jagomart
digital resources
picture1_Tujuan Penelitian Adalah 38207 | 149052 Id Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahi


 243x       Tipe PDF       Ukuran file 0.37 MB       Source: media.neliti.com


File: Tujuan Penelitian Adalah 38207 | 149052 Id Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahi
jurnal teknik pomits vol 2 no 1 2013 issn 2337 3539 2301 9271 print f 121 pembuatan kristal tembaga sulfat pentahidrat cuso 5h o dari tembaga bekas kumparan 4 2 ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 13 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
             JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)                                                         F-121 
                      Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat 
                      (CuSO .5H O) dari Tembaga Bekas Kumparan 
                                        4          2
                                                  Fitrony, Rizqy Fauzi, Lailatul Qadariyah, dan Mahfud 
                         Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 
                                                   Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia 
                                                             e-mail: mahfud@chem-eng.its.ac.id 
                Abstrak - Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari proses      CuSO .5H O  berupa  padatan  kristal  biru  ini  dapat  dibuat 
             pembuatan  kristal  CuSO .5H O  dari  bahan  baku  Cu  bekas                  4    2
                                         4   2                                      dengan  mereaksikan  tembaga  dengan  asam  sulfat  dan  asam 
             kumparan; mempelajari pengaruh suhu reaksi, pengadukan, dan            nitrat yang kemudian dipanaskan dan hingga terbentuk kristal. 
             seeding  terhadap  kristal  CuSO .5H O  yang  dihasilkan;  dan 
                                                4    2                              Selain    dengan     bahan     baku    logam     tembaga,    kristal 
             membuktikan kristal hasil percobaan berupa kristal CuSO .5H O 
                                                                         4    2     CuSO .5H O  juga  bisa  dibuat  dari  tembaga  bekas  ataupun 
             yang dihasilkan. Bahan baku yang dipakai yaitu berupa kawat                   4    2
             tembaga  bekas  kumparan  dinamo.  Penelitian  ini  mencakup           tembaga  dalam  bentuk  sponge  yang  diperoleh  dari  larutan 
                                                                                    CuCl .  
             penanganan  produk  dan  persiapan  bahan  baku.  Sebelum                    2
             digunakan,  bahan  baku  logam  dibersihkan  dari  pengotor  lalu         Tembaga  banyak  digunakan  pada  berbagai  barang 
             dipotong  kecil-kecil  yang  bertujuan  agar  mempermudah  dan         elektronik,  misalnya  kabel,  kumparan,  dan  lain-lain.  Logam 
             mempercepat proses pelarutan tembaga dengan HNO . Setelah              tembaga  pada  barang-barang  tersebut  mengandung  kadar 
                                                                       3
             pelarutan, larutan direaksikan dengan H SO  pekat yang sudah 
                                                        2   4                       tembaga yang cukup tinggi. Sehingga, biasanya bekas tembaga 
             diencerkan pada suhu tertentu. Kemudian dilakukan kristalisasi         dari  barang-barang  tersebut  diolah  kembali  menjadi  logam 
             disertai  dengan  pengadukan.  Dari  data  hasil  penelitian  dapat    tembaga  baru  untuk  digunakan  pada  barang  elektronik  lagi. 
             disimpulkan bahwa kristal CuSO .5H O dengan 99% yield dan 
                                                4    2                              Hal itu memunculkan ide pengolahan limbah tembaga untuk 
             ukuran kristal rata-rata 0,7 mm dapat dibuat dari tembaga bekas        diolah  menjadi  bentuk  yang  lain  dalam  rangka  peningkatan 
             kumparan  dengan  suhu  reaksi  90ºC,  penambahan  seed,  dan          nilai  guna.  Salah  satunya  sebagai  bahan  baku  pembuatan 
             pengadukan  kristalisasi  500  rpm.  Semakin  tinggi  suhu  reaksi     kristal CuSO .5H O. 
