178x Filetype PDF File size 0.35 MB Source: eprints.unram.ac.id
KECEMASAN DAN KONFLIK TOKOH LAISA DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE : KAJIAN PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY JURNAL SKRIPSI OLEH MAHARANI NIM E1C112075 Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II Drs. H. Sapiin, M.Si Murahim, M.Pd NIP. 196101011988031003 NIP. 197904152005011002 UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH 2016 KECEMASAN DAN KONFLIK TOKOH LAISA DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE : KAJIAN PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY OLEH MAHARANI UNIVERSITAS MATARAM ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang psikologi atau keadaan dari jiwa seorang tokoh dalam sebuah novel dan adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecemasan dan konflik yang terjadi dan dihadapi oleh tokoh yang terlibat di dalam karya tersebut. Konflik yang muncul akan mendorong dan menggerakkan individu untuk melakukan sebuah tindakan. Bentuk tindakan yang ditampilkan oleh tokoh tentu berbeda-beda (prilaku individu normal dan prilaku individu neurotik). Perbedaan cara tokoh berprilaku dipengaruhi oleh kepribadian tokoh tersebut. Pertautan kecemasan dan konflik tokoh neurotik menjadi objek yang dikaji di dalam suatu karya sastra, khususnya novel, terdapat konflik yang penelitian ini dan diungkap berdasarkan teori kebutuhan neurotik yang dikemukakan oleh Karen Horney, sebab kecemasan dan konflik mengambarkan prilaku kepribadian tokoh yang neurotik dan relevan jika dikaji dengan teori psikoanalisis Karen Horney. Setelah penelitian dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Bahwa tokoh Laisan memiliki 7 kebutuhan neurotik 1) kebutuhan kasih sayang dan penerimaan. 2) kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit. 3) kekuasaan. 4) kebutuhan mengeksplotasi orang lain. 5) kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi. 6) kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi. 7) kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan. Tokoh Laisa menampilkan respons neurotik sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Kata Kunci : kecemasan, konflik, tokoh, novel, dan psikoanalisis sosial. 1 1. PENDAHULUAN anggap salah satu penulis yang A. Latar belakang Karya sastra merupakan telah banyak mengeluarkan karya- refleksi kenyataan hidup. Proses karya Best Seller dikarenakan penyesuaian terhadap perubahan- kata-katanya yang ringan, mudah perubahan yang terjadi di dimengerti, dan terkadang kehidupan menimbulkan konflik menggelitik membius pembacanya psikologis dalam kehidupan. .Gaya bahasanya yang padat Kejadian-kejadian tersebut namun ringan seakan memberi ciri mempengaruhi mental dan khas tersendiri sehingga bisa ikut menimbulkan gejolak jiwa dalam mengalir dalam setiap kejadian di diri seseorang sehingga berakibat dalam novel, Tere Liye dengan pada tingkah laku. Banyak karya gaya penulisannya yang khas, sastra yang membahas tentang sederhana namun mampu gejolak jiwa, kehidupan yang membuat pembaca tersentuh dirangkum menjadi sebuah dengan banyak nilai-nilai permaslahan hidup. Seperti kemanusiaan. Biasanya Tere Liye seorang pengarang terkenal yang mengetengahkan seputar pengetah bernama Tere-Liye laki-laki yang uan, moral dan agama Islam. lahir pada tanggal 21 Mei 1979 Penyampaian nya yang unik serta sekarang menjadi seorang penulis sederhana menjadi nilai tambah handal bahkan Tere Liye bisa di bagi tiap novelnya. Novel Bidadari-Bidadari Surga ini salah 2 satu novel dari 14 karya yang bermakna. Keberadaan dan makna sudah di ciptakan Tere Liye novel tak perlu diperdebatkan. Ada Bidadri-Bidadari Surga ini salah keberadaan tentu bermakna. satu Novel yang indah, realistis Dalam kaitan ini, memahami dan filosofis yang membuat kejiwaan sastra secara psikologi pembaca terharu sekaligus bisa berarti sebuah keharusan.( menerima pesan moral yang Endraswara 2008: 17) begitu luar biasa. Untuk memahami suatu Penelitian karya sastra karya sastra, pendekatan tidak merupakan jalan strategis untuk hanya didasarkan pada aspek memahami dan mengungkap sastra secara substantif, melainkan fenomena sastra karena karya juga aspek lain seperti halnya sastra menampilkan gambaran psikologi sosial. Konsep psikologi kehidupan dan kehidupan itu sosial itu sendiri adalah suatu sendiri adalah suatu kenyataan konsep dimana yang menjadi sosial. Bagi Huseerel, sasaran utamanya adalah manusia, fenomenologi sudah jelas, tidak baik keperibadiannya maupun perlu ditafsirkan. Fenomena badannya dan bagaimana manusia kejiwaan pun tentu demikian itu sendiri dapat bersosialisai halnya, ada dan bermakna. dengan manusia lainya, dalam Kejiwaan dalam sastra telah ada artian manusia berada didalam sehingga secara intensional tentu 3
no reviews yet
Please Login to review.