Authentication
206x Tipe PDF Ukuran file 1.00 MB Source: repository.ump.ac.id
BAB II KAJIAN TEORETIK A. Konsep Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 dengan memberikan keleluasaan penuh kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi masing-masing sekolah dan daerah sekitar. Pada Kurikulum 2013 ini, menitik beratkan pada peningkatan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang (Mulyasa, 2013:61). Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara seimbang dan berjalan secara integratif. Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. 94 Studi Komparasi Konsep..., Sagi Winoto, Program Pascasarjana UMP, 2017 10 Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakater yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya. 2. Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 lahir karena adanya beberapa permasalahan yang ditemukan dalam KTSP 2006. Suwandi (2013) mengemukakan permasalahan KTSP 2006 yang dipaparkan dalam sosialisasi kurikulum, yaitu sebagai berikut. a. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. b. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. c. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. d. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. e. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang Studi Komparasi Konsep..., Sagi Winoto, Program Pascasarjana UMP, 2017 11 terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. f. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. g. Standar penilaian belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. Dalam kerangka inilah perlu adanya pengembangan Kurikulum 2013 yang diharapkan mampu menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Mulyasa (2013: 164) mengungkapkan tiga keunggulan Kurikulum 2013. Pertama, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini, peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge). Kedua, Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Ketiga, terdapat mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan. Studi Komparasi Konsep..., Sagi Winoto, Program Pascasarjana UMP, 2017 12 3. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan Kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual (Kemendikbud, 2012: 5). Landasan pengembangan kurikulum seperti yang tertuang dalam draf pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut. a. Landasan filosofis 1) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. 2) Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi. b. Landasan yuridis 1) RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum. 2) INPRESS Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing karakter bangsa. c. Landasan Konseptual 1) Relevansi pendidikan. 2) Model kurikulum berbasis kompetensi. 3) Kurikulum lebih dari sekedar dokumen. 4) Proses pembelajaran (aktivitas belajar, output belajar, dan outcome belajar). 5) Penilaian: kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi dan Studi Komparasi Konsep..., Sagi Winoto, Program Pascasarjana UMP, 2017
no reviews yet
Please Login to review.