             maka  kelarutan  CuSO4  dalam  air  semakin  besar  sehingga                         4    2
             semakin  banyak  yield  kristal  yang  dihasilkan.  Kecepatan             Oleh  karena  pemanfaatannya  yang  sangat  luas  dan  dapat 
             pengadukan cenderung tidak  mempengaruhi yield kristal yang            meningkatkan  nilai  kegunaan  dan  nilai  keekonomisan  dari 
             dihasilkan,  namun  berpengaruh  terhadap  ukuran  kristal.            tembaga  bekas  kumparan,  maka  perlu  dilakukan  penelitian 
             Pengadukan akan membuat ukuran kristal lebih kecil daripada            pembuatan kristal  tembaga  sulfat  pentahidrat  (CuSO .5H O) 
             tanpa pengadukan. Pengondisian seeding dapat menaikkan yield                                                                      4    2
             kristal  sekitar  10,72  ±  27,13  %  jika  dibandingkan  dengan  non  dari  tembaga  bekas  kumparan  dengan  reaksi  menggunakan 
             seeding   dikarenakan  terjadinya  heterogeneous  nucleation.          H2SO4 dan pelarut HNO3. 
             Berdasarkan analisa XRD, kristal CuSO .5H O hasil percobaan               Adapun  perumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah 
                                                        4    2                      bagaimana  pengaruh  suhu  reaksi,  pengadukan,  dan  seeding 
             sesuai dengan data standard XRD kode referensi 01-072-2355.            terhadap kristal CuSO .5H O yang dihasilkan. Selain itu juga 
                                                                                                             4    2
             Kata kunci ± tembaga; kristal; temperatur; pengadukan; seeding.        membuktikan       kristal   hasil   percobaan      berupa    kristal 
                                                                                    CuSO .5H O yang dihasilkan. 
                                                                                           4    2
                                   I.  PENDAHULUAN                                     Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: bahan 
                  i  Indonesia terdapat berbagai macam industri. Beberapa           yang  digunakan  adalah  Cu  bekas  kumparan  dan  H2SO4,  
             D                                                                      pelarut  yang  digunakan  adalah  HNO3,  dan  reaksi  dilakukan 
                  industri membutuhkan bahan-bahan untuk meningkatkan               pada kondisi tekanan atmosferik.  
                  kualitas    dari    produk     yang     dihasilkan.    Kristal 
             CuSO4.5H2O    merupakan  salah  satu  bahan  yang  banyak                                 II.  URAIAN PENELITIAN 
             dibutuhkan  di  industri.  Pemanfaatan  dari  CuSO .5H O  ini 
                                                                     4   2
             sangat  luas.  Diantaranya  yaitu  sebagai  fungisida  yang            A.  Garis Besar Penelitian 
             merupakan  pestisida  yang  secara  spesifik  membunuh  atau              Penelitian  ini  secara  umum  bertujuan  untuk  mempelajari 
             menghambat cendawan akibat penyakit, reagen analisa kimia,             cara pembuatan kristal CuSO .5H O dari tembaga (Cu) bekas 
             sintesis  senyawa  organik,  pelapisan  anti  fokling  pada  kapal,                                     4   2
                                                                                    kumparan  dan  H SO   dengan  pelarut  HNO .  Dalam 
             sebagai  kabel  tembaga,  electromagnet,  papan  sirkuit,  solder                            2    4                             3
             bebas timbal, dan magneton dalam oven microwave. [1]                   pelaksanaannya,  proses  pembuatan  kristal  CuSO4.5H2O 
                                                                                    melalui tahap pelarutan bahan Cu dengan HNO , tahap reaksi 
                Salah satu industri yang menggunakan kristal CuSO .5H O                                                                 3
                                                                         4    2     dengan H SO , dan tahap kristalisasi sehingga diperoleh kristal 
             ini  adalah  PT  Petrokimia  yang  berlokasi  di  Gresik,  Jawa                   2   4
                                                                                    CuSO .5H O. Selanjutnya dilakukan penelitian yang meliputi 
             Timur.  Pada  industri  ini,  kristal  CuSO .5H O  digunakan                  4    2
                                                            4    2                  pengaruh  suhu  reaksi,  pengadukan,  dan  seeding  terhadap 
             sebagai  bahan  aditif  dalam  pembuatan  pupuk  NPK.  Kristal 
              JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)                                                                      F-122 
              kristal yang dihasilkan. Selain itu juga dilakukan pengukuran                                  III.  HASIL DAN PEMBAHASAN 
              yield kristal CuSO4.5H2O yang dihasilkan, analisa XRD pada                     A.  Proses Pembuatan Kristal CuSO .5H O 
              produk CuSO4.5H2O.                                                                                                        4    2
              B.  Bahan yang Digunakan                                                          Pada     penelitian     pembuatan       kristal    tembaga      sulfat 
                 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cu bekas                   pentahidrat  ini  menggunakan  metode  pemanasan  disertai 
              kumparan,  H SO   98%  massa,  HNO   65%  massa,  dan                          dengan pendinginan larutan. Bahan baku yang dipakai dalam 
                               2    4                          3                             penelitian  ini  yaitu  berupa  kawat  tembaga  bekas  kumparan 
              aquadest.                                                                      dinamo. Pada penelitian ini mencakup penanganan produk dan 
              C.  Deskripsi Peralatan                                                        persiapan bahan baku. Sebelum digunakan, bahan baku logam 
                                                                                             dibersihkan  dari  pengotor  lalu  dipotong  kecil-kecil  yang 
                                                                                             bertujuan  agar  mempermudah  dan  mempercepat  proses 
                                                                                             pelarutan logam Cu dengan HNO3. 
