapatkan dari alat GPR adalah file gambar hasil             sudah tidak relevan dengan kondisi gambar 
            penalaan, dan parameter-parameter teknis dari alat            keluara GPR. Seperti terlihat di Gambar 1, 
            saat melakukan penalaan, yaitu:                               bahwa gambar “subfloor feature” hanya 
                •  jumlah cuplik atau sampling penerimaan                 memiliki puncak parabola saja, dan tidak 
                   sinyal impuls                                          memiliki “ekor” yang panjang. 
                • waktu antar cuplik atau sampling                         
                   penerimaan sinyal impuls                           2. Gambar-gambar contoh dimasukkan ke 
                •  jumlah trace atau sampling pengiriman                  dalam sistem. 
                   sinyal impuls                                       
                •  interval pergeseran tiap sampling                      Gambar dimasukkan untuk training weights 
                •  frekuensi sinyal impuls.                               dari arsitektur jaringan sarafnya. Sejumlah 
                                                                          batasan-batasan diberikan untuk mecegah 
            Ide dasar dari konsep otomata yang diterapkan                 waktu training terlalu lama, dan agar tidak 
            adalah, bahwa dengan mengetahui atau melacak                  terlalu tegas dalam menentukan weights 
            pola difraksi yang didapat dari file gambar, maka             dari jaringan saraf. Gambar keluaran dari 
            dapat diketahui pula kedalaman b dan jari-jari R dari         GPR umumnya memiliki noise  cukup 
            kabel listriknya. Hal ini didapat dari pemodelan di           banyak dan tidak ideal. 
            atas, yaitu bahwa dengan melacak keruncingan dari              
            difraksi, maka akan didapat perkiraan kedalaman           3.  Pengkondisian gambar hasil GPR. 
            dan jari-jari dari kabel listriknya.                       
                                                                          Sebelum ditala oleh jaringan saraf BPT, 
            Setelah menelaah dan mencoba beberapa                         gambar keluaran dari GPR perlu 
            algoritma neural network yang fundamental dan                 dikondisikan, agar cukup mendekati 
            memungkinkan untuk melakukan pelacakan pola                   gambar yang baik mutunya. Setelah 
            keruncingan difraksi, maka yang gunakan adalah                beberapa eksperimen, maka proses-proses 
            Back-Propagation Training (BPT). Penulis tidak                yang dilakukan dalam pengkondisian itu 
            membahas secara mendetail rumus-rumus dan                     adalah: 
            perhitungannya, namun penulis akan memberikan                 1. Background Removal 
            langkah-langkah yang ditempuh dalam                           2.  DC Signal Removal 
            perhitungannya.                                               3. Automatic Gain 
                                                                          4. BW Filtering 
            Langkah-langkah yang dilakukan dalam otomata ini              5. FFT Filtering 
            adalah:                                                       6.  Normalization. 
                                                                           
                1. Membuat gambar contoh untuk training               4.  Penalaan gambar GPR dengan BPT yang 
                   BPT.                                                   sudah siap. 
                                                                       
                   Gambar contoh ini merupakan sinyal implus              Hasil dari penalaan ini umumnya 
                   buatan yang sempurna, dan diberikan                    menghasilkan sejumlah posisi temuan 
                   redaman agar menyerupai redaman sinyal                 kabel listrik yang terkumpul di sekitar 
                   impuls dari tanah. Gambar ini dibuat                   puncak pola parabola. Kedalaman dan 
                   dengan semua parameter tepat sama                      ukuran jari-jari kabel temuan agak 
                   dengan parameter-parameter dari gambar                 bervariasi, tapi sangat terkumpul di sekitar 
                   keluaran GPR.                                          puncak itu. 
                                                                           
                   Gambar contoh dibuat dengan ukuran                      
                   relatif untuk beberapa jenis kedalaman dan              
                                                                           
                                                                                                                 4  
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Deteksi kabel listrik bawah tanah dengan otomata yumarsono muhyi st dosen stmik indonesia jl kyai tapa no a grogol jakarta barat abstrak yang umum diketahui masyarakat adalah pada tiang namun kenyataannya kebanyakan itu tidak terlihat dan terpendam baik di dalam atau dinding beton masalah akan timbul ketika dilakukan pekerjaan sehingga perlu posisi kedalaman tersebut artikel ini mengetengahkan sebuah metode secara aplikasi komputer melacak keberadaan diimplementasikan menjadi perangkat lunak lagi sangat membutuhkan kepakaran seorang teknik untuk menganalisa kata kunci neural network pendahuluan praktik pengoperasian alat pengambilan sampel data latar belakang pemodelan sistem pengkodean merupakan rangkuman atas pengerjaan simulasi dibutuhkan uji lapangan harus sedemikian rupa adapun bahan dikaji studi tanpa menggali terlebih dahulu dapat literatur cukup banyak terangkum juga ukurannya beberapa kategori keilmuan yaitu meskipun dari awal memang seismik diharapkan agar mutlak kebenarannya...

no reviews yet
Please Login to review.