                                                                                                Pada tahap pelarutan tembaga dengan HNO , terbentuk gas 
                                                                                                                                                    3
                                                                                             NO yang kemudian teroksidasi oleh oksigen diudara menjadi 
                                                                                             gas NO2 yang berwarna coklat. Hal ini merupakan gas NO2 
                                                                                             yang berbahaya dengan bau yang sangat menyengat. [2]  
                                                                                                Logam tidak reaktif seperti tembaga akan mereduksi asam 
                           Gambar 1. Skema peralatan pada tahap reaksi                       nitrat pekat menjadi NO. Di dalam larutan terdapat gelembung 
                         Keterangan:                                                         gas  dan  buih  berwarna  putih,  ini  menandakan  logam  Cu 
                         1.  Reaktor batch                                                   melarut (terjadi reaksi). Lama kelamaan larutan berubah warna 
                         2.  Heater                                                          menjadi  berwarna  biru  pekat.  Reaksi  yang  terjadi  adalah 
                         3.  Termometer                                                      sebagai berikut: 
                                                                                                                              2+             -
                                                                                              3Cu  + 8HNO             :&X        + 6NO         + 2NO  + 4H O 
                                                                                                  (s)          3(aq)            (aq)        3 (aq)        (g)      2
                                                                                             Warna biru tersebut adalah karakteristik dari ion tembaga (II) 
                                                                                                                       2+
                                                                                             tetrahidrat [Cu(H O) ] . [3]  
                                                                                                                 2   4
                                                                                                Kemudian larutan Cu dicampurkan dengan larutan H2SO4 
                                                                                             3,4 M. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 
                                                                                                        2+           2í
                                                                                                     Cu (aq) + SO4 (aq) + 5H2O(aq)  :&X624.5H2O(s) 
                                                                                                                               atau 
                              Gambar 2. Skema peralatan pada tahap kristalisasi               Cu(H O) 2+          +   SO í       +   H O      :&X+ O)  SO . 
                         Keterangan:                                                                 2   4  (aq)         4  (aq)       2  (aq)            2   4    4
                                                                                                                              HO  
                         1.  Reaktor batch                                                                                      2  (s)
                                                                                                Kemudian larutan dipanaskan untuk meningkatkan kelarutan 
                         2.  Stirrer                                                         CuSO   untuk  membentuk  kristal  CuSO .5H O.  Usai 
                         3.  Termometer                                                             4                                                4    2
                                                                                             pemanasan,  larutan  langsung  disaring  untuk  menghilangkan 
                         4.  Magnetic stirrer                                                pengotor.  Filtrat  didiamkan  untuk  proses  kristalisasi  selama 
              D.  Prosedur Penelitian                                                        dua  hari  sehingga  terbentuk  kristal  berwarna  biru.  Hidrat 
                                                                                             CuSO .5H O  tepatnya  adalah  sebagai  Cu(H O)   SO4.  H O, 
                 Penelitian  ini  terdiri  dari  beberapa  tahapan  yaitu  tahap                    4    2                                     2+ 2    4           2
                                                                                             empat  molekul  air  terikat  pada  ion  Cu   sedangkan  yang 
              pelarutan  Cu,  tahap  reaksi  dengan  H2SO4, tahap kristalisasi,                                                       í
              dan  tahap  analisa  produk.  Kondisi  operasinya  yaitu  pada                 satunya lagi terikat pada gugus SO4 . 
              tekanan atmosferik.                                                            B.  Kristal CuSO .5H O Hasil Penelitian 
                                                                                                                 4    2
                 Pertama-tama  melarutkan  tembaga  (Cu)  bekas  kumparan                       Setelah  proses  kristalisasi  dilakukan  pengamatan  dimana 
              dengan  HNO   65%  massa  sampai  tidak  terbentuk  lagi  gas 
                               3                                                             terbentuk kristal CuSO4.5H2O. Lalu dilakukan berbagai analisa 
              berwarna  coklat  (gas  NO ).  Lalu  melakukan  tahap  reaksi 
                                               2                                             salah satunya terhadap densitas, pengecekan jumlah air kristal, 
              dengan  H SO   pada  beberapa  suhu  reaksi  sesuai  variabel. 
                           2   4                                                             dan pengamatan warna. 
              Sebelum tahap kristalisasi, larutan dikondisikan seeding atau                     Tabel 1. Data hasil pengamatan warna dan pengukuran densitas 
              non  seeding.  Pada  tahap  kristalisasi,  larutan  diberikan                                        Analisa                 Keterangan 
              pengadukan selama 15 menit sesuai dengan variabel kecepatan                                      Densitas (g/ml)                 2,24 
                                                                                                            Warna CuSO .5H O                Biru cerah 
              yang  ditentukan,  lalu  didiamkan  2  x  24  jam.  Melakukan                                               4    2
                                                                                                                Warna CuSO                     Putih 
              pengamatan  pada  setiap  tahap  yang  dilakukan.  Menganalisa                                                  4
              kristal CuSO .5H O yang diperoleh. 
                             4     2                                                            Dari  hasil  penelitian,  diperoleh  densitas  CuSO4.5H2O 
              E.  Variabel Penelitian                                                        sebesar 2,24 g/ml yang diukur pada suhu 30ºC. Berdasarkan 
                 a. Suhu rekasi: 34ºC, 50ºC, 70ºC, dan 90ºC                                  The  Sigma-Aldrich  Library,  densitas  CuSO4.5H2O  sebesar 
                 b. Kecepatan  pengadukan  pendinginan:  tanpa  pengadukan                   2,28 g/ml yang diukur pada suhu 15,6ºC. [4] 
                       (0 rpm), 300 rpm, 400 rpm, 500 rpm, 600 rpm, dan 700                      
                       rpm                                                                       
                 c. Seeding dan non seeding 
                                                                                                 
              JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)                                                               F-123 
                        Tabel 2. Data hasil pengecekan jumlah air kristal                mempercepat terbentuknya inti kristal  sehingga  menstimulus 
                                         Massa (g)                 mol CuSO  :           pertumbuhan kristal. [5] 
                 Sampel                                                       4                             o
                                                                      mol H O              Untuk suhu 34 C, perlakuan seeding menaikkan yield kristal 
                             CuSO .5H O        CuSO       HO                2
                                   4    2            4      2                            sebesar 27,13 % dibandingkan dengan perlakuan non seeding. 
                     I           12,38          7,95      4,43        1 : 4,95                           o
                                                                                         Pada  suhu  50 C,  perlakuan  seeding  menaikkan  yield  kristal 
                    II           10,03          6,39      4,43        1 : 5,08           sebesar 23,77% dibandingkan dengan perlakuan non seeding. 
                                                                                                         o
                                    Rata-rata                      §        Pada  suhu  70 C,  perlakuan  seeding  menaikkan  yield  kristal 
                                                                                         sebesar 14,93 % dibandingkan dengan perlakuan non seeding. 
                                                                                                                       o
                Untuk pengecekan jumlah air kristal maka dilakukan proses                Sedangkan  pada  suhu  90 C,  perlakuan  seeding  menaikkan 
              pengovenan pada suhu 155ºC terhadap kristal CuSO .5H O.                    yield kristal sebesar 10,72 % dibandingkan dengan perlakuan 
                                                                            4    2       non seeding. Kenaikan yield dengan adanya perlakuan seeding 
              Hal  ini  bertujuan  untuk  menguapkan  air  kristal  pada  kristal 
              tersebut.                                                                  cenderung  menurun  seiring  dengan  kenaikan  suhu.  Hal  ini 
                                                                                         diakibatkan  pada  suhu  yang  tinggi,  CuSO   yang  larut 
                                           pengovenan                                                                                          4
                                                                                         kemudian  membentuk  kristal  semakin  banyak.  Sehingga 
                                                                                         CuSO4 yang belum larut dalam air  semakin  sedikit,  hal  ini 
                                                                                         yang menyebabkan efek seeding menurun.  
                            (a)                                     (b)                    Dari  data  hasil  perhitungan  juga  didapatkan  bahwa  setiap 
                                                                                                                         o
                  Gambar 3. Kristal CuSO .5H O, (a) sebelum dan (b) sesudah              kenaikan suhu pemanasan 1 C untuk perlakuan seeding akan 
                                           4    2
                                           dipanaskan                                    menaikkan  yield  kristal  sebesar  0,327%  sedangkan  untuk 
                Kristal  yang  diperoleh  dari  penelitian  ini  berwarna  biru          perlakuan non seeding akan menaikkan yield kristal sebesar 
              cerah.  Ketika  air  kristalnya  dihilangkan  maka  warnanya               0,473%. 
              menjadi  putih.  Untuk  membuktikan  jumlah  air  kristal  pada            D.  Pengaruh Kecepatan Pengadukan 
              kristal  CuSO .5H O,  dilakukan  analisa  sederhana  dengan 
                              4    2                                                       Sebelum proses kristalisasi, filtrat diberikan dua perlakuan 
              menggunakan oven untuk mengecek jumlah air kristal. Dengan                 yaitu  seeding  dan  non  seeding.  Kemudian  dilakukan 
              perbandingan  mol  CuSO   dan  mol  H O,  maka  didapatkan 
                                           4               2                             pengadukan  dengan  stirrer  pada  berbagai  kecepatan  yaitu 
              perbandingan 1:5. Sehingga terbukti bahwa jumlah air kristal               tanpa pengadukan (0 rpm), 300 rpm, 400 rpm, 500 rpm, 600 
              sebanyak 5 mol H O. 
                                  2                                                      rpm, dan 700 rpm. Setelah itu dilakukan pengukuran terhadap 
              C.  Pengaruh Suhu Reaksi                                                   yield  kristal  yang  terbentuk.  Hasil  pengukuran  bisa  dilihat 
                Larutan tembaga sulfat dipanaskan pada berbagai suhu yaitu               pada grafik dibawah ini. 
                                o        o      o            o
              suhu  kamar  (34 C),  50 C,  70 C,  dan  90 C.  Sebelum  proses 
              kristalisasi,  filtrat  diberikan  dua perlakuan yaitu seeding dan 
              non seeding. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap yield 
              kristal yang terbentuk.  
                                                                                                                                                       
                                                                                           Gambar 5. Grafik pengaruh kecepatan pengadukan terhadap yield 
                                                                                                untuk setiap suhu pemanasan pada proses non seeding  
                                                                                          
                  Gambar 4. Grafik rata-rata pengaruh suhu terhadap yield pada  
                               perlakuan seeding dan non seeding 
                Berdasarkan  gambar  4,  dapat  disimpulkan  bahwa  yield 
              kristal yang diperoleh meningkat seiring dengan kenaikan suhu 
              reaksi, baik pada proses seeding maupun non seeding. Hal ini                                                                              
              dikarenakan  kelarutan  CuSO   dalam  air  meningkat  seiring                Gambar 6. Grafik pengaruh kecepatan pengadukan terhadap yield 
                                                4                                                  untuk setiap suhu pemanasan pada proses seeding 
              dengan  kenaikan  suhu  sehingga  kristal  CuSO .5H O  yang 
                                                                     4    2                Dari gambar 5 & 6 diketahui bahwa semakin tinggi suhu 
              terbentuk semakin banyak.                                                  reaksi maka yield kristal yang diperoleh juga semakin tinggi. 
                Analisa  yield  juga  menunjukkan  adanya  kenaikan  jumlah              Dari kedua grafik tersebut menunjukkan yield yang cenderung 
              kristal yang diperoleh dengan penambahan seed pada proses                  tetap untuk setiap kecepatan pengadukan. 
              kristalisasi. Hal ini dikarenakan panambahan seed  pada proses 
              kristalisasi membuat terjadinya heterogeneous nucleation yang 
           JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)                                        F-124 
                                                                                        (a)                           (b)            
                                                                          Gambar 10. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel 90ºC, 400 
                                                                                         rpm, (a) non seeding, (b) seeding 
                                                                   
            Gambar 7. Grafik rata-rata pengaruh kecepatan pengadukan terhadap 
                     yield pada perlakuan seeding dan non seeding  
              Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa kecepatan pengadukan 
           cenderung  tidak  mempengaruhi  jumlah  yield  kristal  yang 
           dihasilkan baik pada perlakuan seeding maupun non seeding, 
           namun  lebih  berpengaruh  terhadap  ukuran  kristal  yang                                                                
           terbentuk.                                                                    (a)                          (b) 
              Grafik  diatas  juga  menunjukkan  kenaikan  yield  pada     Gambar 11. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel  90ºC, 
           perlakuan seeding untuk tiap kecepatan pengadukan. Pada tiap                500 rpm, (a) non seeding, (b) seeding 
           kecepatan  pengadukan,  penambahan  seed  dapat  menaikkan 
           yield sebesar 15,81 ± 24,13% dibandingkan dengan perlakuan 
           non seeding.  
           E.  Pengukuran Kristal 
              Untuk  mengukur  ukuran  kristal  maka  digunakan  metode 
           ayakan (sieve series) yang disusun pada sieve shaker. Kristal 
           yang  diukur  yaitu  kristal  pada  kondisi  non  seeding  maupun            (a)                          (b)             
           seeding.  Kristal  yang  diperoleh  dari  penelitian  ini  memiliki                          
           bentuk dan ukuran yang cenderung homogen ketika terdapat       Gambar 12. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel 90ºC, 600 
           pengadukan.  Sementara  ketika  tanpa  pengadukan,  ukuran                    rpm, (a) non seeding, (b) seeding 
           kristal cenderung heterogen. Berikut merupakan gambar grafik 
           distribusi massa kristal pada beberapa ukuran mesh. 
                                                                                        (a)                           (b)            
                         (a)                          (b)                 Gambar 13. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel 90ºC, 700 
                                                                                         rpm, (a) non seeding, (b) seeding 
              Gambar 8. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel 90ºC,     
                     tanpa pengadukan, (a) non seeding, (b) seeding               Dari grafik di atas terlihat distribusi padatan kristal 
                                                                          pada  beberapa  ukuran  mesh.  Setelah  mengetahui  distribusi 
                                                                          ukurannya,  dilakukan  perhitungan  rata-rata  ukuran  padatan 
                                                                          kristal. Ukuran rata-rata kristal dihitung dengan persamaan U 
                                                                             [  d.  Dimana  U  =  ukuran  rata-rata;  x  =  fraksi  massa 
                                                                                i  i                                 i
                                                                          partikel pada d, dan d = diameter rata-rata. [5]. Persamaan 
                                                                                        i       i
                                                                          tersebut  dipakai  karena  hanya  didapatkan  data  massa  dan 
                          (a)                          (b)                ukuran. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil ukuran kristal 
                                                                          rata-rata yang disajikan pada grafik di bawah ini. 
            Gambar 9. Grafik distribusi massa ukuran kristal, variabel 90ºC, 300 
                           rpm, (a) non seeding, (b) seeding 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal teknik pomits vol no issn print f pembuatan kristal tembaga sulfat pentahidrat cuso h o dari bekas kumparan fitrony rizqy fauzi lailatul qadariyah dan mahfud jurusan kimia fakultas teknologi industri institut sepuluh nopember its jl arief rahman hakim surabaya indonesia e mail chem eng ac id abstrak tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari proses berupa padatan biru dapat dibuat bahan baku cu dengan mereaksikan asam pengaruh suhu reaksi pengadukan nitrat yang kemudian dipanaskan hingga terbentuk seeding terhadap dihasilkan selain logam membuktikan hasil percobaan juga bisa ataupun dipakai kawat dinamo mencakup dalam bentuk sponge diperoleh larutan cucl penanganan produk persiapan sebelum digunakan dibersihkan pengotor lalu banyak pada berbagai barang dipotong kecil bertujuan agar mempermudah elektronik misalnya kabel lain mempercepat pelarutan hno setelah tersebut mengandung kadar direaksikan so pekat sudah cukup tinggi sehingga biasanya diencerkan tertentu dilakukan krista...

no reviews yet
Please Login to review.